Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LITERASI Digital juga bisa digunakan untuk kampanye antinarkoba dan judi online untuk para pelajar. Hal itu terlihat dalam acara talk showe Literasi Digital bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM).
Talk show ini upaya edukasi untuk mencegah peredaran narkoba dan judi online. Dengan menyasar siswa SMP dan SMA, acara sosialisasi ini diharapkan dapat mengarahkan utilisasi internet ke hal-hal yang lebih kreatif dan produktif.
“Akibat dari dengan mengkonsumsi narkoba efeknya sangat tidak baik. Ada yang putus sekolah, terjangkit penyakit, dan akhirnya menghancurkan masa depan kita semua,” tutur Ketua Bidang 3 OASE KIM, Loemongga Hoesmasan Kartasasmita pada Talkshow Generasi Muda Emas Bebas Narkoba & Berantas Judi Online melalui Literasi Digital.
Loemongga menyebut pelajar menjadi incaran para pengedar narkoba. Oleh karena itu, ia berharap para siswa dapat menjauhi penyalahgunaan narkoba.
“Pelajar masih mudah untuk dipengaruhi. Jika sudah masuk ke dalam tubuh, narkoba tidak bisa disembuhkan secara total. Besar harapan kami kepada anak-anakku untuk jauhi narkoba, jadilah anak yang hebat, melek teknologi, dan berprestasi,” lanjutnya.
Sejalan dengan yang disampaikan oleh Ketua Bidang 3 OASE KIM, Kombes Pol Dirbinmas Asep I. Rosadi yang hadir dalam acara tersebut turut menyuarakan hal yang sama. Asep menyampaikan tingginya masalah narkoba di Indonesia dan upaya negara dalam memberantasnya.
“Permasalahan narkoba sangat krusial, bahkan survey penelitian BNN, BRIN, BPS di tahun 2021 membuktikan penggunaan narkoba relatif meningkat di Indonesia. Maka dari itu, negara melalui PBB melakukan kerjasama memerangi pengedaran narkoba ini jangan sampai merusak
seluruh masyarakat apalagi generasi muda emas,” jelasnya.
Menurutnya, kalangan SMP dan SMA menjadi sasaran yang mudah untuk mengedarkan narkoba, sehingga ia menegaskan pentingnya kesadaran anak muda terhadap dampak penyalahgunaan narkoba.
“Bagi kalangan SMP dan SMA ini sangat mudah bagi pengedar untuk mendoktrin atau menyusupi pengedaran narkoba. Efek narkoba sangat berbahaya bisa merusak fisik, gangguan otak, merusak social serta pastinya mengakibatkan kematian,” ungkap Asep.
baca juga: Literasi Digital Dukung SDM Kesehatan Semakin Kompeten
Guna mencegah penyebaran narkoba, Asep juga mengingatkan para siswa untuk meningkatkan keimanan serta memperbanyak literasi tentang bahaya narkoba.
“Cara membentengi untuk tidak menggunakan narkoba adalah dengan kekuatan iman dan taqwa, itu yang menjadi hal penting. Kemudian literasi tentang bahaya narkoba, hati-hati bergaul jangan mudah terpengaruhi,” pungkasnya.
Selain itu, pencegahan terhadap pengaruh narkoba dapat dilakukan dengan mengisi kegiatan positif seperti olah raga. Hal ini dituturkan oleh Atlet Panahan Delle Threesyadinda yang turut hadir dalam acara tersebut.
“Salurkan energi kalian ke hal-hal positif dan menginspirasi lingkungan teman-teman kalian, lebih keren kalian bisa berprestasi dengan dikenal oleh nasional bahkan internasional dengan membawa medali. Karena dengan olahraga efeknya baik untuk tubuh. Bisa juga memberikan efek bagi perkembangan diri kita agar bisa berprestasi,” ujarnya. (N-1)
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika sempat mencanangkan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Layanan Konten empat tahun silam
Menkominfo menegaskan, ‘penyakit kedua’ yang menyertai pandemi Covid-19 itu menimpa pada orang yang tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan dari mana sumbernya.
Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, di mana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Digital Talent Scholarship tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan skill di era digital, tetapi sekaligus mempertahankan produktivitas masyarakat.
Pertanyaannya, sampai di mana keberanian itu? Apakah ia datang setelah pucuk kekuasaan berganti dari Jokowi ke Prabowo?
Pengungkapan Kasus Perjudian Online Yang Melibatkan Pegawai Kementerian Komdigi
Salah satu faktor kenapa anak-anak ditemukan bermain judol karena situasi rekam jejak pengasuhan yang tidak pernah terdeteksi.
Permainan judi online kerap disamarkan dalam bentuk permainan digital yang populer pada anak-anak.
Terungkapnya kasus tersebut berawal dari penyelidikan Tim Siber Satreskrim Polres Cianjur yang mendapati link aplikasi judi online.
Perbuatan tersebut, dilakukan setelah bersangkutan mencuri 26 komputer di ruang labolatorium sekolah. Uangnya digunakan untuk judi online.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved