Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRODUSEN elektronik asal Kudus, Jawa Tengah, Polytron, menginjak usai ke-47 tahun pada September ini. Polytron yang lahir pada 18 September 1975, mengeluarkan produk pertama berupa televisi hitam-putih berukuran 20 inchi. Sejak saat itu, produk elektronik asli buatan Indonesia ini memiliki pasar yang semakin luas hingga ke seluruh negeri.
Saat ini Polytron telah memiliki tiga lokasi pabrik yang berada di Kudus dan Sayung, Jawa Tengah. Kehadiran Polytron tentu memiliki dampak positif bagi masyarakat. Bukan hanya berinovasi dalam mengembangkan teknologi, namun juga membantu dalam perekonomian dengan mempekerjakan lebih dari 10.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan misi menjadi pelopor inovasi teknologi dan hiburan dalam keluarga, POLYTRON terus menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan akan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
General Manager of Home Appliances Polytorn Albert Fleming menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pelanggan setia Polytron. Albert juga mengatakan Polytron akan terus berkarya dan berkontribusi bagi Indonesia.
"Polytron optimis dapat terus bersaing dan akan selalu meluncurkan produk berkualitas dan berteknologi. Kedepannya POLYTRON akan terus mewujudkan misi sebagai pelopor inovasi teknologi dan hiburan dalam keluarga sehingga menjadi produk kebanggan Indonesia," ujarnya.
Baca juga : Kolaborasi Panasonic-Carta Laminates-Desainer Francis Surjaseputra Hasilkan Sakelar Yumi Series
Selama 47 tahun, Polytron telah memproduksi jutaan tipe produk elektronik untuk pasar Indonesia, hingga merambah ke mancanegara, dan telah di ekspor ke lebih dari 40 negara di dunia. Merayakan HUT ke-47 tahun, Polytron optimistis dan berharap dapat merajai jenama (brand) elektronik secara global.
General Manager Audio Video Polytron Andreas Widjaja Sulaiman mengatakan, bersamaan dengan hari jadinya, Polytron mengkampanyekan ‘Maju untuk Terus Berinovasi dan Bernilai'.
"Dengan semangat ini, Polytron akan terus berinovasi dengan menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selalu up to date mengikuti perkembangan teknologi. Hingga kini Polytron mampu bertahan di tengah gempuran produk luar negeri yang masuk ke Indonesia. Dan Polytron telah dikenal sebagai produk asal Indonesia yang bernilai di mata masyarakat dan dunia," kata Andreas Widjaja.
Sebagai bentuk pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, Polytron memberikan layanan purnajual yang telah tersebar lebih dari 58 outlet di Indonesia. Layanan servis dan informasi dapat menghubungi call center di nomor telepon 1500833 atau bisa mengunjungi media sosial Polytron. (RO/OL-7)
REIWA merupakan produk lokal yang membawa perangkat elektronik rumah tangga dengan desain stylish dan teknologi unggul.
Gadget-gadget tersebut disita dari para importir karena di saat barang itu masuk ke Indonesia tidak dilengkapi dengan surat-surat kepabeanan.
Limbah elektronik itu berasal dari jemput bola ke rumah-rumah, dropbox yang ditaruh di kantor pemerintahan hingga pengumpulan yang dilakukan Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengupayakan pemberlakuan elektronisasi angkutan layanan umum.
Limbah elektronik dikumpulkan dari puluhan tempat penampungan. Pemprov DKI juga menyediakan layanan jemput sampah elektronik dengan berat minimal 5 kg.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan limbah elektronik (e-waste) sebanyak 22.683 kilogram sepanjang periode Februari sampai Oktober 2020.
Seberapa siap pemerintah mengantisipasi dan menghadapinya?
Meski pembuatan manual, kualitas yang diproduksi sudah diakui dunia dan juga menjadi salah satu trendsetter fashion kaum milenial dan sosialita muda.
BNI secara proaktif mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melebarkan bisnis ke pasar global melalui gelaran Inacraft 2024.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) berkomitmen memperkuat kapabilitas pelaku UMKM binaan untuk menjadi lebih kompetitif dalam melakukan penetrasi di pasar global.
Turn waste into love. Demikian prinsip dari bisnis yang dijalankan Zara Tentriabeng, pemilik Hexagon, entitas yang memproduksi bahan-bahan daur ulang menjadi perhiasan.
Sejak 2016, Natali menjalankan bisnis Rollie Bakery and Cookies di rumahnya, Bogor, Jawa Barat. Ia bergelut ke industri kudapan setelah dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja saat itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved