Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Cara Bangun Bisnis Minim Modal Lewat Media Sosial

Mediaindonesia.com
16/6/2023 13:23
Cara Bangun Bisnis Minim Modal Lewat Media Sosial
Warga Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur mempromosikan tempat wisata Danau Kumbara Desa Kota Bangun III Kukar lewat TikTok.(MI/Yovanda Isabela)

CARI cuan dari media sosial? Itu yang banyak dilakukan oleh masyarakat sekarang ini. Maka media sosial saat ini menjadi sebuah market place untuk mempromosikan apa saja.

Hal itu dibidik oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dengan menyelenggarakan acara Gali Ilmu untuk para mahasiswa, pelajar, UKM, dan masyarakat umum lainnya di Tangerang Selatan. Acara dikemas dalam bentuk diskusi dan sharing bagaimana membangun wirausaha di media sosial secara hybrid.

Kegiatan Gali Ilmu merupakan salah satu upaya literasi digital untuk segmen masyarakat umum dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo.

Yasa Singgih, seorang entrepreneur dan kreator digital salah satu pengisi materi menceritakan saat memulai bisnis ketika masih kuliah.
Dengan modal seadanya bisnis yang dibangunnya bernama Republic dibagikan ke forum jual beli Kaskus.

Ia menjadi reseller dengan mengambil barang di Pasar Tanah Abang bermodalkan uang Rp700 ribu. "Saat ini saya membuat agensi bernama Buzzle dengan pencapaian menggandeng 50 brand lokal. Biasanya di agensi saya, saya hanya memegang brand lokal, tapi tahun lalu saya mendapat challenge untuk membantu branding pabrik besi dengan tujuan untuk mencari buruh pabrik," ungkapnya.

Pada proyek Yasa bersama timnya mendorong konten dari pabrik agar FYP (For You Page) di TikTok dengan konten seperti daily life di pabrik. "Alhasil proyek ini sudah mencapai targetnya," ujar Yasa, Jumat (16/6).

"Time dan energi juga dibutuhkan, dan hal terpenting dan terakhir adalah money. Namun, perlu diingat kalau kita harus mengandalkan hal-hal sebelumnya, dan money menjadi opsi terakhir," ujar Yasa.

Menurutnya mengapa TikTok lebih berguna dibandingkan IG Reels, karena TikTok bisa membantu pengguna yang hanya memiliki followers kecil untuk berkembang. Algoritma TikTok akan menyebarkan konten pengguna kepada lima orang non followers.

"Jika lima orang tersebut menyukai konten tersebut maka TikTok akan terus menggandakan penyebaran konten kita hingga FYP," tegas Yasa.

baca juga: TNI Harus Kuasai Literasi Digital untuk Pertahankan Kedaulatan

Di penghujung materi, Yasa menegaskan kalau proses membuat konten memang terkesan mudah, namun sebenarnya tidak sesederhana itu. Hal yang paling penting adalah membuat konten tersebut bisa berkelanjutan sehingga bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan atau memperkuat branding bisnis.

Pembicara lainnya Koordinator Divisi Konten Kreatif dan CEO Infina, Oktora Irahadi atau yang akrab dipanggil Tora mengatakan saat ini tren menjadi sangat pendek. Bila semula jenjangnya sebulan menjadi seminggu. Oleh karena itu perlu adanya usaha yang diberikan atau effort.

"Kita harus tahu cara men-treat customer kita, terutama dengan memanfaatkan media sosial. Salah satunya dengan melakukan chit-chat seperti membalas komentar customer yang memberi komentar di e-commerce atau media sosial kita," ujar Tora.

Tora juga menambahkan bahwa hal terpenting lainnya adalah adaptasi dan tidak perlu mengikuti apa bisnis yang tren atau viral. Namun bisa membuat konten untuk menaikkan value produk dengan cara adaptif pada media sosial yang bisa memberi algoritma terbaik. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya