Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
APLIKASI GameFi asal Jepang, Suzuverse, mengubah paradigma metaverse dengan pengintegrasian teknologi kecerdasan buatan (AI) dan blockchain.
Suzuverse yang didirikan oleh George Miyauchi, 11 Agustus 2022, menawarkan pengalaman unik yang mencakup penggunaan avatar, permainan yang menarik, serta peluang untuk memperoleh pendapatan digital (digital income).
“Suzuverse menawarkan sudut pandang baru, perspektif baru, atau bahkan mungkin model bisnis baru yang kemudian merevolusi pemahaman orang mengenai Metaverse,” ujar Antovany Reza, Representative Director of Indonesia Suzuverse.
Baca juga : Untukmu.AI Gunakan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Personalisasi Hadiah
Menurut Reza, metaverse sering kali berfokus pada pembuatan dunia virtual atau dalam bahasa teknisnya, open world metaverse, tapi ironisnya, hampir semua pengembang digital menghadapi isu utama, yaitu kurangnya jumlah pengguna aktif.
Suzuverse, yang didirikan pertengahan 2022, mengusung pendekatan yang berbeda. Awalnya, Suzuverse tidak ditawarkan sebagai open world, melainkan sebagai konsep yang menawarkan kemudahan dan kebebasan, terutama kebebasan finansial.
Suzuverse menciptakan pintu masuk bagi pengguna dengan menawarkan pengalaman berpusat pada komoditas virtual (virtual goods), seperti hewan peliharaan (virtual pet).
Baca juga : Remaja AS Mencetak Sejarah sebagai Manusia Pertama yang Mengalahkan Tetris
Berbeda dengan dunia virtual terbuka, Suzuverse mengajak pengguna untuk mengadopsi hewan peliharaan virtual dan menggabungkannya dengan aktivitas di dunia fisik (mixed reality experience).
“Suzuverse memperkenalkan konsep yang mengadopsi tren gim populer, seperti Pokemon Go, di mana pengguna dapat berinteraksi dengan hewan peliharaan virtual mereka dalam dunia nyata,” jelas Reza.
Dengan memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengadopsi avatar sebelum memasuki dunia virtual, Suzuverse menciptakan pengalaman berbeda dan bernilai. Pendekatan ini menjadikan Suzuverse sebagai pemimpin dalam merangkul adopsi pengguna terhadap item virtual dan realitas campuran.
Baca juga : Melawan Tiruan AI: Seniman Ambil Langkah dengan Perangkat Lunak Glaze dan Kudurru
Di Indonesia, Suzuverse diinisiasi sebagai pionir GameFi yang menarik dan juga berfungsi sebagai alat bantu untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran literasi keuangan berbasis blockchain.
Terdapat berbagai keunggulan yang dapat dinikmati di Suzuverse, seperti penghasilan dari aktivitas jalan kaki sebesar 4%, bonus afiliasi, dan komisi 10% jika Anda mengajak teman bermain.
Bahkan, setiap langkah yang diambil dalam permainan ini dapat menjadi sarana peningkatan kekayaan untuk mendapatkan pendapatan tambahan.
Baca juga : 2023, Hampir 400 Siswa Lulus dari Apple Developer Academy Indonesia
“Oleh karena itu, bermain di Suzuverse menjadi pilihan yang menarik untuk meraih penghasilan ekstra dengan cara yang menyenangkan,” ujar Reza.
Khusus untuk pengguna di Indonesia, lanjut Reza, Suzuverse Indonesia akan beradaptasi dengan kebiasaan lokal, misalnya dengan membuka peluang bagi pengguna Indonesia untuk memiliki kucing (hewan peliharaan terpopuler di Indonesia) avatar sebagai pintu masuknya.
Dengan memahami perilaku konsumen Indonesia yang tidak terbiasa dengan pembelian game atau produk virtual, Suzuverse mengizinkan pembelian avatar dengan mata uang lokal, dan ini membedakannya dengan proyek Web3 lainnya yang mengharuskan pengguna menggunakan cryptocurrency.
Baca juga : Luncurkan Gim AI Hero, BinaryX Sematkan Teknologi AI di Permainannya
Dengan biaya yang relatif terjangkau, Suzuverse menawarkan adoption fee sebesar Rp450.000 (US$28) di Indonesia, dibandingkan dengan Jepang yang mematok 42.000 JPY (US$280).
“Ini mencerminkan bentuk penyesuaian daya beli, dan Suzuverse memposisikan sebagai platform Game-Fi yang mudah diakses di negara mana saja, termasuk Asia Tenggara,” ujar Reza.
Reza menyoroti pendekatan inovatif Suzuverse dalam merevolusi metaverse melalui fitur-fitur yang mudah digunakan, market positioning yang strategis, dan entry price point yang terjangkau. Tentu tidak berlebihan kalau Suzuverse berambisi untuk menjadi bagian integral dalam pengembangan ekonomi kreatif dan industri game di Indonesia.
Baca juga : Perusahaan Berbasis AI, DeepL Siap Bawa Bisnis Indonesia ke Kancah Global
“Dengan Suzuverse, kami ingin memperkenalkan konsep GameFi di Indonesia,” jelasnya. (Z-5)
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
Agentic AI adalah sebuah pendekatan inovatif berbasis AI yang tidak hanya responsif, tetapi juga proaktif, adaptif, kolaboratif, dan otonom.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, membentuk tim AI baru untuk menciptakan superintelligence. Proyek ambisius ini menjadi bagian dari persaingan ketat di dunia kecerdasan.
DERETAN perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) asal Korea Selatan memamerkan inovasi terbaru mereka dalam acara ASEAN-KOREA Digital Business Partnership 2025.
Kecerdasan buatan (AI) semakin menjadi bagian penting dalam kehidupan profesional, khususnya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Karyawan dibekali pemahaman dan keterampilan dasar dalam memanfaatkan AI secara praktis dan bertanggung jawab.
OneGold.io hadir untuk memberi nilai lebih pada kerja keras petani emas serta mengembalikan emas ke tangan mereka dalam bentuk token yang bernilai dan bisa diakses secara global.
Ketika Bitcoin tengah berusaha bangkit dari tekanan jual selama ini, perkembangan Ethereum sebagai aset crypto terbesar kedua setelah Bitcoin, kondisinya sangat mengkhawatirkan.
Setiap node memiliki tugas masing-masing, mulai dari menyimpan data transaksi hingga memverifikasi blok baru yang masuk ke dalam jaringan.
Web3 tidak hanya mendorong desentralisasi tetapi juga meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang belum memiliki akses perbankan.
Peretasan oleh kelompok Lazarus sekali lagi menunjukkan betapa sulitnya mengamankan dana yang mengalir melalui sistem blockchain,
Decentralized AI memungkinkan pengembangan teknologi yang lebih terbuka, aman, dan efisien karena keputusan dan pengelolaannya didistribusikan melalui komunitas developer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved