Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pelatih Argentina, Javier Mascherano Sebut Penampilan Perdana Seperti Pertunjukan Sirkus

Khoerun Nadif Rahmat
25/7/2024 13:26
Pelatih Argentina, Javier Mascherano Sebut Penampilan Perdana Seperti Pertunjukan Sirkus
Pelatih kepala Argentina Javier Mascherano memberi isyarat setelah berakhirnya babak pertama pada pertandingan sepak bola Turnamen Pra-Olimp(Federico Parra / AFP)

PELATIH Argentina, Javier Mascherano menyebutkan bahwa penampilan anak asuhnya melawan Maroko yang berakhir dengan kekalahan 1-2 sebagai penam sirkus akibat insiden yang mengakibatkan penundaan pertandingan di pertandingan pembuka Olimpiade di St-Etienne, Kamis (25/7).

Cristian Medina mengira ia telah menyelamatkan hasil imbang 2-2 untuk Argentina ketika ia mencetak gol di masa injury time. Namun gol tersebut dianulir karena offside oleh VAR ketika pertandingan dilanjutkan selama beberapa menit setelah penghentian pertandingan selama dua jam untuk membersihkan stadion dari para penggemar.

Mascherano mengatakan bahwa ada kurangnya komunikasi dari pihak penyelenggara tentang apa yang akan terjadi saat tim duduk di ruang ganti stadion Geoffroy Guichard sebelum pertandingan dilanjutkan.

Baca juga : Javier Mascherano Sebut Kekalahan Argentina vs Maroko di Olimpiade Paris 2024 Bak Sirkus

"Saya tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi. Kami menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam di ruang ganti di mana mereka tidak pernah memberi tahu kami apa yang akan terjadi," kata Mascherano mengutip Channel News Asia.

"Kapten Maroko tidak ingin bermain, kami tidak ingin melanjutkan pertandingan, dan para penggemar melemparkan berbagai hal kepada kami. Itu adalah sirkus terbesar yang pernah saya lihat dalam hidup saya, saya tidak tahu mengapa mereka menghabiskan waktu satu jam dan 20 menit untuk mengulas permainan."

"Jika ada offside pada gol Medina, biarkan pertandingan berlanjut dengan momentum yang kami miliki, saya tidak berpikir permainan harus dimainkan selama tiga menit setelah satu setengah jam."

Namun, mantan gelandang bertahan Argentina ini mengatakan bahwa ia tidak ingin mengeluh secara berlebihan dan mendorong timnya untuk fokus pada pertandingan Grup B berikutnya melawan Irak dan Ukraina.

"Tidak ada gunanya mengeluh, kami tidak suka hal seperti ini terjadi, tetapi kami harus membuka lembaran baru, mencari hal-hal positif dan kami akan mencari dua kemenangan yang kami butuhkan untuk lolos," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya