Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Republik Demokrasi Kongo Minta Arsenal, PSG, dan Bayern Muenchen Putus Kontrak dengan Visit Rwanda

Basuki Eka Purnama
03/2/2025 09:25
Republik Demokrasi Kongo Minta Arsenal, PSG, dan Bayern Muenchen Putus Kontrak dengan Visit Rwanda
Pengumuman kesepakatan sponsor antara Arsenal dengan Visit Rwanda pada 2018.(X @visitrwanda_now)

PEMERINTAH Republik Demokrasi Kongo telah menghubungi klub Liga Primer Inggris Arsenal, klub Ligue 1 Paris Saint-Germain (PSG), dan klub Bundesliga Bayern Muenchen untuk meminta mereka memutus hubungan dengan Visit Rwanda dengan menyebut kesepakatan sponsor itu penuh darah.

Permintaan itu disampaikan setelah pemberontak M23 merebut Goma, kota terbesar di timur Republik Demokrasi Kongo, yang disebut PBB menyebabkan sekitar lebih dari 400 ribu orang melarikan diri dari rumah mereka.

Sebuah kelompok pakar PBB menyebut militer Rwanda secara de facto mengendalikan operasional M23.

Menteri Luar Negeri Republik Demokrasi Kongo Therese Kayikwamba Wagner telah menyurati pemimpin Arsenal dan PSG serta Presiden Bayern, Herbert Hainer, menggarisbawahi tidak bermoralnya sponsor ketiga klub itu.

Kayikwamba Wagner menuding kampanye Visit Rwanda dibiayai oleh dana dari penambangan ilegal di kawasan Republik Demokrasi Kongo yang diduduki sebelum kemudian dibawa dan diekspor dari Rwanda.

Dalam surat kepada Arsenal, Kayikwamba Wagner menegaskan keterlibatan Rwanda dalam konflik di Republik Demokrasi Kongo tidak bisa disembunyikan lagi setelah PBB melaporkan adanya 4 ribu personel militer Rwanda di wilayah Republik Demokrasi Kongo.

"Sudah saatnya Arsenal mengakhiri kesepakatan sponsor yang penuh darah dengan negara penjajah. Jika bukan karena kehendak Anda, Arsenal bisa melakukannya demi para korban agresi Rwanda," ungkap Kayikwamba Wagner.

Baik Arsenal, PSG, maupun Bayern Muenchen belum berkomentar mengenai permintaan Republik Demokrasi Kongo itu.

Kampanye sportwashing

Kampanye Visit Rwanda telah sukses meningkatkan profil Rwanda namun negara Afrika itu dituding menggunakan olahraga untuk meningkatkan citra mereka di dunia, strategi yang disebut sportwashing.

Kerja sama untuk menampilkan Visit Rwanda di lengan Arsenal dimulai pada 2018 dengan kesepakatan sponsor terbaru dilaporkan bernilai lebih dari 10 juta pound sterling per tahun.

Kesepakatan dengan PSG dicapai pada tahun berikutnya dan Bayern Muenchen telah meneken kesepakatan lima tahun untuk mengembangkan olahraga dan tur ke Rwanda pada 2023.

Adapun Presiden Rwanda Paul Kagame mengumumkan rencananya untuk menggelar balapan Formula 1 di negara itu dan Kigali akan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia balap sepeda, September mendagang.

Pada Jumat (31/1), Organisasi Balap Sepeda Dunia (UCI) menegaskan mereka tidak berencana memindahkan kejuaraan dunia itu dari Rwanda.

Direkut Human Rights Watch di Afrika Tengah, Lewis Mudge, yang menyelidiki dan melaporkan kasus pelanggaran HAM di berbagai penjuru dunia mengatakan kesepakatan sponsor dan kejuaraan olahraga ini dilakukan untuk menyamarkan buruknya catatan HAM Rwanda.

Pemerintah Rwanda membantah melakukan sportwashing dan kepala pariwisata negara itu, Irene Murerwa menegaskan tudingan itu sebagai upaya untuk mengabaikan prestasi luar biasa negaranya. (bbc/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik