Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Peran Utama Prajurit TNI Menjaga Data Fisik dan Cyberspace

Media Indonesia
21/10/2023 12:37
Peran Utama Prajurit TNI Menjaga Data Fisik dan Cyberspace
Program literasi digital nasional antara Kemenkominfo RI dan TNI di Banda Aceh(dok ist)

UPAYA meningkatkan keamanan dan kemampuan pelacakan digital, TNI di Aceh diberi pelatihan untuk menguasai literasi digital.  sesuai empat pilar literasi digital, diharapkan para anggota TNI dapat meningkatkan keamanan dan jejak digital. Para prajurit TNI harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam berbagai aspek digital yang perlu menjadi perhatian serius dalam menjaga kesiapan TNI di era digital.

Dalam sambutannya, Brigjen TNI Iwan Suwantri selaku Kepala Pusat Informasi Pengolah Data Tentara Nasional Indonesia (Kapusinfolahta) menekankan pentingnya pemahaman terhadap empat pilar literasi digital bagi anggota TNI.

Ia menegaskan bahwa pemahaman terhadap pilar-pilar ini sangat penting untuk menjaga integritas dan keamanan di ranah publik yang semakin terdigitalisasi. Serta, prajurit diwajibkan untuk menyebarkan informasi yang mereka peroleh.

“Kegiatan ini merupakan kolaborasi program literasi digital nasional antara Kominfo RI dan TNI agar seluruh prajurit TNI menjadi melek digital dan penguatan NKRI” ujar Kapusinfolahta Iwan Suwantri di Banda Aceh.

Sofian Lusa seorang ahli keterampilan dan kecakapan digital dalam kesempatan sama menekankan pentingnya kemampuan untuk memilih, memahami, menganalisis, dan berpartisipasi dalam konten di dunia maya.
 
"Dunia maya atau cyberspace, memiliki potensi besar dalam mengumpulkan data pribadi pengguna internet," kata Sofian Lusa dalam pernyataannya, Sabtu (21/10).

baca juga: Orangtua Harus Melek Digital Parenting untuk Mengasuh Anak

Sofian juga mengingatkan bahwa beberapa aktivitas dapat mengakses data yang dikirim oleh pengguna, sehingga perlu hati-hati dalam penggunaan teknologi. "Beberapa negara telah melarang penggunaan jenis smartphone tertentu di beberapa instansi rahasia karena potensi akses data oleh pihak ketiga. Hal ini juga menjadi pertimbangan penting bagi TNI, terutama saat berhadapan dengan situasi perang, keamanan data menjadi krusial," ujarnya.

Ia menyebut bahwa peran utama prajurit TNI adalah menjaga data yang memiliki nilai baik dalam dunia fisik maupun dalam dunia maya (cyberspace).

“Untuk meningkatkan keterampilan digital prajurit TNI dalam melindungi perangkat dan data, penting untuk mengadopsi pendekatan pembelajaran sepanjang hayat dengan semangat lifelong learning.” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Andri Johandri, seorang pakar keamanan digital, menyoroti fakta bahwa smartphone saat ini bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan sebuah komputer portabel yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas.

Oleh karena itu, tanggung jawab untuk menjaga keamanan data ada pada individu. Andri menekankan risiko keamanan digital tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga pada seluruh unit atau satuan.

“Banyak penggunaan rahasia asing tanpa upaya standarisasi dan modifikasi pengaman tambahan, maka dari itu jaringan kita bisa saja dengan mudah disadap oleh pihak lain,” tegasnya. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik