Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Luis Enrique Sesali Insiden Ricuh Usai Final Piala Dunia Antarklub

Khoerun Nadif Rahmat
14/7/2025 11:56
Luis Enrique Sesali Insiden Ricuh Usai Final Piala Dunia Antarklub
PELATIH Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique.(Dok. Instagram PSG)

PELATIH Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, mengaku menyesal terlibat dalam keributan usai timnya kalah 0-3 dari Chelsea di final Piala Dunia Antarklub 2025, Senin (14/7). Enrique berdalih hanya berniat melerai pemain di tengah ketegangan yang memuncak di MetLife Stadium.

Rekaman televisi memperlihatkan Enrique mengangkat tangan ke arah leher penyerang Chelsea, Joao Pedro, yang sebelumnya mencetak gol ketiga The Blues setelah Cole Palmer memborong dua gol di babak pertama.

"Ada dorong-dorongan, suasana sangat tegang. Itu seharusnya bisa dihindari. Niat saya jelas, hanya ingin memisahkan pemain," kata Enrique dikutip dari AFP.

Enrique tak menampik keunggulan Chelsea di laga itu dan mengakui tim asuhan Enzo Maresca memang layak menjadi juara. Ia pun meminta skuadnya menikmati masa libur singkat setelah menuntaskan musim yang luar biasa.

Kekalahan di partai final ini menggagalkan ambisi PSG menyapu bersih semua gelar musim ini. Sebelumnya, Les Parisiens sukses menjuarai Liga Champions UEFA, Ligue 1 Prancis, dan Piala Prancis.

"Saya rasa sepanjang pertandingan mereka memang layak menang. Chelsea bermain sangat baik. Sejak awal saya sudah bilang, Chelsea adalah tim hebat dan mereka pantas mendapat trofi ini," kata Enrique.

Musim bersejarah PSG berakhir setelah menjalani 65 pertandingan dalam 11 bulan. Mereka dijadwalkan kembali berlaga pada Agustus mendatang, menghadapi Tottenham Hotspur di Piala Super UEFA.

"Libur kami memang singkat, tapi penting untuk dinikmati," tutur pelatih asal Spanyol itu.

Meski gagal juara, PSG masih berpeluang tampil di Piala Dunia Antarklub edisi berikutnya yang akan digelar pada 2029, berkat status mereka sebagai juara Liga Champions 2025.

Enrique menilai turnamen ini punya potensi besar menjadi ajang prestisius. "Saya rasa turnamen ini muncul dari keinginan mengetahui siapa tim terbaik dunia. Formatnya menarik dan bisa jadi kompetisi top," katanya.

"Masalahnya hanya soal penjadwalan di kalender yang sudah padat. Tapi kami harus akui, di final ini ada tim lain yang memang lebih baik dari kami." (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik