Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
RIBUAN mahasiswa baru memenuhi Gedung Serba Guna (GSG) ITB pada Sabtu pagi, 5 Agustus 1989. Langkah Menteri Dalam Negeri Rudini dan Gubernur Jawa Barat Letjen (Purn.) Yogie S. Memet yang akan memasuki GSG ITB terhenti. Rombongan pejabat itu dihadang sekelompok mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.
Arnold Ucok” Purba yang mengenakan topi petani meminta Mendagri membaca isi spanduk. Yogie Memet hanya tersenyum. Salah satu spanduk berbunyi: “Ganyang Rudini si Antek Rezim Penindas”. Ada yang berkomentar, tulisan pada spanduk itu kenceng banget! Ada pula poster bertuliskan: “Kampus ITB bukan Tempat Cari Dukungan!” Aksi itu diwarnai dengan membakar ban bekas hingga api menyala dan mengepulkan asap yang membubung. Aksi lapangan itu dipimpin koordinator lapangan (korlap) Jumhur dan Presiden KPM Ammarsjah.
Setelah Mendagri memasuki Gedung Serba Guna ITB, para mahasiswa melakukan aksi lanjutan. Ketua FKHJ Wijaya Santoso dan Ketua Badan Eksekutif FKHJ Bambang Sugianto L.N. memimpin pembacaan petisi. Sesudah membaca petisi, 17 ketua himpunan/ jurusan walk-out dari GSG sebagai bentuk protes atas kehadiran Mendagri.
Baca juga : Anies Baswedan Singgung UKT Mahal Dibayar Pakai Pinjol, ini Kata Ganjar Pranowo
Cuplikan ditas dikutip dari buku Memoar Ondos “Keteguhan Hati Yang Teruji, Potret Gerakan Mahasiswa Indonesia Tahun 1980-an”, yang ditulis oleh Untung Widyanto, dkk, dan rencananya akan di cetak ulang oleh Penerbit Grasindo.
Peristiwa 5 Agustus 1989, 32 tahun lalu ini, menjadi satu rekam jejak Gerakan Mahasiswa di Indonesia dalam perjuangan untuk perubahan dan demokrasi. Peristiwa ini memakan korban belasan aktifis mahasiswa ditangkap dan dipenjarakan bahkan dikirim ke LP Nusakambangan yg dikenal sebagai LP “Kelas Berat”
Demontrasi mahasiswa ITB 5 Agustus 1989 ini adalah respon aktifis kampus ITB atas kehadiran Menteri Rudini dalam acara Penerimaan Mahasiswa Baru dan Pembukaan Penataran P4 Angkatan 1989.
Baca juga : Kampus ITB Tawarkan Pinjol, Humas: Solusi untuk Mahasiswa yang Membutuhkan
Sudah menjadi kebiasaan pada dekade ‘70-an sampai akhir ‘80-an, sangat jarang pejabat negara dapat berkunjung ke ITB tanpa disambut demonstrasi. Selain juga para aktifis mahasiswa ITB sepakat Menteri Rudini tidak sepantasnya hadir dalam pembukaan Penataran P4 di kampus ITB dengan alasan banyak sorotan terhadap Rudini terkait konflik tanah dan penggusuran permukiman rakyat di berbagai daerah, antara lain di Pulau Panggung, Lampung Selatan.
Tentu aksi tersebut bukan timbul sekonyong konyong atau karena provokasi kelompok tertentu. Memang dalam sejarah bangsa kita, kaum muda terdidik selalu jadi motor penggerak, kaum mahasiswa adalah inti kekuatannya, gerakan kaum muda bukan saja perjuangan menuntut keadilan, tetapi juga sebagai penanda perlunya perubahan.
Gerakan kaum muda masa itu sarat dengan nilai-nilai luhur dan merupakan koreksi positif terhadap kekeliruan yang terjadi. Kemurnian perjuangan kaum muda masa itu bukan saja hasil dari pergulatan mereka bersama rakyat, tetapi juga merupakan hasil olah pikir yang selalu berorientasi pada kepentingan rakyat banyak bukan sekedar politik identitas sempit.
Baca juga : Mahasiswa ITB Demo, Tolak Pembayaran UKT Melalui Pinjol
Memang tantangan kaum muda masa kini jauh berbeda, kecepatan arus informasi sering kali membuat mereka tidak lagi sempat menganalisis lebih dalam. Perlu bukan saja kecerdasan dan pisau analisis yg lebih tajam, tetapi juga butuh kejernihan berpikir ekstra agar tidak terjebak dalam perangkap kepentingan sempit para elit dan melupakan garis perjuangan yang sejati nya selalu berkerja dan berjuang ditengah tengah rakyat, terus mengobarkan semangat kebangsaan untuk tetap menjaga keutuhan Republik yg kita cintai ini.
Hari ini 05 Agustus 2021, 32 tahun kemudian, kita menikmati hidup dalam era demokrasi, menghirup udara kebebasan. Semua ini tak lepas dari rangkaian perjuangan para aktifis mahasiswa dari berbagai dekade yang puncaknya di peristiwa Reformasi 1998. Peristiwa 5 Agustus adalah salah satunya yang mengantarkan tongkat estafet perjuangan generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya.
Beberapa tokoh penggerak aksi ini pun sudah tiada. Arnold (Ucok) Purba, Theodorus (Ondos) Jacob Koekerits, Pulih, Ipung, Juanito (Toa) Carlos Djamal dan beberapa lainnya sudah mendahului kita. Sudah sepantasnya kita menundukkan kepala, mengenang perjuangan mereka yang sebagian hasilnya kita rasakan sekarang ini.
Dikisahkan oleh ; Ammarsjah Tapol sekaligus saksi sejarah
Program Magang Berdampak bertujuan meningkatkan angka partisipasi mahasiswa dalam dunia kerja juga untuk mencetak agen perubahan yang mampu menjawab tantangan masa depan.
Diversifikasi pilihan negara dan universitas tujuan studi menjadi krusial; jangan hanya terpaku pada satu atau dua negara, tetapi namun perluas pilihan ke negara lain.
Program ini merupakan bentuk nyata negara dalam mencetak talenta unggul yang mampu bersaing di kancah global, sekaligus berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.
Prodi S2 dan S3 FEB UNJ tidak hanya menawarkan pendidikan berkualitas, tetapi juga pengalaman akademik yang membangun jejaring profesional.
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata komitmen UP dalam mendukung talenta muda yang memiliki prestasi luar biasa di luar bidang akademik.
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
Ini merupakan inisiatif strategis untuk memperkenalkan AI for Smart-X (AISX) sebagai pusat kolaborasi riset baru yang akan menjadi penggerak utama dalam pengembangan kecerdasan buatan
Alumni ITB memiliki peran penting dan strategis untuk terlibat langsung dalam pembangunan nasional melalui kontribusi riset, pengembangan teknologi, dan inovasi industri.
Hari Raya Idul Adha bukan hanya bentuk ketaatan spiritual, melainkan juga momentum penting untuk menguatkan solidaritas sosial dan kepedulian terhadap isu-isu mendesak.
Mereka adalah Nauli Al Ghifari, dan Devit Febriansyah siswa SMAN 1 Bukittinggi, serta Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang.
INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Prasetiya Mulya.
INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) menerima 1.740 calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved