Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Dharma Pertiwi meluncurkan Literasi Digital bersama Keluarga Besar TNI (KBT) di Menara Danareksa Jakarta, Kamis (19/10). Hal ini merupakan upaya untuk mendorong pemerataan literasi digital bagi seluruh elemen masyarakat di Indonesia.
“Kemenkominfo dengan inisiasinya melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) berusaha memperkuat literasi digital masyarakat dengan empat pilar yang ada. Tidak hanya mengakomodasi empat pilar, GNLD turut membantu para orang tua untuk memahami digital parenting yang saat ini semakin dibutuhkan dalam proses pengasuhan anak di era digital,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pada acara peluncuran Literasi Digital KBT.
Melalui kolaborasi yang tercipta antara Kemenkominfo dengan KBT, diharapkan para anggota tidak hanya cakap digital namun ke depannya dapat menjadi pegiat literasi digital. KBT dapat menjadi corong amplifikasi untuk pemerataan literasi digital di seluruh Indonesia, termasuk di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Menteri Budi melanjutkan risiko yang seringkali muncul di era serba internet ini adalah derasnya sebaran informasi yang terkadang tidak selalu positif, tetapi juga negatif. Hal-hal semacam itu patut diwaspadai oleh seluruh pengguna internet.
“Pengguna internet secara global pada tahun 2022 mencapai 5.16 miliar orang, sementara di Indonesia sendiri, penetrasi internet mencakup 78% dari total penduduk. Kondisi ini membawa beragam peluang, juga tantangan dan resiko yang kemungkinan muncul,” pungkasnya.
Sejalan dengan yang disampaikan oleh Menkominfo, Ketua Umum Dharma Pertiwi Vero Yudo Margono yang hadir dalam kegiatan tersebut turut menyuarakan hal yang sama. Vero menuturkan pentingnya kegiatan literasi digital agar membuat masyarakat semakin melek digital.
“Literasi digital memiliki prinsip dasar, manfaat, dan tantangan kecakapan pengguna yang mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan serta memanfaatkannya dengan tepat guna,” jelasnya.
baca juga: Literasi Digital untuk ASN Guna Optimalkan Pelayanan Masyarakat
Vero mewakili Dharma Pertiwi memberikan apresiasi terhadap berlangsungnya kegiatan Peluncuran Literasi Digital kepada KBT yang dilaksanakan selama dua hari berturut-turut dari 19 hingga 20 Oktober 2023 dengan masing-masing 350 peserta offline dan 5000 peserta online. Mengusung tema Dharma Pertiwi Jelajahi Dunia Digital dengan Bijak.
“Saya ingin menyampaikan beberapa hal untuk jadi perhatian kita semua, salah satunya pedomani empat pilar literasi digital dalam bermedia sosial, serta pahami perangkat keras dan lunak dalam sistem operasi digital” ungkapnya.
Sebagai anggota Dharma Pertiwi dan pendamping anggota TNI, lanjut Vero, kita dituntut untuk melek dengan perkembangan teknologi dan bermedia sosial dengan bijak.
Ibu-ibu dapat mengawasi dan mendampingi anak-anaknya dalam penggunaan gadget dengan senantiasa mengedepankan etika guna menjaga nama baik instansi dan pribadi. Tidak hanya itu, netralitas TNI menjelang waktu kampanye pun patut dijaga.
“Sebagai istri, kita juga dituntut untuk menjaga netralitas prajurit TNI dengan memberi dukungan sepenuhnya ke hal-hal positif serta tidak memberikan komentar bermuatan hasil quick count yang mulai dikeluarkan oleh lembaga survei,” pungkasnya. (N-1)
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Apel Gelar Pasukan Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pada intinya, dalam netralitas ini, kami tidak akan memihak kepada golongan manapun yang sedang melaksanakan kontestasi dalam pemilu 2024.
Iyos Somantri mengapresiasi kolaborasi TNI bersama masyarakat atas keberhasilan pembangunan di Desa Tenjojaya melalui program TMMD ke-119 tersebut.
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika sempat mencanangkan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Layanan Konten empat tahun silam
Menkominfo menegaskan, ‘penyakit kedua’ yang menyertai pandemi Covid-19 itu menimpa pada orang yang tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan dari mana sumbernya.
Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, di mana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Digital Talent Scholarship tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan skill di era digital, tetapi sekaligus mempertahankan produktivitas masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved