Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MESKI kandas di babak 16 besar pada ajang Piala Asia 2023 Qatar, timnas Indonesia mendapatkan pengalaman sekaligus pelajaran berharga untuk kali pertama tembus di fase sistem gugur. Hal itu dinilai menjadi pijakan penting bagi skuad Garuda untuk naik level.
Optimisme itu disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyusul kekalahan Indonesia dari Australia 4-0 pada laga 16 besar yang berlangsung Minggu (28/1) lalu. Erick yakin banyak pembelajaran yang diperoleh untuk menggenjot kualitas timnas senior di masa depan agar bisa lebih kompetitif di level Asia.
Timnas saat ini yang dihuni skuad muda digadang-gadang memiliki masa depan yang cerah. Pasalnya, Indonesia tercatat menjadi tim termuda yang berpartisipasi di Piala Asia 2023.
Baca juga: PSSI Diingatkan Selektif Saat Naturalisasi Pemain
Pemain tertua saat ini yakni Jordi Amat dengan 31 tahun sedangkan pemain termuda Marselino Ferdinan baru berusia 19 tahun 2 bulan. Rata-rata usia pemain yang membela Merah Putih di Piala Asia 2023 menurut Transfermarkt yakni 22,5 tahun per 9 Januari 2024.
Menyusul Indonesia, ada Vietnam dengan dengan rata-rata pemain berusia 23,3 tahun kemudian Jepang rata-rata 23,7 tahun kemudian Uzbekistan dengan usia pemain rata-rata 23,9 tahun.
Baca juga: Shin Tae Yong Puas dengan Penampilan Timnas Indonesia di Piala Asia
"Artinya, tim yang mayoritas berusia muda ini telah melakoni empat laga dengan lawan-lawan yang punya kualitas di atas. Ada pengalaman yang diperoleh, ada mental yang levelnya seharusnya naik karena melawan tim kuat seperti Jepang, Irak, dan Australia," ucap Erick.
"Ini modal yang baik. Ibaratnya, jika kali ini 16 besar dan itu sudah sejarah, berikutnya harus lebih tinggi," imbuhnya.
Indonesia tertinggal, 0-2 di babak pertama setelah pemain belakang Elkan Baggot melakukan gol bunuh diri lalu pemain Australia Boyle menambah gol di menit ke-45. The Socceroos menambah gol di akhir-akhir babak kedua.
Walaupun tersisih, Indonesia sudah menorehkan sejarah dan diharapkan menjadi tolok ukur untuk ajang-ajang besar lainnya agar lebih berprestasi. Salah satu target yang diusung yakni untuk Piala Asia U-23 yang digelar April mendatang.
"Di luar soal skor, saya nilai pemain sudah maksimal, ingin berikan yang terbaik, tampil lepas, semangat, dan tidak takut. Artinya, dari segi materi pemain inilah timnas terbaik kita. Tapi kita butuh lebih untuk penyempurnaan taktik dan strategi agar tim ini makin berprestasi," ucap Erick.
"Saya berharap kekalahan dari Australia tidak perlu diratapi. Masih ada target prestasi yang harus ditunjukkan bagi pemain dan juga pelatih. Saya percaya tim U-23 bisa masuk delapan besar," tukas Erick.
PSSI masih akan menanti untuk Piala Asia U-23 yang timnya akan dilatih Shin Tae-yong. Sama halnya dengan timnas senior, tim U-23 juga ditargetkan lolos dari fase grup. Jika bisa mengulangi kesuksesan di U-23, Erick mengatakan kontrak Shin bakal diperpanjang. (Dhk/Z-7)
Asisten pelatih Timnas U-23, Frank van Kempen mengatakan laga kontra Thailand menjadi yang palling berat di AFF U-23.
Penampilan Hokky Caraka yang dianggap kurang optimal memicu ribuan komentar dari netizen di media sosial.
Fase grup Piala AFF U-23 2025 resmi tuntas digelar. Kini empat tim terbaik bersiap memasuki babak semifinal.
Timnas Thailand melaju ke semifinal ASEAN Championship 2025 usai menahan imbang Myanmar tanpa gol di laga pamungkas Grup C.
Willem II mengikat Nathan Tjoe-A-On dengan kontrak berdurasi dua tahun ditambah opsi perpanjang satu tahun dan ia akan mengenakan nomor punggung 24.
Pelatih timnas U-23 Indonesia Gerald Vanenburg mengaku puas usai anak-anak asuhannya sukses melaju ke semifinal Piala ASEAN U-23.
Garuda Muda memastikan langkah ke final usai menang 7-6 atas Thailand setelah penendang terakhirnya, Burapha, gagal menembus gawang Muhammad Ardiansyah dalam laga semifinal.
Pujian terhadap mentalitas Hokky juga datang dari sang kapten tim, Kadek Arel.
Final kali ini menjadi penampilan ketiga timnas U-23 Indonesia di ajang yang sebelumnya bernama Piala AFF U-23.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir memastikan proses naturalisasi dua calon pemain tim nasional Indonesia masih menunggu kelengkapan dokumen resmi
Erick berharap suporter tetap hadir mendukung perjuangan tim nasional secara langsung di stadion.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved