Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MEREK ponsel pintar atau smartphone Poco hari ini merilis seri terbaru mereka, Poco C65. Seri ini merupakan generasi terbaru dari seri C, setelah pada 2022 Poco merilis C40. Seri C merupakan seri paling bontot dari ponsel tersebut, setelah lebih dulu hadir dengan seri X, M, dan F.
Di pendahulunya, seri C dipasarkan dengan tagline ponsel sejutaan, dengan harganya berkisar dari Rp1,5 jutaan hingga Rp1,7 jutaan. Pada seri C65, harga yang dipasang masih di bawah Rp2 juta. Yakni Rp1,4 juta untuk spesifikasi ram 6 gigabyte (GB) dan penyimpanan internal 128 GB, sementara harga Rp1,7 juta untuk spesifikasi ram 8 GB dan penyimpanan 256 GB.
Baca juga: Apple masih Dominasi Pasar Ponsel Premium
Poco C65 hadir dengan dua pilihan warna, hitam dan ungu. Seri C65 diklaim membawa pembaruan dari seri C40. Termasuk untuk peningkatan layarnya ke 90 hertz dari seri C40, 60 hertz.
“Seri C menjadi lini paling muda bagi Poco. Pada perilisan C40 dua tahun lalu, penjualan perdananya terjual habis secara online. Poco memang fokus di penjualan online, termasuk untuk C65 yang kami luncurkan hari ini, berharap juga bisa sold out seperti C40,” terang Product PR Manager Poco Indonesia, Abee Hakiim, dalam konferensi pers perilisan Poco C65 di Little League, Jakarta Selatan, Kamis, (4/1/2024).
Baca juga: Raksasa Smartphone Tiongkok Xiaomi Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya
“Di seri C65, sebagai seri paling baru, dari segi RnD kami mengimplementasikan semuanya yang terbaru. Hal itu bertujuan mengoptimalkan seluruh hal untuk running program.”
Seri C65 dijual di pasaran oleh Poco mulai hari ini pukul 12:00 WIB di berbagai platform lokapasar digital. Khusus untuk periode penjualan 4-10 Januari 2024 terdapat diskon sekitar Rp50 ribuan.
(Z-9)
Jika anak tidak boleh memegang handphone, orangtuanya juga harus begitu, harus sama perlakuannya. Jangan anaknya diharuskan begini, tapi orangtuanya begitu.
Efeknya cukup kecil. Namun, keterampilan sosial sedikit lebih rendah untuk anak-anak yang mengakses gim online dan situs jejaring sosial,” kata sosiolog dari Universitas Ohio, Douglas Downey
Insiden itu terjadi ketika dia berjalan keluar lapangan menuju terowongan Goodison Park.
Para pemain Italia bahkan dilarang menggunakan ponsel ketika berada di meja pijat.
Matheus Nunes kini menunggu jadwal persidangan.
Penggunaan ponsel pintar makin dibutuhkan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia dengan berbagai jenis keperluan.
Perlindungan anak-anak dalam lingkungan online menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi.
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
Kondisi remaja dan anak sekarang dengan gadget/gawai, mereka banyak bersosialisasi sendiri, merasa aktif sendiri, dan tidak bisa menerima lingkungannya dengan baik.
Orang tua seharusnya jadi role model penggunaan internet dan jangan sampai orang tua tidak paham dan paham konten yang diberikan anak.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Anak-anak perlu dilatih untuk peduli terhadap lingkungan untuk keberlangsungan hidup bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved