Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Influencer Awkarin dan Jerren Lim Siap Buat Platform Digital Kesehatan Mental

Mediaindonesia.com
01/3/2022 17:12
Influencer Awkarin dan Jerren Lim Siap Buat Platform Digital Kesehatan Mental
Awkarin (kanan) dan Jerren Lim berencana membuat platform kesehatan mental di Indonesia.(Ist)

ISU kesehatan mental di Indonesia yang semakin memanas tampaknya berhasil membuat influencer ternama, Awkarin tergerak.

Setelah beberapa kali sempat menyinggung tentang mental health, selebgram dengan nama asli Karin Novilda ini kemudian mengeluarkan pernyataan yang cukup menyita perhatian masyarakat.

Karin menyatakan bahwa bersama Jerren Lim, seorang advokat kesehatan mental lulusan University of California (UC) Davis akan membuat sebuah platform kesehatan mental bernama DMC Movement, @digitalmentalcoach.

Lahirnya platform digital yang menggarap tentang isu kesehatan mental ini didasari oleh ketertarikan yang sama antara Awkarin dan Jerren Lim terhadap isu kesadaran mental di Indonesia yang masih sangat minim.

Pada Jumat (25/2) lalu, Jerren melakukan live Instagram bersama dengan Awkarin dan influencer lain, dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ yang juga merupakan psikiater dari RS Siloam Bogor.

Seperti diketahui melalui melalui platform www.jerrenlim.com, advokat yang saat ini menetap di Amerika tersebut merupakan lulusan biokimia dan biologi molekuler.

Tak hanya itu, Jerren juga menyandang gelar sarjana psikologi dari the University of California (UC), Davis, Amerika Serikat.

Di balik profesinya sebagai advokat, Jerren merupakan penyandang borderline personality disorder atau yang lebih dikenal dengan istilah gangguan kepribadian ambang.

Gangguan mental yang juga dialami oleh Angelina Jolie dan Ariel Tatum ini mendorongnya untuk mengambil jurusan psikologi pada tahun 2019 lalu dan berhasil ia selesaikan hanya dalam waktu satu tahun!

Ya, hanya dalam waktu 5 tahun, advokat ini berhasil menyelesaikan empat jurusan kuliah. Tak tanggung-tanggung, ia juga pernah mendapat gelar Dean’s Honors List berkat prestasinya.

Meski hingga kini Jerren masih menetap di  AS, pendiri ND Talk ini mulai terjun ke dunia influencer Indonesia sejak 2021 lalu. Selain melalui akun Instagramnya, Jerren juga banyak membahas tentang isu mental health melalui YouTube dan TikTok. 

Dalam beberapa kesempatan Jerren pun pernah berkolaborasi dengan sejumlah influencers kesehatan mental lain, seperti @jiemiardian, @diaidawidia, @bennysiauw89, dan @anassatriyo.

Dalam pernyataannya, Jerren menyebutkan bahwa pendekatan terhadap kesehatan mental adalah evidence-based approach, atau pendekatan yang berlandaskan pada riset-riset ilmiah dan bersifat biologis.

Menurutnya, tidak ada perbedaan antara isu kesehatan mental dan isu kesehatan fisik. Sebab, pada dasarnya keduanya memiliki dasar diagnosis. 

Lewat platform @digitalmentalcoach dan ND Talk, Jerren menyatakan bahwa dirinya ingin mendestigmatisasi isu mental health di Indonesia dan berharap ia dapat mengedukasi masyarakat tentang dasar biologis terkait isu mental health.

Sebab, ia menganggap bahwa stigma terhadap kesehatan mental di Indonesia masih begitu kental.

Iya juga menyinggung seorang influencer dengan 11 juta followers dan menyandang gelar S1 psikologi yang pernah menuturkan, “Kamu tuh cantik, kamu tuh tinggi, badan bagus, kalau kamu depresi tuh kamu menghina tukang martabak di depan rumah saya” kepada seorang yang menyintas eating disorder dan depresi."

Ia melihat pernyataan tersebut sebagai bentuk normalisasi body shaming. Penggunaan kalimat yang sangat insensitive ini menunjukkan betapa buruknya pemahaman mental health di Indonesia.

Oleh sebab itu, Jerren bercita-cita ingin menjadikan DMC sebagai platform dengan tag “supporting, educating and providing service to empower people living with the challenges of mental health disorders” ini, menjadi platform kesehatan mental terbesar di Indonesia.

Penggabungan konsep metaverse dan mental heathcare pun diharapkan bisa didapatkan dalam satu platform ini. Sehingga, nantinya masyarakat bisa melakukan terapi dengan psikolog ataupun psikiater secara virtual. 

Penerapan system mental health yang sudah banyak dipelajarinya di Amerika Serikat juga akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.

Melalui unggahan Insta story-nya pada Jumat (18/2) lalu, Awkarin juga menyatakan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang memandang sebelah mata isu kesehatan mental. Sehingga, melalui platform DMC ini, ia bersama rekannya ingin bisa membantu mengangkat isu kesadaran mental di Indonesia.

“Jadi, saya mendapatkan sebuah kesempatan untuk bertemu dengan @jerrenlim sekitar sebulan yang lalu. Dia adalah seorang advokat kesehatan mental yang tinggal di Amerika Serikat yang lulus dari @ucdavis dengan dua mayor, yakni biokimia dan biologi molekuler, dan dua minor, yakni neurosains dan ilmu fisiologi manusia,"  jelasnya.

"Selama perbincangan kami, kami menemukan bahwa kami memiliki minat yang sangat mirip, yaitu untuk mengangkat isu kesadaran kesehatan mental di Indonesia," katanya.

"Kami merasa bahwa banyak orang di Indonesia yang masih memandang sebelah mata isu kesehatan mental. Sejak saat itu, kami setuju untuk membuat platform kesehatan mental untuk mengangkat kesadaran aan isu kesehatan mental," tutur Awkarin.

"Dan.. Lahirlah @digitalmentalcoach, sebuah platform yang lahir dari hati kami untuk kesejahteraan manusia,” paparnya. (RO/OL-09)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya