Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
EKSPLORASI lembaga penelitian antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk mengetahui lebih dalam tentang alien tak pernah henti dilakukan. Meski hingga saat ini belum ditemukan bukti konkret akan keberadaan kehidupan di luar Bumi, berbagai langkah terus ditempuh. Terbaru, NASA baru saja mengumumkan rencana mereka membuat robot pendeteksi alien di kawasan perairan angkasa luar.
Dilansir dari cnet.com, Kamis (30/6), robot tersebut akan memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi berbagai wilayah perairan angkasa luar. Robot tersebut akan dibuat dengan kemampuan berenang yang mahir.
Ethan Schaler merupakan peneliti NASA yang menggagas proyek tersebut. Schaler menamai proyeknya sebagai Sensing With Independent Micro-Swimmers (SWIM).
Dikatakan Schaler, area perairan yang selama ini tertutup es tebal di ruang angkasa belum banyak terjamah. Ia menilai di area tersebut potensial untuk menemukan berbagai hal baru, termasuk berbagai jenis kehidupan di angkasa luar.
“Dengan penggunaan robot perenang berukuran kecil, kami akan bisa mengeksplorasi area yang lebih luas dan dalam. Kami akan menggunakan beberapa robot sekaligus untuk memaksimalkan hasilnya,” ujar Schaler.
Di angkasa luar, dijelaskan Schaler, terdapat beberapa area perairan. Di antaranya yang terdapat di satelit alami Saturnus, enceladus. Ia yakin akan adanya kehidupan di bawah air enceladus karena ditemukannya metana dalam partikel air yang keluar dari cipratan celah enceladus.
Proyek robot tersebut saat ini telah dijalankan dan dibuat prototipenya. Schaler menerima pendanaan sekitar Rp8,5 miliar untuk proyek tersebut dari NASA.
Dijelaskan Schaler, robot tersebut akan dibangun dengan fondasi teknologi dan desain robot yang telah lebih dulu dibuat NASA, cryobot. Cryobot adalah sebuah robot berbentuk segitiga yang dapat menjelajahi permukaan antariksa.
Cryobot dapat bekerja menghimpun data dan mengomunikasikan temuannya kepada peneliti NASA yang bertugas sebagai operator. Namun, saat ini desain Cryobot masih dibuat dengan tujuan eksplorasi area daratan yang tak terlalu luas.
“Dengan menghadirkan robot perenang, kita akan bisa melihat apa yang ada dan tidak ada di dalam air dengan risiko yang lebih kecil,” ujarnya.
Meski sangat optimistis dengan proyeknya, Schaler mengaku belum bisa memastikan kapan robot garapannya itu akan selesai dan siap beroperasi. Pihak NASA juga belum menyertakan keikutsertaan teknologi robot penjelajah air dalam misi-misi angkasa luar jangka menengah yang akan mereka lakukan. (CNet/M-2)
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani.
Tiongkok menggelar setengah maraton humanoid pertama di dunia yang diikuti lebih dari 20 robot berkaki dua, berlari berdampingan dengan 12.000 pelari manusia di distrik Yizhuang, Beijing.
Peniruan kesadaran tampaknya jadi obsesi tertinggi manusia dalam mengembangkan teknologi, terutama yang berbasis artificial intelligence (AI).
Lunar Trailblazer adalah salah satu misi revolusioner NASA yang dirancang untuk mempelajari distribusi air di permukaan Bulan.
Peneliti memperkenalkan platform "Cosmos," sebuah sistem simulasi multiverse baru yang dapat menghasilkan data besar untuk melatih robot otonom dan kendaraan cerdas.
Menggabungkan sensor dan sistem navigasi yang canggih, robot yang diberi nama BADAK V7 ini mampu memetik buah apel langsung dari pohon secara otomatis.
Kepemimpinan masa kini bukan lagi soal kekuasaan, melainkan tentang keberanian untuk membangun koneksi dan membawa dampak nyata.
Lewat proyek Peta Virtual Wisata Kota Semarang, guru Ayu Kusumadiyastuti ubah pembelajaran teks deskriptif jadi teknologi petualangan.
Indo-Pacific Strategic Intelligence (ISI) Muhammad Hadianto menegaskan pentingnya penguasaan dan inovasi teknologi untuk memperkuat postur pertahanan nasional yang tangguh.
Alumni ITB memiliki peran penting dan strategis untuk terlibat langsung dalam pembangunan nasional melalui kontribusi riset, pengembangan teknologi, dan inovasi industri.
PT Hariff Dipa Persada, perusahaan teknologi pertahanan swasta nasional menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Naval Group,
Kawasan Asia Tenggara, yang menyimpan 15% hutan tropis dunia dan hampir 20% spesies tumbuhan dan hewan global, menghadapi potensi kehilangan hingga 50% spesies terestrial pada 2100.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved