Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PARA peneliti menemukan fosil spesies dinosaurus berukuran besar yang benar-benar baru di garis pantai Danau Kariba di Zimbabwe.
Penemuan langka ini, yang diberi nama Musankwa Sanyatiensis, merupakan spesies dinosaurus keempat yang ditemukan di Zimbabwe. Penelitian mengenai penemuan ini telah dipublikasikan di Acta Palaeontologica Polonica.
Sebuah tim internasional yang terdiri dari ilmuwan dari Universitas Stony Brook di New York, Museum Sejarah Alam Zimbabwe, dan Universitas Witwatersrand (Wits) di Afrika Selatan dan dipimpin Profesor Paul Barrett dari Museum Sejarah Alam melakukan penelitian di London.
Melansir dari Popular Science, Musankwa Sanyatiensis telah muncul sebagai penemuan penting karena merupakan dinosaurus pertama yang diberi nama dari Cekungan Zambezi Tengah di Zimbabwe utara dalam 50 tahun terakhir.
Berdasarkan batuan tempat fosil baru itu ditemukan, fosil itu hidup pada periode Trias Akhir, yaitu hampir 210 juta tahun lalu.
"Spesies ini cukup tua, berasal dari Trias Akhir ketika dinosaurus bertambah besar dan mulai mendominasi ekosistem. Ini adalah masa ketika mereka mulai menjadi lebih beragam dan menyebar ke seluruh dunia, menjadikannya era yang penting untuk diselidiki," ungkap Paul Barrett, penulis studi dan paleontologis dari Museum Sejarah Alam London.
Selama Trias, sebagian besar daratan utama Bumi masih menyatu dalam superbenua Pangea. Iklimnya sebagian besar hangat dan kering, dengan beberapa musim hujan.
Sisa-sisa Musankwa Sanyatiensis meliputi satu kaki belakang, termasuk tulang paha, tulang kering, dan pergelangan kakinya.
Asisten profesor di Universitas Stony Brook, Dr. Kimberley "Kimi" Chapelle mengatakan, bahwa tulang-tulang yang ditemukan itu berbeda dengan tulang dinosaurus lain yang hidup pada masa yang sama.
"Meskipun bahan fosilnya terbatas, tulang-tulang ini memiliki ciri-ciri unik yang membedakannya dari tulang-tulang dinosaurus lain yang hidup pada masa yang sama," ungkapnya dikutip dari Popular Science.
Dalam analisis evolusi, terungkap Musankwa Sanyatiensis adalah anggota Sauropodomorpha, yaitu kelompok dinosaurus berleher panjang dan berkaki dua yang tersebar luas pada Trias Akhir.
Menariknya, spesies ini tampaknya berkerabat dekat dengan spesies sezamannya di Argentina dan Afrika Selatan.
Struktur fosil tersebut menunjukkan fosil tersebut mungkin tingginya sekitar lima kaki di bagian pinggul dan berkaki dua. Dengan menggunakan perkiraan berdasarkan sauropodomorpha lain yang berukuran serupa, tim tersebut yakin bahwa Musankwa Sanyatiensis dapat memiliki berat sekitar 850 pon, kira-kira sama dengan berat kuda modern.
Penemuan spesies baru ini juga menekankan potensi yang belum dimanfaatkan di wilayah tersebut untuk penemuan paleontologi lebih lanjut.
"Alasan utama kurangnya representasi fosil dinosaurus Afrika adalah 'kurangnya pengambilan sampel.' Sederhananya, jumlah orang yang mencari dan menggali dinosaurus lebih sedikit dibandingkan dengan wilayah lain di dunia," kata Barrett.
"Selama enam tahun terakhir, banyak situs fosil baru telah tercatat di Zimbabwe, menghasilkan beragam hewan prasejarah, termasuk fitosaurus Afrika daratan sub-Sahara pertama (reptil mirip buaya purba), amfibi metoposaurid (amfibi raksasa berlapis baja), ikan paru-paru, dan sisa-sisa reptil lainnya," tambahnya.
Dengan penggalian lebih banyak situs fosil, harapan menemukan penemuan penting pun meningkat, yang menurut para peneliti akan menjelaskan evolusi awal dinosaurus dan ekosistem tempat mereka tinggal.
"Berdasarkan posisinya di pohon keluarga dinosaurus, Musanwka Sanyantiensis adalah dinosaurus pertama dari jenisnya di Zimbabwe. Oleh karena itu, hal ini menyoroti potensi wilayah tersebut untuk penemuan paleontologi lebih lanjut," kata Dr. Chapelle. (Ancient Beasts & Dinosaurs/Z-3)
The Strong Minor Project menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama Connect 2 adalah memperluas jaringan dan koneksi peserta dengan individu dan komunitas dari berbagai negara.
MEMILIKI hubungan persahabatan yang erat, kerja sama bilateral RI dan Zimbabwe dinilai harus semakin ditingkatkan.
Total 905 kasus kolera terkonfirmasi pada Rabu, 4 Oktober 2023, sedangkan 4.609 kasus lainnya tercatat kasus suspek.
The Business & Human Rights Resource Centre (BHRRC) mengidentifikasi102 dugaan pelanggaran yang dilakukan perusahaan tambang Tiongkok pada tahun 2021 dan 2022 di 18 negara.
Presiden Iran Ebrahim Raisi, Selasa (10/7), akan memulai tur Afrika. Ini merupakan langkah langka dalam upaya mengurangi isolasi republik Islam itu dengan menjalin aliansi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved