Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lindungi Data Pribadimu! Berikut 15 Tips Menghindari Phishing dan Malware

Gana Buana
15/7/2024 16:30
Lindungi Data Pribadimu! Berikut 15 Tips Menghindari Phishing dan Malware
Ilustrasi aktifitas phising dan malware(Freepik)

DALAM era digital yang semakin maju, keamanan online menjadi semakin penting. Ancaman seperti phishing dan malware dapat mengancam data pribadi, keuangan, bahkan reputasi Anda secara keseluruhan.

Berikut ini adalah serangkaian langkah dan tips yang dapat Anda terapkan untuk mengurangi risiko jatuh ke dalam jebakan phishing dan serangan malware yang merugikan.

1. Waspadai Email dan Pesan yang Tidak Dikenal

Phishing sering dimulai dari email atau pesan teks yang tampaknya berasal dari institusi terpercaya seperti bank, lembaga pemerintah, atau platform online populer seperti media sosial.

Baca juga : Cara Melindungi Risiko Serangan Siber saat Menggunakan Wi-Fi Publik

Pesan tersebut mungkin meminta Anda untuk memperbarui informasi akun atau mengklik tautan yang seharusnya "darurat."

Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau mengklik tautan dari email yang mencurigakan atau pengirim yang tidak dikenal. Verifikasi keaslian pesan tersebut langsung dengan mengunjungi situs resmi institusi terkait.

2. Verifikasi Situs Web Sebelum Memberikan Informasi Sensitif

Sebelum memasukkan informasi seperti nomor kartu kredit atau kata sandi, pastikan bahwa situs web yang Anda kunjungi aman dan sah.

Baca juga : Masyarakat Harus Tanggap Waspadai Penipuan Digital dan Pencurian Data Pribadi

Periksa URL di bilah alamat untuk memastikan bahwa itu dimulai dengan "https://" dan ada ikon gembok di sampingnya.

Ini menandakan bahwa koneksi ke situs tersebut terenkripsi dan data Anda akan aman saat ditransmisikan.

3. Perbarui Perangkat Lunak Secara Rutin

Pastikan sistem operasi, perangkat lunak antivirus, dan aplikasi lainnya selalu diperbarui dengan versi terbaru. Pembaruan ini sering kali mengatasi kelemahan keamanan (vulnerabilities) yang dapat dieksploitasi oleh perangkat lunak jahat (malware).

Baca juga : Waspada, Ada Skema Penipuan Baru yang Menyasar Bisnis Perhotelan

Aktifkan opsi pembaruan otomatis untuk memastikan bahwa Anda selalu mendapatkan perlindungan terbaru.

4. Gunakan Keamanan Lapis Ganda

Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di akun-akun penting seperti email, media sosial, dan perbankan online. 2FA menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta verifikasi tambahan selain memasukkan kata sandi, seperti kode yang dikirimkan ke ponsel Anda.

Ini membuat lebih sulit bagi peretas untuk mengakses akun Anda bahkan jika mereka berhasil mencuri kata sandi Anda.

Baca juga : Peluang Besar, Pelatihan Keamanan dan Perlindungan Data Menyeluruh Dibidik Penyedia Layanan

5. Hindari Mengklik Tautan atau Lampiran yang Mencurigakan

Phishing sering kali menggunakan tautan atau lampiran yang tampak tidak mencurigakan tetapi sebenarnya berbahaya.

Jangan mengklik tautan yang tidak Anda kenal atau yang terlihat mencurigakan, terutama jika tautan itu dikirimkan melalui email, pesan teks, atau media sosial.

Peretas sering menggunakan teknik ini untuk menyebarkan malware yang dapat merusak atau mencuri data Anda.

6. Waspadai Tanda-tanda Peringatan

Pelajari tanda-tanda umum dari serangan phishing, seperti teks yang buruk, tautan yang tidak berfungsi, atau tekanan untuk mengambil tindakan segera.

Jika ada yang mencurigakan, verifikasi langsung dengan institusi yang bersangkutan menggunakan kontak resmi mereka, bukan melalui tautan atau nomor yang diberikan dalam pesan yang mencurigakan.

7. Edukasi untuk Penggunaan Aman Internet

Pendidikan tentang keamanan digital tidak hanya penting untuk diri sendiri, tetapi juga untuk anggota keluarga dan kolega.

Ajarkan mereka cara mengidentifikasi ancaman online dan tindakan yang harus diambil untuk menghindarinya. Peran ini sangat penting untuk mengurangi risiko jatuh ke dalam serangan phishing dan malware.

8. Backup Data secara Teratur

Backup data penting Anda secara teratur ke penyimpanan yang aman dan terenkripsi. Ini dapat membantu Anda memulihkan data dalam kasus terkena serangan malware atau ransomware.

Pastikan backup data dilakukan secara berkala untuk menjaga keamanan informasi penting Anda.

9. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Terpercaya

Instal dan gunakan perangkat lunak antivirus dan keamanan internet yang terpercaya. Pastikan perangkat lunak tersebut aktif dan diperbarui secara teratur untuk melindungi perangkat Anda dari serangan malware dan virus lainnya.

Gunakan juga firewall yang kuat untuk membatasi akses yang tidak sah ke jaringan Anda.

10. Perhatikan Informasi Pribadi yang Anda Bagikan

Hindari membagikan informasi pribadi atau rahasia secara online kecuali jika diperlukan dan kepada pihak yang dapat dipercaya.

Berhati-hatilah dengan informasi yang Anda bagikan di media sosial atau platform online lainnya, karena informasi ini dapat digunakan oleh peretas untuk menciptakan serangan phishing yang lebih efektif.

11. Gunakan Jaringan Wi-Fi yang Aman

Ketika menggunakan jaringan Wi-Fi publik, hindari untuk melakukan transaksi keuangan atau mengakses informasi sensitif.

Gunakan jaringan Wi-Fi yang aman dan terenkripsi, atau pertimbangkan untuk menggunakan VPN (Virtual Private Network) untuk meningkatkan keamanan saat terhubung dengan internet dari tempat umum.

12. Periksa Reputasi Aplikasi dan Ekstensi Browser

Sebelum mengunduh aplikasi atau ekstensi browser tambahan, pastikan untuk memeriksa reputasi serta ulasan dari sumber yang terpercaya.

Hindari mengunduh atau menginstal aplikasi dari sumber yang tidak dikenal atau tidak terpercaya, karena ini dapat menjadi pintu masuk bagi malware ke perangkat Anda.

13. Jaga Keamanan Perangkat Mobile

Perangkat mobile juga rentan terhadap serangan phishing dan malware. Pastikan untuk menginstal perangkat lunak keamanan yang terpercaya dan aplikasi antivirus di perangkat mobile Anda.

Selalu perbarui aplikasi dan sistem operasi perangkat mobile Anda untuk melindungi dari kerentanan keamanan yang baru terdeteksi.

14. Tinjau Izin Aplikasi

Sebelum menginstal aplikasi di perangkat Anda, tinjau izin yang diminta oleh aplikasi tersebut. Jika aplikasi meminta izin yang tidak relevan dengan fungsinya, pertimbangkan untuk tidak menginstal aplikasi tersebut.

Izin yang berlebihan dapat memungkinkan aplikasi untuk mengakses data pribadi Anda tanpa izin Anda.

15. Pantau Aktivitas dan Pernyataan Keuangan Anda

Pantau secara teratur aktivitas akun bank dan kartu kredit Anda untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan atau tidak sah.

Jika Anda menemukan aktivitas yang tidak biasa atau mencurigakan, segera laporkan ke pihak yang berwenang untuk tindakan lebih lanjut dan hindari kerugian lebih lanjut.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat meningkatkan keamanan online Anda dan mengurangi risiko jatuh ke dalam jebakan phishing serta serangan malware yang berbahaya.

Keamanan online adalah tanggung jawab bersama, dan kesadaran akan ancaman cyber adalah langkah awal yang penting untuk melindungi diri sendiri dan informasi pribadi Anda. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya