Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
OLYMPIQUE Lyonnais dipastikan tetap berlaga di Ligue 1 musim 2025-2026 setelah banding mereka dikabulkan oleh komisi banding DNCG, otoritas yang mengawasi keuangan klub sepak bola profesional di Prancis, seperti dilaporkan oleh L'Équipe pada Rabu (9/7).
"Terima kasih kepada komisi banding karena telah mengakui ambisi manajemen baru klub untuk menjalankan pengelolaan yang serius ke depannya," tulis pernyataan resmi dari pihak Lyon.
Dalam keputusan terbaru ini, komisi banding mencabut sanksi degradasi administratif ke Ligue 2 yang sebelumnya dijatuhkan oleh DNCG pada 24 Juni lalu.
Namun, sebagai gantinya, Lyon akan berada di bawah pengawasan khusus terkait pengeluaran gaji pemain dan biaya transfer, menyesuaikan dengan struktur anggaran yang telah mereka ajukan untuk musim Ligue 1 mendatang.
Sidang banding tersebut dihadiri oleh sembilan perwakilan Lyon, termasuk Presiden Michele Kang dan Direktur Jenderal Michael Gerlinger. Persidangan berlangsung selama lebih dari dua setengah jam di markas besar Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) di Paris.
Seusai sidang, manajemen Lyon tidak memberikan pernyataan kepada awak media.
Dengan hasil ini, Lyon resmi tetap menjadi kontestan Ligue 1 musim depan, di tengah proses restrukturisasi internal yang dilakukan klub pasca-pergantian kepemilikan. (Ant/I-3)
Ketidakpastian atas posisi Crystal Palace di Eropa musim depan bermula dari dugaan pelanggaran aturan kepemilikan multi-klub UEFA.
Habib Diarra tampil 31 kali untuk Strasbourg di semua kompetisi musim lalu, membantu klub tersebut finis di posisi ketujuh di Ligue 1.
Olivier Giroud merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk timnas Prancis. Ia baru saja meninggalkan klub MLS, Los Angeles FC, pada pekan lalu.
Langkah ini menandai perubahan besar dalam strategi penyiaran Ligue 1, menyusul berakhirnya kerja sama dengan DAZN dan tantangan hak siar sebelumnya.
Ansu Fati memilih Monaco karena tertarik dengan proyek klub, lingkungan kota, dan kompetisi Ligue 1 yang kompetitif, tetapi memiliki tekanan media yang lebih rendah dibandingkan La Liga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved