Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
SATU botol bir dapat meredam kecemasan, dua botol bir mampu meredakan kenangan, tiga botol bir mengaburkan kehidupan.
LELAKI itu menyimpan kebencian yang luar biasa dalam dirinya. Ia membenci semua cerita yang tertulis dalam buku-buku.
MAS Bagus pergi sehari sebelum digelar acara panggih atau temu pengantin.
SUKRI pemilik kedai kopi depan Pasar Kliwon itu selalu tutup sepuluh hari sejak hari pertama perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Ketika melewati portal desa, di kilometer pertama, langkah kakinya terhenti sendiri. Ada yang dirasakannya tidak biasa. Benaknya mempertanyakan ketiadaan seseorang.
Cerita ini sudah lama hidup di perumahan Tajuk. Bahkan, dari waktu ke waktu versi ceritanya semakin panjang.
Izinkan aku merengkuh istriku lebih rapat dan menciumnya lebih dalam. Barangkali dengan begitu, sakitnya bisa kusembuhkan. Biar sampah-sampah kutelan. Tak akan kumuntahkan.
Alangkah sial Suheb malam itu. Selain letih, dahaga, dan lapar, seketika senter yang ia bawa mati begitu saja. Ia hanya dapat mengandalkan sinar rembulan malam itu. I
Lomba Baca Cerpen Betawi yang mengusung tema 'Sastra dan Kita' ini diikuti 20 peserta. Peserta termuda berusia 13 tahun hingga 67 tahun.
Untuk pertama kalinya, kami melihat pintu serta jendela rumah--yang puluhan tahun tertutup--itu terbuka lebar.
ARIS Mulia Sitorus menelepon saya dengan sekonyong-konyong.
Kata-katanya membuatku iba. Kupikir, ia lebih cocok jadi penyair, bukan pengemis. Dari apa yang barusan dikatakan, ia tampak berpengalaman menjadi pengemis.
SIAPA yang tidak mengenal lelaki itu? Hampir semua penghuni terminal pasti tahu, siapa lelaki yang memakai topi bucket dengan kaus lusuh
Radikalisme mesti segera dibasmi sejak dini. Bila tidak, akan menjalar ke mana-mana sehingga akan menghancurkan negara ini.
Kau terus mengatakan soal operasi dan sampai sekarang tahi lalat itu masih ada di dagumu. Pada titik itu, aku kadang ingin menjadi seperti tahi lalatmu.
Sejak Mak Onah bercerita tentang kuda sembrani, Ragil mencarinya ke setiap sudut kota. Malam ini, entah hari ke berapa dia mencari.
DI satu sudut kota, di Kuwu, begitu banyak orang menyebutnya, satu wilayah kumuh yang lebih terlihat sebagai desa tertinggal, suara sorak-sorai, tepatnya umpatan juga kemarahan
KABARNYA sejak dulu Mbah Sutini ingin sekali mengukir wajah sedih di setiap buah tangannya.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved