Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
EKOSISTEM pembayaran digital di Indonesia terus menunjukkan tren yang meningkat dan mendorong masyarakat Indonesia semakin dekat menuju masyarakat tanpa uang tunai atau casdless society.
Mendorong ekosistem itu semakin besar, perusahaan jasa teknologi informasi, PT. Envy Technologies dijadwalkan akan merilis teknologi pembayaran digital lewat aplikasi UN1TY.
“Setelah sebelumnya sukses dengan Toko Indonesia, yang merupakan mobile apps dengan solusi digitalisasi di bisnis ritel dan menyediakan marketplace bagi UMKM di Indonesia, kini kami akan meluncurkan UN1TY,” kata Sopiyan dalam keterangan tertulisnya.
Direktur Utama Envy Dato' Sri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi mengatakan, keberadaan UN1TY akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran secara non-tunai atau secara digital.
Berbagai manfaat dalam aplikasi UN1TY yakni Payment Point Online Bank (PPOB) atau pembayaran semua jenis tagihan dalam satu tempat. Ada pembayaran BPJS Kesehatan, PDAM, PLN prabayar dan pascabayar, pembayaran Telkom, dan Telkomsel Prabayar dan Pascabayar.
Baca juga : Bermula dari Guyonan, Kini Bayar Sekolah Bisa Pakai GoPay
Aplikasi itu juga bisa melayani pembayaran terkait kegiatan ibadah umat muslim seperti zakat mal, zakat fitrah, hingga zakat profesi melalui produk Un1ty seperti e-Qurban, e-Zakat, e-Infaq, e-Sodaqoh, Multi Purpose Membership Card, Crowd Funding, dan Indonesia Market for Halal Trade.
Dalam pengembangan aplikasinya, Envy menjalin kerja sama dengan PT. Datagensia Elektronis. Datagensia sebelumnya mengeluarkan data yang menyebut pengembangan aplikasi layanan pembayaran dinilai penting karena berdasarkan riset terungkap ada sebanyak 59% merchants (pedagang) di semua kategori produk punya kecenderungan ingin meningkatkan investasi pembayaran mereka dalam 18-24 bulan ke depan.
Selain itu, hampir 90% merchants juga menyatakan dengan investasi di sistem pembayaran, pengalaman para pelanggan berhasil naik 24% sejak 2016.
Tak hanya itu, 85% merchants juga melihat dengan adanya investasi sistem pembayaran, akan meningkatkan kecepatan kliring dan penyelesaian sehingga bisa menopang return of investmen yang jelas atas investasi tersebut.
"Kami perusahaan teknologi, dengan didasarkan pada fundamental yang kuat serta penekanan pada integrasi yang dinamis," pungkas Sopiyan. (RO/OL-7)
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved