Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kado Hakteknas, PUNA Elang Hitam Diperkenalkan ke Publik

Siswantini Suryandari
10/8/2021 15:25
Kado Hakteknas, PUNA Elang Hitam Diperkenalkan ke Publik
Kepala BPPT Hammam Riza saat memperkenalkan PUNA Elang Hitam kepada publik secara virtual. Selasa (10/8/2021).(DOK Humas BPPT )

SEMANGAT lepas landas pesawat Gatotkaca N 250 pada 10 Agustus 1995 yang menjadi penanda peringatan Hari Kebangkitan Nasional, terus dilanjutkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui peluncuran pesawat udara nirawak PUNA Elang Hitam jenis Medium Altitude Long Endurance).

Peluncuran PUNA Elang Hitam dilaksanakan hari ini, Selasa (10/8) secara virtual berbarengan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26. Inovasi teknologi di bidang pertahanan ini rencananya akan terbang perdana pada akhir tahun ini.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan PUNA Elang Hitam merupakan upaya lompatan teknologi masa kini sebagai langkah menjangkau teknologi maju di masa depan menuju Indonesia emas di tahun 2045.

"PUNA Elang Hitam yang dapat beroperasi otomatis dan memiliki daya tahan terbang lebih dari 24 jam ini, dikembangkan bersama dalam sebuah konsorsium nasional. Dengan melibatkan Kementerian Pertahanan, TNI AU, BPPT, LAPAN, ITB, PT DI, dan PT LEN. BPPT pun ditunjuk sebagai koordinator Prioritas Riset Nasional (PRN) PUNA Elang Hitam sesuai dengan Peraturan Menteri Ristekdikti No. 38 Tahun 2019," kata Hammam Riza dalam keterangan secara virtual, Selasa (10/8).

baca juga: Hakteknas

Hammam mengatakan tujuan akhir dari Konsorsium PUNA Elang Hitam yaitu mengakomodir kebutuhan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI khususnya drone jenis kombatan yang sekelas dengan drone canggih milik Turki (AnKA), Amerika Serikat (Predator), dan Israel (Heron).

Menurutnya penguasaan teknologi PUNA Elang Hitam dapat menjadi sarana bagi kemajuan teknologi pertahanan nasional yang secara bertahap dapat membangun kemandirian teknologi sub-sistem PUNA jenis MALE oleh anggota konsorsium.

"Hal tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan produk drone MALE kombatan yang dapat diterima TNI AU sesuai persyaratan operasi dan spesifikasi teknis yang dituangkan ke dalam system requirement document (SRD)," lanjutnya.

Kegiatan PUNA Elang Hitam disebutkan Hammam memiliki 3 (tiga) sub kegiatan pendukung, yakni pembangunan platform (wahana), pembangunan flight control system (FCS) dan mission system, serta pembangunan sistem senjata dan integrasinya.

BPPT menggelar open house PUNA Elang Hitam untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh anggota konsorsium PUNA Elang Hitam. Masyarakat dapat mengetahui kegiatan yang dilaksanakan tidak hanya di BPPT, namun juga di LAPAN dan PT DI dalam rangka menyiapkan PUNA Elang Hitam.

Hammam mengajak semua pihak untuk mensukseskan agar PUNA Elang Hitam dapat terbang perdana di 2021 dan menjalankan pentahapan sebaik-baiknya agar mampu mewujudkan misi kombatan di tahun 2025.

Konsorsium PUNA Elang Hitam

PUNA Elang Hitam yang dikembangkan BPPT bukanlah sekadar drone yang biasa.Pesawat tanpa awak versi tipe ini, dibangun khusus untuk kepentingan pertahanan dan keamanan khususnya di lingkungan TNI.

Drone berjenis MALE ini akan memiliki jangkauan jelajah operasi 23.000 kilometer non-stop dengan ketahanan terbang tinggi selama 30 jam, siang dan malam, dalam radius 250 km. Dengan kemampuan tersebut, PUNA Elang Hitam akan digunakan untuk membantu Kementerian Pertahanan, dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara.

Secara fisik, PUNA Elang Hitam memiliki panjang 8,30 meter dan bentang sayap sepanjang 16 meter. Kegiatan pengembangan PUNA Elang Hitam sendiri dimulai sejak tahun 2015, dimulai dari inisiasi Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang kemudian dilanjutkan secara paralel bersama pihak BPPT.

Pada tahun 2020, program PUNA MALE menjadi salah satu program prioritas strategis nasional sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden nomor 109 tahun 2020.

"PUNA Elang Hitam pun diharapkan dapat menghemat devisa nasional sehingga banyak nilai tambah dari proses desain, manufakturing yang dapat diserap ke dalam negeri," ujarnya.

Di samping penghematan pada pengadaan PUNA Elang Hitam, penguasaan desain dan rancang bangun PUNA Elang Hitam makan akan menumbuhkan industri pesawat nir-awak serta industri komponen/pendukung lainnya, seperti motor listrik servo, landing gear, yang sesuai agar PUNA Elang Hitam dapat terus beroperasi secara berkelanjutan. (N-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik