Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Penggunaannya Melonjak, Kecerdasan Buatan Sebaiknya Dijadikan Teman

Basuki Eka Purnama
31/10/2024 11:29
Penggunaannya Melonjak, Kecerdasan Buatan Sebaiknya Dijadikan Teman
Ilustrasi(Freepik)

ARTIFICIAL  Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini menjadi teknologi yang semakin menarik perhatian karena mampu mempercepat berbagai pekerjaan di banyak sektor.  Penggunaan AI sendiri juga diprediksi semakin meluas.

Berdasarkan survei yang dilakukan PricewaterhouseCoopers (PwC) kepada 4,702 CEO Global, termasuk Indonesia, terungkap bahwa 50% CEO di berbagai perusahaan Indonesia akan terus meningkatkan penggunaan AI. 

Membahas pesatnya perkembangan penggunaan AI, Head of Product Marketing Pintu Iskandar Mohammad, yang hadir sebagai panelis dengan topik diskusi “AI and Brand Communications: Now, Next, Never yang diadakan oleh Dataxet:Sonar mengungkapkan, “Teknologi AI saat ini sudah menjadi teman yang dapat mempercepat berbagai pekerjaan rutinitas teknis. Tim Marketing PINTU juga menggunakan AI sebagai penunjang untuk produksi konten dan laporan. Kami juga melihat tools AI, seperti ChatGPT misalnya, perkembangannya sangat bagus, mungkin dua tahun sebelumnya output informasi yang dihasilkan masih kurang tepat, namun sekarang semakin baik dan logical,”

Iskandar menambahkan, “Perkembangan AI sendiri juga memengaruhi kemajuan aset crypto dan teknologi blockchain. Mengutip data dari Coinmarketcap, terdapat lebih dari 300 token yang masuk dalam kategori AI dengan kapitalisasi pasar mencapai US$34 miliar atau sekitar Rp527 triliun. Banyak infrastruktur AI yang digunakan industri crypto seperti, Web3, Chatbot, NFT generator, trading, hingga gaming. Meski begitu, masih terdapat tantangan yang dihadapi dalam pengembangan AI, crypto, dan blockchain.”

Tantangan dan masa depan AI dalam crypto dan blockchain juga pernah diulas Co-Founder Ethereum Vitalik Buterin lewat tulisannya yang berjudul “The promise and challenges of crypto + AI application” menyoroti semakin canggihnya teknologi blockchain dan AI dengan peningkatan jumlah use-cases (kegunaan). 

Namun, Buterin juga menilai ada tantangan yang dihadapi antara AI & crypto yakni penggunaan AI terdesentralisasi yang dapat diandalkan dengan menggunakan blockchain dan kriptografi. Namun, Vitalik optimistis bisa melihat lebih banyak use-cases AI yang konstruktif sehingga bisa digunakan dalam skala besar. 

“Seiring meningkatnya perkembangan AI dan tumbuhnya proyek dan token terkait AI di dunia crypto, kami mengambil bagian untuk memberikan edukasi kepada investor dan trader crypto agar bisa mendapatkan informasi dan edukasi yang tepat, sehingga dapat mengambil keputusan investasi dengan bijak. Kami juga yakin, ke depan, Indonesia bisa menjadi pemain kunci dalam adopsi teknologi AI yang diharapkan dapat terus mendorong penetrasi aset crypto di Indonesia,” tutup Iskandar. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya