Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengguna Twitter Sepakat Minta Elon Musk Mundur

Basuki Eka Purnama
20/12/2022 05:45
Pengguna Twitter Sepakat Minta Elon Musk Mundur
Sebuah ponsel memperlihatkan jajak pendapat yang digelar Elon Musk mengenai posisinya di Twitter.(AFP/Chris DELMAS)

PENGGUNA Twitter, Senin (19/12), memilih untuk mendepak Elon Musk dari posisi CEO media sosial itu dalam jajak pendapat yang digelar oleh Musk sendiri, beberapa pekan setelah dia membeli jejaring sosial itu.

Sebanyak 57,5% dari sekitar 17 juta akun memilih agar Musk mundur. Pemilik Tesla dan SpaceX itu belum menanggapi hasil jajak pendapat itu.

Musk secara resmi membeli Twitter pada 27 Oktober dan berulang kali membuat kontroversi termasuk memecat separuh pekerja Twitter, mengembalikan tokoh sayap kanan ke platform itu, mendepak wartawan, dan berusaha mengubah pelayanan yang sebelumnya gratis.

Baca juga: Twitter Bekukan Akun yang Lacak Pesawat Milik Musk

Pengamat kemudian menggarisbawahi bahwa harga saham Tesla telah anjlok sebanyak sepertiga sejak pengambilalihan Twitter.

"Sulit mengabaikan angka-angka itu sejak pengambilalihan Twitter," cicit pakar investasi Gary Black sembari menduga dewan direksi Twitter mendesak Musk untuk mundur dari perannya di Twitter.

Dalam diskusi dengan para pengguna usai mengunggah jajak pendapat terbarunya, Musk menegaskan dirinya tidak memiliki calon pengganti dan memperingatkan bahwa Twitter berpeluang pailit.

Musk telah menyebabkan kontroversi di masa singkatnya sebagai pemilik Twitter.

Pengamat Dan Ives menyebut kepemimpinan Musk di Twitter bak badai.

"Para pengiklan telah kabur dan meninggalkan Twitter yang menyebabkan kerugian hingga sekitar US$4 miliar per tahun," ungkap Ives.

Tidak lama usai membeli Twitter, Musk mengumumkan situs itu akan menarik bayaran US$8 per bulan untuk akun terverifikasi namun kemudian terpaksa membekukan rencana peluncuran Twitter Blue setelah diserbu oleh akun palsu.

Pada 4 November, sembari mengumumkan bahwa Twitter mengalamu kerugian US$4 juta per hari, dia memecat separuh dari 7.500 karyawan Twitter.

Musk juga mengaktifkan kembali akun Donald Trump meski mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu menegaskan tidak berniat kembali ke platform itu.

Dalam beberapa hari terakhir, Musk membekukan sejumlah akun wartawan setelah mengeluhkan beberapa media menerbitkan secara detail pergerakan jet pribadinya, yang diklaim bisa membahayakan keselamatan keluarganya.

Langkah Musk itu menuai kecaman dari Uni Eropa dan PBB.

Editor Eksekutif Washington Post Sally Buzbee mengatakan aksi Musk membekukan akun para wartawan itu bertentangan dengan klaim bos Tesla itu bahwa dia berencana menjadikan Twitter sebagai platform yang mendukung kebebasan berbicara. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya