EMPAT tim inovasi teknologi Indonesia berhasil meraih juara dalam kompetisi EU Social DigiThon 2021 yang diumumkan pada Sabtu (20/11). Kompetisi yang diselenggarakan oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia itu merupakan ajang promosi untuk mengatasi perundungan digital terhadap anak.
Keempat tim yang meraih juara tersebut beranggotakan putra-putri bangsa yang konsen terhadap masalah perundungan pada anak secara digital. Mereka mengajukan proposal aplikasi sebagai solusi berbasis teknologi dalam mengatasi permasalahan itu.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan bahwa pandemi Covid-19 mengganggu kehidupan anak-anak di negara mana pun mereka tinggal.
Pergeseran aktivitas ke ranah digital menghadirkan peluang untuk belajar, tetapi juga menghadirkan tantangan baru, termasuk perundungan digital.
"Uni Eropa percaya bahwa tindakan ekstra diperlukan untuk melindungi anak-anak dan remaja di dunia digital, dengan tetap melindungi hak mereka untuk mengakses internet untuk perkembangan mereka. Untuk tujuan ini, kami dengan bangga memperkenalkan empat (tim) inovator muda dari Indonesia yang diharapkan dapat mengatasi masalah cyberbullying melalui inovasi mereka," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (21/11).
Juara pertama diraih tim SHARE Platform dengan aplikasi yang dirancang untuk melaporkan, menanggapi, dan menyelesaikan kasus perundungan.
Juara kedua tim GOTCHA dengan one-stop solution yang menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak.
Untuk juara ketiga diraih 2 tim, yakni tim KINCIR, dengan browser extension untuk menyensor konten berbahaya dan tim SRG dengan KindBoard, filter keyboard yang memeriksa cyberbullying di semua platform.
Delegasi Uni Eropa mengapresiasi semangat dari para inovator muda Indonesia. Hal itu menunjukan adanya kesadaran akan masalah perundungan yang bisa mengancam dan merusakan generasi bangsa.
Jumlah proposal yang diterima tahun ini mencerminkan betapa pentingnya masalah ini di Indonesia. Tercatat 105 tim ikut mendaftarkan proposalnya dan 29 proposal terbaik dipelajari secara mendalam oleh Dewan Juri.
Setelah beberapa tahap penilaian, tim pemenang ditentukan berdasarkan kesiapan teknis dan potensi kegunaan proposal mereka.
Selain memperoleh penghargaan, keempat pemenang mendapat dukungan dari Delegasi UE untuk mengembangkan proposal tersebut. Mereka akan dibimbing hingga menghasilkan aplikasi yang bisa digunakan masyarakat umum.
Adapun, kompetisi tersebut metupakan bagian dari rangkaian acara EU4HumanRights untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia Internasional 2021.
EU Social DigiThon 2021 bekerja sama dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), Indonesian Cybercrime Combat Center (IC4), Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA), dan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia). (Van/OL-09)