Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Google dan Youtube Buat Pembaruan untuk Tangkal Misinformasi Pemilu

Nike Amelia Sari
01/2/2024 21:30
Google dan Youtube Buat Pembaruan untuk Tangkal Misinformasi Pemilu
Tenaga Ahli Bawaslu RI Ronald Manoach, Tenaga Ahli Setjen KPU Reni Rinjani, dan Country Marketing Manager Google ⁠⁠Muriel Makariem.(MI/ Nike Amelia Sari)

UNTUK membantu pemilih mendapatkan informasi terbaru dan mengenal para kandidat dengan lebih baik, Google dan YouTube membuat pembaruan untuk mencegah misinformasi. Contohnya di fitur Google Search, pengguna akan melihat link video debat resmi dari beragam sumber di beranda, tahapan dan jadwal pemilu langsung di halaman pertama ketika mereka memasukkan kata kunci “Pemilu 2024”. Di beranda YouTube, secara berkala, akan ditampilkan informasi mengenai Pemilu yang akan mengarah ke situs KPU.

 

Google Indonesia juga bekerja sama dengan Jigsaw, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Moonshot, Safer Internet Lab (SAIL), dan Cek Fakta, menghadirkan sebuah inisiatif edukasi prebunking yang disebut #RecheckSebelumKegocek. Insiatif ini untuk membantu masyarakat Indonesia lebih dapat mendeteksi misinformasi.

Baca juga : Dukung Pemilu 2024, Google dan Youtube Sajikan Informasi Terpercaya

 

Inisiatif itu diklaim berhasil menjangkau 57 juta masyarakat Indonesia, dimana 74% diantaranya adalah kelompok usia Gen Z dan Millennials. Menariknya, Gen Z yang menonton video dari inisiatif ini dapat lebih mengenali manipulasi gambar dan video, dibandingkan oleh mereka yang tidak menonton.

 

Baca juga : Anies: Pertanyaan Gibran Cukup Dijawab Google

“Meningkatkan literasi digital dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengevaluasi informasi online merupakan bagian penting dalam mengatasi misinformasi," ujar Muriel Makarim, Country Marketing Manager, Google Indonesia di kantor Google Indonesia, Pasific Century Place, Jakarta Pusat, Rabu (31/1), dalam acara Media Briefing dan Workshop #YukPahamiPemilu yang digelar oleh Google dan YouTube.

 

Di samping itu, YouTube berkolaborasi dengan Think Policy dan What is Up Indonesia melalui kampanye #HitPause untuk mengingatkan masyarakat Indonesia tentang taktik-taktik yang harus dipahami untuk menghadapi misinformasi.

Baca juga : YouTube akan Wajibkan Penyematan Label Khusus untuk Konten yang Dihasilkan AI

 

“KPU menyadari dan memiliki komitmen untuk berusaha ikut meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dengan memaksimalkan sarana dan channel yang tersedia dalam dunia maya," ungkap Reni Rinjani, Tenaga Ahli Setjen KPU.

 

Baca juga : Cara Membuat Banyak Channel Youtube dengan Satu Alamat Email

Google.org juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan MAFINDO dan berbagai mitra berupa hibah senilai US$2,5 juta (sekitar Rp39 miliar) untuk memperluas jangkauan program Tular Nalar ke seluruh penjuru Indonesia.

 

“Fokus utama program ini adalah menyediakan sarana dan membekali kaum muda dan kelompok yang rentan dan termarjinalkan, seperti lansia, dengan kemampuan yang diperlukan untuk mengidentifikasi informasi yang keliru, hoaks, dan ujaran kebencian, untuk memastikan bahwa mereka dapat menjelajahi internet dengan aman, dengan tetap terhindar dari hoaks dan penipuan digital," kata ujar Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium MAFINDO.

Baca juga : Tips Dapat Uang dari Google

 

"Dengan dukungan yang berkelanjutan dari Google.org, bersama dengan para mitra, kami berhasil menjangkau lebih dari 16,800 penerima manfaat; dimana mayoritas adalah perempuan dan kelompok usia 17 - 22 tahun," lanjutnya. (M-1)

Baca juga : Google dan Youtube Beri 'Give Away' Rp2 Miliar untuk Pelaku UMKM



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya