Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gangguan Microsoft Jadi Bukti Indonesia Perlu Mandiri dalam Teknologi

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
23/7/2024 20:30
Gangguan Microsoft Jadi Bukti Indonesia Perlu Mandiri dalam Teknologi
Logo Microsoft(AFP)

ANGGOTA Komisi I DPR RI, Sukamta, membeberkan insiden gangguan Microsoft yang berdampak terhadap layanan di bandara, rumah sakit dan berbagai layanan publik yang menggunakan Microsoft,perlu dijadikan pelajaran penting.

Menurutnya, Indonesia harus memiliki kemandirian dalam hal teknologi sekaligus memperkuat infrastruktur digital dan keamanan-ketahanan sibernya.

“China tidak menggunakan Microsoft, sehingga tidak terdampak apa-apa atas insiden ini,” terang Sukamta, Selasa (23/7).

Baca juga : Cara Print Excel Agar Tidak Terpotong Full di Kertas

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengemukakan, jika kasus Microsoft ini by accident bisa terjadi, yang menimbulkan persoalan dan chaos di berbagai instansi di berbagai negara, maka di masa depan bisa jadi insiden seperti ini dilakukan dengan sengaja apapun motifnya.

Menurutnya, insiden itu bisa membuat negara terancam lumpuh. Saat kondisi seperti itu terjadi, kekacauan sosial bisa timbul. Bahkan saat suatu negara terlibat konflik, setelah sibernya lumpuh, serangan militer bisa terjadi.

"Negara yang melakukan digitalisasi seperti Indonesia, meskipun belum sepenuhnya, harus waspada dan melakukan antisipasi hal ini sejak dini, baik ketika merancang suatu sistem IT baru atau dari sistem yang existing saat ini,” ucap Sukamta.

Baca juga : Biografi Bill Gates, Pendiri Microsoft yang Putus Kuliah

“Apalagi jika suatu negara full digital yang hampir semua lini kehidupan digerakkan dengan sistem komputer, layanan air bersih, listrik, transportasi, rumah sakit, perbankan, dst. Disitulah pentingnya kedaulatan san kemandirian digital di negri kita," ujarnya.

Sukamta juga menekankan pelajaran dari bobolnya PDNS 2 pada satu bulan silam. Sukamta pun mendesak pemerintah agar segera bertindak.

"Saat ini kita masih salam situasi terkejut atas serangan terhadap PDNS2. Banyak Kementrian Lembaga terkena dampaknya. Yang baru baru saja terekspos adalah ratusan data KemenPUPR dinyatakan hilang. Sayangnya hingga kini pemerintah belum menyampaikan ke publik secara resmi kondisi data-data yang terdampak insiden PDNS,” tandasnya.

Adapaun Microsoft mengalami gangguan setelah pembaruan software oleh CrowdStrike yang berdampak pada penggunaan Microsoft di beberapa negara, seperti di bandara, hingga rumah sakit. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya