Simak! Ini Loh 3 Dampak Mengerikan Jika Bumi Memiliki Dua Bulan

Abriel Okta Rosetta
05/10/2024 16:33
Simak! Ini Loh 3 Dampak Mengerikan Jika Bumi Memiliki Dua Bulan
Hal mengerikan yang terjadi saat bumi punya 2 bulan(Ilustrasi)

Bumi, satu-satunya tempat tinggal manusia saat ini, hanya memiliki satu satelit alami, yaitu Bulan. Kehadiran Bulan sangat penting bagi Bumi, seperti dalam mengatur pasang surut air laut dan menjaga stabilitas rotasi Bumi.

Namun, pernahkah Anda membayangkan apa yang akan terjadi jika Bumi memiliki dua bulan? Meski terdengar seperti kisah fiksi ilmiah, keberadaan bulan kedua bisa membawa perubahan besar—bahkan bencana bagi kehidupan di planet ini.

Baca juga : Mengapa Bulan Tidak Jatuh ke Bumi? Inilah Penjelasan Ilmiahnya

Berikut tiga dampak mengerikan yang mungkin terjadi jika Bumi memiliki dua Bulan.

1. Pasang Surut Air Laut yang Ekstrem

Bulan berperan penting dalam mengatur pasang surut air laut. Gravitasi Bulan menarik air laut, menciptakan fenomena pasang naik dan pasang surut yang kita alami setiap hari.

Jika ada bulan kedua, tarikan gravitasi akan menjadi jauh lebih kompleks, menyebabkan pasang surut yang lebih tinggi dan ekstrem.

Baca juga : Ilmuwan Prediksi Kemunculan Bulan Mini pada 29 September 2024

Pasang surut yang lebih tinggi bisa mengakibatkan banjir besar di wilayah pesisir. Kota-kota yang biasanya aman dari banjir mungkin akan terendam air beberapa kali dalam sehari.

Selain itu, erosi pantai akan meningkat, mengubah peta geografis dan mengacaukan ekosistem laut. Banyak spesies laut yang bergantung pada pasang surut normal bisa punah atau harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang penuh tekanan.

Sebuah penelitian dalam jurnal Icarus menunjukkan bahwa perubahan besar pada pola pasang surut dapat mempengaruhi iklim global. Sirkulasi laut yang mengatur suhu Bumi bisa terganggu, mengakibatkan perubahan iklim yang tak terduga.

Baca juga : Bumi akan Punya 2 Bulan selama 53 Hari di Akhir September

2. Ketidakstabilan Orbit dan Rotasi Bumi

Penelitian yang dipublikasikan dalam The Astronomical Journal menyebutkan bahwa jika Bumi berada di antara dua bulan, rotasi Bumi akan menjadi tidak stabil dalam jangka panjang. Hal ini bisa mengganggu sistem tata surya dan berpotensi membawa kehancuran bagi Bumi.

Saat ini, hubungan gravitasi antara Bumi dan Bulan cukup stabil. Namun, dengan kehadiran bulan kedua, keseimbangan ini bisa terganggu. Dinamika orbit Bumi akan berubah drastis, membuat rotasi dan orbit Bumi tidak lagi stabil seperti sekarang.

Kemiringan sumbu Bumi yang menyebabkan pergantian musim juga bisa berubah secara ekstrem. Akibatnya, musim dingin bisa menjadi lebih dingin dan musim panas lebih panas.

Baca juga : Bumi akan Memiliki Mini-Moon Bulan Ini

Durasi siang dan malam pun bisa berubah, tergantung bagaimana bulan kedua memengaruhi rotasi Bumi.

3. Aktivitas Vulkanik yang Lebih Intens

Gaya gravitasi bulan kedua tidak hanya akan mempengaruhi lautan, tetapi juga kerak Bumi. Ketika dua bulan bekerja sama menarik kerak Bumi, tekanan pada lempeng tektonik akan meningkat, memicu gempa bumi yang lebih sering dan lebih kuat.

Selain itu, letusan gunung berapi akan menjadi lebih sering dan lebih dahsyat. Letusan yang lebih kuat ini dapat melepaskan lebih banyak abu dan gas ke atmosfer, mempengaruhi iklim global dan membuat Bumi menjadi tempat yang sulit untuk ditinggali.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Nature Geoscience, bahkan perubahan kecil pada gaya pasang surut sudah cukup untuk memicu aktivitas seismik yang signifikan. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya