Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jangan Terjerat Pinjol Ilegal, Begini Cara Menghindarinya

Mediaindonesia.com
21/8/2022 00:05
Jangan Terjerat Pinjol Ilegal, Begini Cara Menghindarinya
Ilustrasi pinjaman online(Dok. MI)

TRANSAKSI keuangan digital tak dimungkiri memberikan kemudahan dan memiliki banyak keunggulan tapi bukan berarti tanpa risiko. Data diri bisa menjadi pintu gerbang penipuan dan kejahatan lainnya di era digital, termasuk risiko disalahgunakan oleh oknum pinjaman online atau pinjol ilegal. Untuk itu, diperlukan pemahaman dan kecakapan digital yang memadai. 

Demikian yang mengemuka dalam webinar bertema “Pilih Pinjaman Online yang Aman dan Legal", di Pontianak, Kalimantan Barat, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). 

Founder 1001 Digitalpreneur dan Relawan TIK Bangka Belitung mengatakan, sejumlah contoh transaksi digital, yaitu pembayaran nontunai seperti mobile banking atau perangkat transaksi virtual lainnya. Tersedianya fasilitas ini membuat orang tidak perlu beranjak dari tempat duduk untuk bertransaksi, sehingga tak heran jika peminatnya pun terus meningkat. 

Namun, kata Akbar, diperlukan kecakapan dan pemahaman akan karakteristik pembayaran digital agar nyaman dan aman dalam bertransaksi digital.

“Menerapkan keamanan transaksi digital dapat mengantisipasi dampak buruk transaksi digital seperti penipuan dan peretasan akun,” ujarnya. 

Dia lantas memberikan sejumlah kiat agar aman bertransaksi digital. Antara lain gunakan media transaksi yang tepat dan legal, gunakan PIN atau password yang tidak mudah ditebak serta mengganti PIN dan password secara berkala. 

Selain itu, jangan berikan kode one time password (OTP) kepada siapapun dan jangan asal klik tautan mencurigakan.

“Pastikan hanya menginstal aplikasi pembayaran digital dari sumber resmi alias legal, dan ini bisa cek di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lalu, perbarui aplikasi pembayaran digital secara berkala,” saran dia. 

Dosen STAIN Majene dan Relawan TIK Polewali Mandar Burhanuddin menambahkan, pemerintah sangat mendukung sistem pembayaran dengan teknologi digital dan upaya mendorong transaksi nontunai ini juga membuahkan hasil positif.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pengguna baru transaksi elektronik mencapai 21 juta pada 2022, 72% diantaranya berasal dari luar kota besar. 

Baca juga : Begini Cara Manfaatkan Facebook Ads Untuk Kembangkan Bisnis Digital

“Data ini menggambarkan pemerataan dari hari ke hari, di mana transaksi elektronik sudah merambah hingga ke desa terutama seiring maraknya e-commerce. Kita optimistis penggunaan transaksi elektronik makin meningkat dan merambah di seluruh pelosok desa,” ujarnya.

Dia menyebutkan beberapa keuntungan pembayaran daring seperti adanya diskon atau cashback, mempermudah peninjauan karena adanya riwayat transaksi, terhindar dari risiko peredaran uang palsu, serta proses transaksi lebih cepat dibanding metode konvensional. 

Lebih lanjut, Burhanuddin mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga ekosistem digital yang sehat demi kemaslahatan dan kemajuan bangsa. 

Owner ESJ Collection dan Asisten Instruktur BPSDMP Kominfo Jawa Timur, Esti Srijani menekankan pentingnya setiap individu punya kompetensi keamanan digital, di antaranya kemampuan mengamankan perangkat digital dan identitas digital serta mewaspadai penipuan digital. 

Esti juga menyoroti maraknya pinjaman online alias pinjol ilegal yang kerap memakan korban. Untuk itu, masyarakat harus waspada dan cermat, serta memastikan hanya menggunakan entitas pinjol legal yang terdaftar di OJK. 

“Kalau tidak darurat sekali, jangan pinjam, atau pastikan meminjam di pinjol legal. Untuk diketahui, pinjol yang legal bunganya tidak sampai 1%, maksimal 0,4%. Sedangkan yang ilegal tinggi sekali bisa sampai 14%. Kalau tak kunjung membayar, bunganya tambah tinggi. Belum lagi menagihnya juga dengan meneror, bikin stress sampai ada yang nyaris bunuh diri,” ujarnya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. 

Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (RO/OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya