Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
YAYASAN Baca Betawi bekerja sama dengan Lembaga Kebudayaan Betawi dan Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat mengadakan lomba Baca Cerpen Betawi di Lobby Perpustakaan Cikini, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (9/02).
Ketua Baca Betawi Rachmad Sadeli mengatakan lomba tersebut merupakan upaya untuk bersinergi lebih optimal dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dalam hal ini Dinas Kebudayaan Provinsi DKI untuk membangun budaya literasi, khususnya tentang Betawi di kalangan anak-anak muda.
Sebelum menggelar acara lomba ini, Yayasan Baca Betawi pernah bersinergi dengan Dewan Kesenian Jakarta membuat acara Pekan Sastra Betawi pada Agustus 2019. Ajang Lomba Baca Cerpen ini merupakan bukti konsistensi Yayasan Baca Betawi pada pengembangan dunia literasi, khususnya sastra Betawi.
"Dengan adanya event Lomba Baca Cerpen Betawi ini, harapannya dapat menggugah minat generasi baru untuk menyukai cerita Betawi. Mudah-mudahan banyak orang terpacu untuk berkarya dalam penulisan cerita Betawi,” kata Rachmad.
Lomba Baca Cerpen Betawi yang mengusung tema 'Sastra dan Kita' ini diikuti 20 peserta. Peserta termuda berusia 13 tahun hingga 67 tahun. Mereka tidak hanya berasal dari DKI Jakarta, di antaranya Koja dan Codet, tetapi juga dari Bekasi Timur dan Tangerang Selatan. Juri dipercayakan kepada Zen Hae dan Fadjriah Nurdiarsih. Keduanya adalah penulis Betawi.
Cerita pendek yang dipilih dalam lomba ini merupakan karya Firman Muntaco, SM Ardan dan Aba Mardjani. Pilihan pada cerita Betawi yang dilombakan berdasarkan seleksi karya oleh tim panitia.
"Jadi yang dinilai dari peserta Lomba Baca Cerpan Betawi ini yaitu soal penampilan, penghayatan, kelenturan Kebetawian, vokal dan dramatisasi," kata Fadjriah Nurdiarsih, salah seorang juri.
Zen Hae, juri lainnya, menyebut “Lomba ini sebagai salah satu upaya merangsang kembali animo masyarakat umum dan bukan hanya orang Betawi saja terhadap sastra Betawi sebagai salah satu bagian dari sastra Indonesia,” kata dia.
Para juara dari lomba ini juga mencerminkan keberagaman usia, gender, dan tema dari karya yang dibacakan. Juaranya adalah sebagai berikut Sultan Pasha Aprilian, nomor urut 17, dengan cerita “Bang Jali Kondangan” karya Aba Mardjani sebagai juara pertama.
Sementara itu juara kedua dan ketiga dimenangkan oleh Zainal Abidin, nomor urut 19, dengan cerita “Bang Senan Mau ke Mekah” karya S.M. Ardan dan Nining Yuningsih, nomor urut 14, dengan cerita “Cari Kutu” karya Firman Muntaco.
Saat ditemui di lokasi acara, seniman Diding Boneng, mengatakan Lomba Baca Cerpen Betawi dan kegiatan kesenian Betawi lainnya sangat penting dikembangkan dan dilestarikan, karena hal tersebut bisa menjadi penunjang atau jembatan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota budaya.
"Saya suka. Dan buat saya ini sangat penting. Untuk bagaimana mengembangkan dan membangkitkan budaya Betawi sekaligus mengembalikan dan atau menunjang Jakarta sebagai kota budaya," kata Diding di lokasi acara.
Karenanya, komedian senior ini berharap supaya Lomba Baca Cerpen dan kesenian Betawi lainnya digelar setiap tahun. Bahkan ia mengusulkan supaya dibentuk lembaga khusus untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kesenian Betawi.
Kepala Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat Muhammad Nurdin menyambut antusias lomba baca cerpen Betawi ini. Dalam sambutannya, ini mengatakan bahwa tradisi bercerita merupakan kebiasaan orang tua Betawi yang sering dilakukan di bawah sinar cahaya bulan, tapi kini sudah hampir punah. (OL-09)
rumah adat Betawi, salah satu warisan budaya dengan filosofi dan sejarah menarik yang sudah cukup jarang di temui di Jakarta
pakaian adat Betawi dengan keunikannya yang cukup menonjol, ada yang dikhususkan untuk acara dan pakaian sehari-hari
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan ulang tahun Jakarta, tetapi juga untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Betawi kepada generasi muda.
Eni Joe mengenakan kain nusantara yang ia ciptakan menjadi gaun-gaun indah dalam berbagai acara yang diselenggarakan di Singapura.
Betawi Market, sebuah acara yang mengusung semangat kebudayaan Betawi melalui ragam kuliner, produk lokal, dan pengalaman gaya hidup yang unik.
Vertu Harmoni Jakarta rayakan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-498 dengan weekend buffet hidangan khas Betawi dan aktivitas budaya interaktif untuk anak-anak.
Banyak peserta balita yang didampingi orang tuanya, dan sebagian berusia di bawah tiga tahun.
Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Lorin Group Solo tak mau ketinggalan dalam menyemarakkan momen bersejarah ini.
Momen perayaan ini tidak hanya kami gunakan untuk bergembira dan berupacara saja, Bueno Colombo Hotel Yogyakarta juga ikut berupaya dalam penghijauan (Go Green) dengan adanya komitmen
Menyambut liburan akhir tahun, ARYAAryadutaDUTA Menteng kembali berkolaborasi dengan Kanca Kids untuk menggelar festival keluarga
LKP Karya Jelita bergerak di bidang vokasi dan keterampilan kewirausahaan
Grey Art Gallery yang berada di Jalan Braga ini rutin mengadakan pameran dan penghargaan untuk pelaku seni.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved