Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BUMI terus-menerus dihujani meteorit. Tanpa kita sadari, sebagian dari meteor itu terbakar saat masuk atmosfer sebelum mencapai permukaan.
Para ilmuwan mengetahui mayoritas meteorit yang jatuh ke Bumi berasal dari sabuk asteroid utama di tata surya, yakni sebuah wilayah antara Mars dan Jupiter di mana batuan berbentuk tidak teratur, yang merupakan sisa-sisa dari pembentukan tata surya, bertabrakan dan saling memantul saat mereka mengorbit matahari.
Dalam penelitian baru, sebuah tim ilmuwan internasional mengklaim telah mengidentifikasi tiga keluarga asteroid muda yang berbeda di sabuk asteroid utama sebagai sumber 70% meteorit Bumi. "Keluarga asteroid" mengacu pada populasi asteroid yang mungkin terdiri dari beberapa atau ratusan fragmen yang kemungkinan berasal dari tabrakan asteroid di masa lalu.
Dengan menggunakan survei teleskopik untuk menentukan komposisi keluarga asteroid utama di sabuk asteroid utama dan simulasi komputer untuk memetakan tabrakan serta evolusi keluarga-keluarga ini, para peneliti berhasil mengungkap tiga keluarga asteroid yang kemungkinan besar menjadi asal muasal mayoritas meteorit Bumi.
Secara khusus, mereka berasal dari keluarga asteroid Karin, Koronis, dan Massalia, yang terbentuk dari tabrakan di sabuk asteroid utama yang terjadi sekitar 5,8 juta, 7,5 juta, dan 40 juta tahun lalu. Terutama, keluarga Massalia dianggap bertanggung jawab atas 37% meteorit Bumi yang diketahui.
Sebelumnya, 6% meteorit telah diidentifikasi (berdasarkan komposisi mereka) berasal dari bulan, Mars, atau Vesta, yang merupakan salah satu objek terbesar di sabuk asteroid utama. Namun, asal dari 94% lainnya masih menjadi misteri.
Jadi, mengapa keluarga asteroid muda ini menjadi sumber banyak meteorit? Keluarga asteroid yang lebih muda, yang pecah akibat tabrakan yang relatif baru, terdiri dari lebih banyak fragmen, yang berarti lebih mungkin ada fragmen yang keluar dari sabuk asteroid utama, mungkin menuju Bumi. Seiring berjalannya waktu, keluarga asteroid semakin tua dan perlahan kehilangan fragmen mereka, sehingga menjadi sumber meteorit yang lebih sedikit.
Meski begitu, mari kita berharap tidak ada asteroid berukuran satu kilometer di sabuk utama yang sedang mengarah ke Bumi. (Space/Z-3)
Studi terbaru Nadja Drabon, ahli geologi, mengungkap dampak mengesankan dari meteorit S2 yang jatuh sekitar 3 miliar tahun yang lalu.
Penelitian terbaru mengungkapkan tumbukan meteorit besar, memiliki dampak positif terhadap kehidupan awal di planet ini.
PT Bumi Resources meraih penghargaan pada ajang Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2025.
Para ilmuwan memprediksi rotasi Bumi akan meningkat pada Juli dan Agustus 2025, membuat hari-hari menjadi lebih singkat.
Peneliti ETH Zurich berhasil memecahkan misteri zona D'' di kedalaman 3.000 km bawah Bumi.
Terdapat 14.904 satelit yang mengorbit Bumi, 60% didominasi Starlink.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Wahana antariksa Kosmos 482 milik Uni Soviet jatuh ke Bumi pada 10 Mei 2025 setelah lebih dari 50 tahun mengorbit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved