Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Operasi Implan Kedua Berhasil, Neuralink Buka Jalan Baru bagi Teknologi Otak-Komputer

 Gana Buana
23/8/2024 22:03
Operasi Implan Kedua Berhasil, Neuralink Buka Jalan Baru bagi Teknologi Otak-Komputer
Otak Komputer Neuralink(Dok. Neuralink)

NEURALINK Corp, perusahaan teknologi otak-komputer yang didirikan oleh Elon Musk, baru saja mengumumkan keberhasilan operasi implan kedua pada manusia.

Pasien kedua yang menerima implan ini kini mampu melakukan aktivitas yang luar biasa, seperti mendesain objek 3D dan bermain video game populer seperti Counter-Strike 2, menggunakan antarmuka otak-komputer yang inovatif ini.

Keberhasilan operasi ini menjadi langkah penting setelah tantangan yang dihadapi pada implan pertama, di mana pasien bernama Noland Arbaugh mengalami komplikasi serius ketika benang elektroda tertarik keluar dari otaknya secara tidak terduga.

Baca juga : RMA Indonesia Boyong Traktor Mahindra ke Indonesia

Untuk mencegah masalah serupa, Neuralink telah meningkatkan berbagai aspek prosedur operasinya, termasuk mengurangi gerakan otak selama operasi dan meminimalkan kesenjangan antara implan dan permukaan otak.

Neuralink juga memperbarui perangkat lunaknya pasca-operasi pada Arbaugh, yang berhasil mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.

Perangkat antarmuka otak, yang disebut dengan "Link," kini memungkinkan pasien untuk mengontrol kursor di layar dan berbagai perangkat digital dengan presisi yang tinggi. Namun, ambisi Neuralink tidak berhenti di sini.

Baca juga : Gaikindo Sebut GIIAS sebagai Corong Kemajuan Industri Otomotif RI

Dalam pengembangan selanjutnya, Link diproyeksikan akan mampu mengenali gerakan simultan yang lebih kompleks dan bahkan mendeteksi maksud tulisan tangan, yang berpotensi mempercepat proses menulis bagi pasien.

Teknologi ini dirancang tidak hanya untuk mengembalikan kemampuan digital bagi mereka yang kehilangan kendali fisik, tetapi juga untuk membuka peluang komunikasi bagi pasien dengan gangguan neurologis yang menghambat kemampuan berbicara.

Saat ini, perangkat Link difokuskan pada pasien dengan kondisi lumpuh layu (quadriplegia) dan gangguan lain yang membatasi pergerakan secara signifikan.

Baca juga : Gangguan Microsoft Jadi Bukti Indonesia Perlu Mandiri dalam Teknologi

Namun, Elon Musk optimis bahwa di masa depan, implan Neuralink tidak hanya akan membantu mereka yang mengalami keterbatasan, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan manusia normal, seperti memperkuat ingatan.

Dalam sebuah unggahan blog di situs resmi neuralink.com (21/8), Neuralink mengidentifikasi pasien kedua dengan nama Alex, seorang mantan teknisi otomotif yang mengalami cedera tulang belakang.

Alex menjalani operasi di Barrow Neurological Institute di Phoenix dan dapat keluar dari rumah sakit hanya sehari setelah prosedur selesai.

Baca juga : Pembukaan GIIAS 2024, Wapres Minta Pelaku Industri Otomotif Nasional Adopsi Teknologi Ramah Lingkungan

Kini, ia mampu menggunakan perangkat lunak desain berbantuan komputer untuk membuat dudukan khusus bagi pengisi daya Neuralink-nya.

Musk juga menyatakan harapannya untuk melakukan lebih banyak implan pada beberapa pasien lagi sebelum akhir tahun ini.

Para peserta ini merupakan bagian dari studi Perdana Neuralink, sebuah uji coba perangkat medis investigasi yang dapat membuka babak baru dalam pengobatan dan peningkatan kapasitas manusia.

Dengan keberhasilan ini, Neuralink terus mendekati visinya untuk menciptakan teknologi yang mampu mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia digital dan, mungkin, memecahkan banyak tantangan medis di masa depan. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya