Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Developer Indonesia Mampu Kembangkan Inovasi Teknologi Blockchain

Mediaindonesia.com
02/9/2022 14:13
Developer Indonesia Mampu Kembangkan Inovasi Teknologi Blockchain
Acara Coinfest Asia di Bali.(Ist)

PT Pintu Kemana Saja dengan brand PINTU, platform jual beli dan investasi aset kripto hadir dalam acara Coinfest Asia, festival kripto terbesar diIndonesia sebagai Platinum Sponsor.

Pada acara pembukaan Coinfest Asia, Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo, hadir sebagai pembicara dengan tema bertajuk “Is Indonesia the Crypto Sleeping Giant in Asia?”

Pada acara tersebut hadir pula, bersama dengan Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Senjaya, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Yos Ginting, Indodax, dan dimoderatori oleh Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia Asih Karnengsih. Jeth Soetoyo, Founder & CEO PINTU mengungkapkan,

Baca juga : Dukung Evolusi Industri Kripto, Tokcorypto Komitmen Dorong Ekonomi Digital

“Sesuai tema yang diangkat, Indonesia dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia menjadi sangat menarik untuk perkembangan crypto. Salah satunya jika berbicara tentang regulasi, Indonesia terdepan dibandingkan dengan negara-negara lainnya seperti adanya larangan aktivitas kripto di China, hingga penerapan pajak yang tinggi di India," kata Jeth dalam keterangan pers, Jumat (2/9)..

"Sinergitas dari pelaku usaha dan inisiatif dari Bappebti terjalin sangat baik sehingga pertumbuhan kripto yang sangat pesat dapat diimbangi dengan perlindungan yang komprehensif bagi investor,” jelasnya.

Tirta Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menjelaskan lebih lanjut tentang regulasi, “Indonesiamerupakan salah satu negara yang membuat regulasi terkait dengan transaksi aset kripto seperti regulasi, pajak, anti-money laundry, travel rule, cbdc, hingga nantinya mengenai stablecoin."

Baca juga : Tren Pasar Kripto Positif, Volume Perdagangan Aplikasi PINTU Meningkat

Pemerintah juga sudah mengatur secara baik ekosistem perdagangan kripto, kliring, kustodian, dan sebentar lagi pembentukan bursa kripto," katanya.

"Seluruh aturan tersebut tujuannya untuk melindungi konsumen. Kami terus melengkapi, mengevaluasi, dan menambahkan berbagai syarat untuk melindungi konsumen,” jelas Tirta.

Adopsi kripto di Indonesia semakin masif, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Finder Crypto Adoption Agustus 2022 yang melakukan survei terhadap 217,947 orang di 26 negara.

Baca juga : Platform Pasar Kripto Reku Jangkau Pengguna di Lebih 500 Kota

Hasil survei mengungkapkan bahwa kepemilikan aset crypto orang Indonesia mencapai 29,8 juta dengan persentase tingkat kepemilikan di Indonesia mencapai 16 persen atau lebih
tinggi dari rata-rata global 15%.

Yos Ginting, Ketua Kadin terus memantau perkembangan investasi kripto,“Penting kita pahami, kripto hanya salah satu pemanfaatan teknologi blockchain yang kebetulan menjadi fokus perhatian semua orang, karena nilai transaksinya besar dan partisipasi ekosistem didominasi oleh investasi karena ada opportunity untuk mendapatkan keuntungan."

"Padahal pemanfaatan teknologi blockchain itu sangat luas sekali dan Indonesia memiliki potensi untuk memanfaatkan teknologi blockchain. Indonesia memiliki tools yang sama seperti developer blockchain di seluruh dunia dan kita mempunyai objek yang sangat diverse dan lengkap," katanya.

Baca juga : CEO PINTU: CEX dan DEX Berperan Penting dalam Ekonomi Kripto

"Saya optimistis dengan perkembangan teknologi blockchain di Indonesia, salah satunya respons yang sangat positif pada gelaran acara Coinfest Asia ini yang menarik animo masyarakat,” ujar Yos.

Coinfest Asia, festival kripto terbesar di Indonesia telah selesai diselenggarakan pada 25-26 Agustus 2022 berlokasi di Café Del Mar Bali.

Coinfest Asia dihadiri kurang lebih 1.400 partisipan terdiri dari penggiat, pelaku industri, pemerintah, hingga media dari berbagai negara di dunia.

Baca juga : Kini Mata Utang Kripto Diatur OJK, Bagaimana Nasib Kripto ?   

Aplikasi PINTU pada gelaran acara ini menjadi platinum sponsor dengan berbagai kegiatan di antaranya Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo menjadi panelis di acara pembuka.

PINTU juga membuka booth untuk berbagi informasi mengenai aplikasi PINTU, fitur-fitur unggulan, mini games, hingga menjalin networking dengan partner-partner.

“Di balik besarnya potensi market kripto di Indonesia, yang juga menarik adalah para pengusaha atau developer di Indonesia mampu mengembangkan inovasi-inovasi terbaik melalui pemanfaatan teknologi blockchain dengan potential market bukan hanya di Indonesia melainkan global."

Baca juga : Sponsori We The Fest 2022, Aplikasi PINTU Bagi-bagi Tiket dan Kripto Gratis

"Hal tersebut menjadi menarik bagi seluruh pihak bukan hanya developer atau pelaku industri, akan tetapi turut memberikan tambahan
pemasukan bagi negara,” tutup Jeth. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya