Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Techsauce Global Summit 2024 Dorong Penguatan Pertumbuhan Ekonomi Digital Regional

Basuki Eka Purnama
03/10/2024 10:09
Techsauce Global Summit 2024 Dorong Penguatan Pertumbuhan Ekonomi Digital Regional
Techsauce Global Summit 2024 di Bali.(MI/HO)

DALAM satu dekade terakhir, pertumbuhan startup berbasis teknologi di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Thailand, menunjukkan prestasi membanggakan. Pada 2022, meskipun masih tergolong negara berkembang, Indonesia dan Thailand berhasil mencatatkan diri sebagai penyumbang startup unicorn terbanyak di kawasan ini, mengikuti Singapura yang berada di posisi pertama. 

Perkembangan itu sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, yang diperkirakan akan meningkat 19% hingga mencapai US$130 miliar pada 2025. Thailand pun diproyeksikan tumbuh 15% dengan nilai ekonomi digital mencapai $53 miliar di tahun yang sama.

Melihat potensi ini, Kumpul, berkolaborasi dengan Techsauce, perusahaan media dan komunitas dari Thailand yang fokus pada berita teknologi dan bisnis, menggelar Techsauce Global Summit 2024 di Bali pada 25 September 2024. 

Baca juga : Terima Masukan Pengguna, Jadi Jurus Startup E-Commerce Bisa Bertahan

Acara ini bertujuan memperkuat kemitraan antara Thailand dan Indonesia serta meningkatkan pemahaman tentang peran krusial teknologi dalam membangun ekonomi digital regional yang kokoh di seluruh Asia Tenggara. 

Fokus utama dari acara ini adalah mendorong kolaborasi antara pemerintah, startup, institusi pendidikan, dan sektor swasta untuk bersama-sama menghadapi tantangan, merangsang inovasi, dan menarik investasi di berbagai bidang teknologi.

Techsauce Global Summit 2024 menghadirkan 26 pembicara dari berbagai organisasi, mulai dari pemerintahan, startup, korporasi, hingga akademisi. 

Baca juga : Usaid, AWS, dan Elitery Dorong Percepatan Digital melalui Talenta

Selain mendapatkan insights menarik, para peserta yang hadir dalam acara ini juga berkesempatan untuk berkoneksi dan membuka peluang kolaborasi dengan startup-startup asal negeri gajah putih yang turut hadir membuka peluang kemitraan.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Hokky Situngkir membuka forum dengan menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme para tokoh, perintis, penggagas, dan investor untuk berkolaborasi demi kemajuan Indonesia 

“Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan digital yang pesat, dengan 79% penduduk terhubung ke internet Indonesia, KOMINFO berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan dan menjadi katalisator dalam perkembangan ekonomi digital regional, khususnya di Indonesia,” ujar Hokky menutup pidatonya.

Baca juga : ICX Sasar Startup Consumer Brand sebagai Target Pendanaan

Turut hadir dalam forum, Chairperson KUMPUL Faye Wongso bersama CEO Techsauce Oranuch (Mimee) Lerdsuwankij dan CEO Mandiri Capital Indonesia Ronald Simorangkir terlibat dalam diskusi panel mengenai pembangunan ekosistem teknologi antara Indonesia dan Thailand. 

Dalam sesi itu, Mimee menyampaikan hasil observasinya terhadap tren investasi CVC (Corporate Venture Capital) yang belum banyak berinvestasi di negara-negara ASEAN. 

"Prioritas utama adalah mendorong CVC untuk meningkatkan investasi di startup teknologi ASEAN guna memperkuat ekosistem startup regional. Selain potensi keuntungan finansial, CVC juga mengejar manfaat strategis seperti inovasi, akses ke teknologi baru, dan perluasan jaringan. Oleh karena itu, startup perlu memahami kebutuhan CVC dan menawarkan solusi yang selaras agar dapat menarik investasi dan menjadi mitra strategis," ungkapnya.

Senada dengan pernyataan Mimee, Faye menekankan pentingnya menciptakan wadah untuk memperkuat ekosistem startup dan ekonomi digital regional, serta meningkatkan pemahaman tentang cara Corporate Venture Capital (CVC) beroperasi antar negara. 

"Kami membayangkan masa depan di mana co-founder dari negara-negara ASEAN dapat berkolaborasi lebih efektif, memungkinkan proses pendanaan dari investor menjadi lebih lancar. Dialog seperti inilah yang kita butuhkan, dimana perwakilan dari berbagai negara bertemu untuk saling belajar. Setiap negara di ASEAN memiliki kekuatan yang unik. Dengan mengukur dampak dan berbagi praktik terbaik, kita dapat saling belajar untuk mempercepat pengembangan ekosistem startup di kawasan ini,” ungkapnya. (Z-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya