Sabtu 27 Mei 2023, 05:00 WIB

Terputusnya 10 Tahun Kejayaan Bayern Muenchen

Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola | Sepak Bola
Terputusnya 10 Tahun Kejayaan Bayern Muenchen

MI/Seno
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola

 

PADA 23 November 2022 di Fullerton Bay Hotel, Singapura, warna 'hitam-kuning' mendominasi suasana hotel. Hari itu Borussia Dortmund mengadakan meet and greet dengan para penggemar mereka di Asia Tenggara. Beberapa pencinta Dortmund dari Jakarta hadir juga di acara tersebut.

Suasana Piala Dunia 2022 memang mulai dirasakan karena dua hari sebelumnya kick-off dilakukan di Doha, Qatar. Hampir semua pemain inti Dortmund hadir di Singapura karena hanya lima pemain mereka yang dibawa pelatih Hans-Dieter Flick ke Qatar.

Seperti biasa Die Mannschaft lebih dikuasai oleh bintang-bintang Bayern Muenchen. Klub-klub lain hanya menjadi pelengkap termasuk Dortmund yang hanya menyumbangkan Julian Brandt, Emre Can, Youssoufa Moukoko, Niclas Sule, dan Nico Scholtterbeck.

Saya pun beruntung bisa bertemu dengan bintang-bintang besar Dortmund seperti Mats Hummel dan Marco Reus. Selain bertanding di Singapura, mereka sebenarnya tampil juga di Surabaya. Namun, karena Tragedi Kanjuruhan, General Manager Dortmund Carsten Cramer memutuskan untuk membatalkan tampil di Indonesia.

Meski batal ke Indonesia, Dortmund sangat peduli dengan banyaknya korban yang jatuh pada Tragedi Kanjuruhan. Malam itu mereka melelang kostum Julian Brandt dan hasil lelang diserahkan Cramer kepada saya untuk diteruskan ke pihak keluarga korban di Malang.

Selain acara meet and greet, malam itu sebenarnya ada nonton bersama Piala Dunia karena tim nasional Jerman tampil perdana menghadapi Jepang. Namun, para pemain Dortmund lebih asyik menikmati suasana Singapura yang lebih hangat dan danau di sekitar Marina yang ada di depan mata mereka.

Dalam 10 tahun terakhir, Dortmund selalu berada di bawah bayang-bayang musuh bebuyutannya, Bayern Muenchen. Superioritas Die Bavarian memang sulit untuk bisa diimbangi semua klub Bundesliga.

Bahkan di musim ini pun, Bayern pada awalnya seperti tidak tertahankan. Hingga pertandingan ke-33 mereka mampu 90 kali menjebol gawang lawannya dan surplus golnya mencapai 53 gol.

Saat menjelang jeda Piala Dunia 2022 lalu, Dortmund sebaliknya sedang terseok-seok. Mereka hanya mampu menempati peringkat keempat klasemen sementara. Tidak usah heran apabila Bayern digadang-gadang akan bisa memperpanjang gelarnya.

Namun, jeda Piala Dunia 2022 membawa berkah bagi Dortmud untuk melakukan konsolidasi sehingga bisa mengumpulkan 17 poin dari maksimal 21 poin. Sebaliknya, bagi Bayern Muenchen justru jeda Piala Dunia 2022 justru merusak irama permainan mereka. Berulang kali kali sang juara bertahan tersandung oleh klub-klub gurem.

CEO Bayern Muenchen Oliver Kahn bahkan membuat keputusan besar menjelang Der Klassiker menghadapi Dortmund. Ia memecat pelatih Julian Nagelsmann yang sedang liburan musim dingin dengan bermain ski di Swiss. Kahn menunjuk mantan pelatih Dortmund, Thomas Tuchel, sebagai penggantinya.

Di bawah Tuchel, Die Roten sempat bangkit dan menunjukkan kembali kehebatannya. Dalam penampilan perdana bersama Bayern Muenchen, Tuchel mampu membawa tim asuhannya mengalahkan Dortmund 4-2 dan mengambil alih kembali pimpinan klasemen Bundesliga.

Namun, Bayern Muenchen kembali menunjukkan inkonsistensi penampilannya. Diawali dengan kegagalan di ajang Piala Jerman saat mereka disingkirkan SC Freiburg dengan selisih gol di kandang lawan, Joshua Kimmich dan kawan-kawan kemudian disingkirkan Manchester City di ajang Liga Champions.

Juara Bundesliga merupakan satu-satunya harapan gelar bagi Bayern Muenchen di musim ini. Namun, keunggulan yang mereka miliki dibuyarkan oleh penampilan buruk mereka sendiri.

Pekan lalu merupakan malapetaka besar bagi klub bertabur bintang ini. Di hadapan pendukungnya sendiri di Allianz Arena, Bayern hanya butuh kemenangan untuk bisa mempertahankan gelarnya. Para pendukung Die Roten sudah membuat stadion berwarna merah.

Para pemain Red Bulls Leipzig yang mereka hadapi pasti gentar melihat suasana pesta kemenangan seperti itu. Apalagi, Serge Gnabry mampu menjebol gawang mereka di menit ke-25. Bayang-bayang pesta gol dan juara sudah di depan mata.

Namun, 45 menit kedua membalikkan semua keadaan. Dua gol penalti terakhir bukan hanya membuat Bayern harus menyerah 1-3, tetapi bayang-bayang gelar juara pun ikut terbang. “Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan semua ini. Tiba-tiba semua tidak berjalan seperti saya harapkan,” kata pelatih Tuchel kehilangan kata-kata.

 

Kesempatan Dortmund

Dengan tinggal satu pertandingan malam ini, sekarang kesempatan emas bagi Dortmund untuk mematahkan dominasi Die Bavarian dan mengembalikan kejayaan tim 'Hitam-Kuning'. Apalagi, mereka akan tampil di depan pendukungnya sendiri di Signal Iduna Park menjamu Mainz 05. Bayern sebaliknya akan bertandang ke kandang Koln.

Pelatih Edin Terzic berharap bisa menjadi pelatih kedua setelah Juergen Klopp yang mampu mempersembahkan juara bagi Dortmund. Ia mengingatkan tim asuhannya untuk bermain sabar dan tampil konsisten seperti selama ini.

Dengan pemain muda asal Inggris Jude Bellingham yang sudah pulih dari cedera, Terzic percaya duet dengan Emre Can akan membuat lapangan tengah Dortmund lebih kukuh. Solidnya lapangan tengah akan membuat Brandt bisa lebih fokus mendukung ujung tombak Sebastian Haller di depan.

Sementara itu, Hummels dengan pengalaman yang begitu panjang akan menjadi kapten yang mengayomi bagi para pemain muda. Keberhasilannya malam ini akan membuat Hummels menjadi pemain yang tiga kali memenangi juara Bundesliga dengan dua klub yang berbeda. Sebelumnya bintang Piala Dunia Jerman 2014 ini dua kali mengangkat Piala bersama Bayern Muenchen.

Terzic pantas mengingatkan anak-anak asuhannya untuk berhati-hati karena Mainz pernah mengejutkan dengan menaklukkan Bayern 3-1. Di tangan pelatih asal Denmark, Bo Svensson, Mainz pernah tidak terkalahkan dalam 10 pertandingan, periode 11 Februari hingga 22 April.

Bayern praktis tinggal berharap Dortmund tersandung. Hasil imbang saja cukup untuk membuyarkan impian juara Dortmund, karena kemenangan Die Bavarian atas Koln akan membuat mereka unggul selisih gol dari Die Borussen.

Sang juara bertahan mencoba fokus pada pertandingan dan tidak terlalu memikirkan hasil pertandingan Dortmund. Bagi Thomas Mueller dan kawan-kawan, pertandingan terakhir tidak ada pilihan lain kecuali dimenangi karena itu salah satu kunci untuk menjadi juara untuk yang ke-11 kalinya.

“Sudah sering Bayern Muenchen dihadapkan situasi seperti ini. Selama ini kami selalu bisa lolos dan semoga saja kali ini nasibnya akan sama,” kata Mueller penuh harap.

Baca Juga

AFP/Glyn KIRK

Guardiola: Saatnya Treble!

👤Akmal Fauzi 🕔Minggu 04 Juni 2023, 10:30 WIB
Man City akan mengejar gelar pertamanya di Liga Champions melawan Inter Milan di laga final di Istanbul, Turki, Minggu...
MI/Meilani Teniwut

Borussia Moenchengladbach Luncurkan Akademi Sepak Bola Di Indonesia

👤Meilani Teniwut 🕔Minggu 04 Juni 2023, 09:30 WIB
Dilatih oleh instruktur dari Eropa, Borussia Academy Indonesia bersifat nirlaba yang bertujuan untuk mengembangkan bibit-bibit junior sepak...
Twitter @ManCity

Gundogan Tegaskan Tekad Antar City Raih Treble

👤Basuki Eka Purnama 🕔Minggu 04 Juni 2023, 08:18 WIB
Gundogan mencetak dua gol ke gawang Manchester United di laga final Piala FA untuk memastikan Manchester City menang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya