Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemain Diaspora Timnas Indonesia Diharapkan Tetap di Eropa atau Liga Top Asia Demi Jaga Kualitas

Dhika Kusuma Winata
19/6/2025 21:20
Pemain Diaspora Timnas Indonesia Diharapkan Tetap di Eropa atau Liga Top Asia Demi Jaga Kualitas
Timnas Indonesia.(ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A)

SEBANYAK enam pemain diaspora timnas Indonesia kini berstatus bebas transfer alias tanpa klub. Mereka diharapkan tetap berkarier di level tinggi demi jam terbang dan menjaga kualitas.

Terbaru, Swansea City secara resmi melepas Nathan Tjoe A On. Nathan bukan satu-satunya pemain keturunan Indonesia yang saat ini berstatus tanpa klub.

Total ada enam pemain diaspora lainnya yang sedang dalam status bebas transfer. Mereka ialah Thom Haye, Jordi Amat, Rafael Struick, Justin Hubner, Shayne Pattynama, dan Nathan.

Pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo menilai para pemain tersebut perlu tetap melanjutkan karier di klub-klub Eropa demi menjaga kualitas dan level kompetitif yang tinggi. Pasalnya, Eropa masih dianggap sebagai barometer utama dalam pembinaan dan pengembangan pemain profesional.

"Harapannya semoga mereka tetap bisa bermain di klub-klub Eropa, agar kualitas mereka bisa meningkat. Jujur saja kalau mereka tidak mendapat tempat di klub Liga Eropa, dikhawatirkan bakal memunculkan persepsi kemampuan mereka bakal menurun," kata Kesit ketika dihubungi, Kamis (19/6).

Kompetisi yang ketat, ritme pertandingan tinggi, serta standar latihan yang mapan menjadikan liga-liga di Eropa sebagai tempat ideal untuk mengasah kemampuan pemain diaspora. Sebab itu, ujar Kesit, tetap bertahan di Eropa merupakan opsi terbaik yang diharapkan bisa mereka tempuh.

Alternatif lain ialah berkarier di liga-liga top Asia seperti J-League di Jepang atau K-League di Korea Selatan bila peluang di Eropa terbatas. Kompetisi di dua negara tersebut dinilai masih dapat menunjang peningkatan performa pemain diaspora.

"Apapun, klub Eropa tetap menjadi acuan untuk penguatan performa pemain. Kalau pun mereka tidak main di Eropa, bisa bermain di klub-klub Liga Jepang atau Korea, mungkin masih oke," ungkapnya.

Di sisi lain, klub-klub Liga 1 di Tanah Air juga mulai diisukan tertarik memboyong pemain naturalisasi timnas tersebut. Hanya saja, imbuh Kesit, jika para pemain tersebut memilih ke liga Indonesia, muncul kekhawatiran terjadinya penurunan kualitas permainan akibat perbedaan tingkat persaingan.

Hal itu dikhawatirkan pula dapat berdampak jangka panjang terhadap kontribusi mereka di level timnas.

"Kalau akhirnya harus bermain di liga Indonesia ya apa boleh buat. Tanpa mengecilkan kualitas liga kita, saya khawatir kemampuan pemain-pemain yang sebelumnya berkiprah di Eropa bakal menurun karena perbedaan tingkat kompetitif antara liga di Eropa dengan liga Indonesia," tukas Kesit. (I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya