Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MASA depan pelatih Inggris Gareth Southgate menjadi perbincangan hangat usai skuad Tiga Singa tersingkir di perempat final Piala Dunia Qatar. Meski tak mampu membawa Inggris ke tangga tertinggi, suara-suara yang muncul mendorong Southgate untuk tetap bertahan.
CEO federasi Inggris FA, Mark Bullingham, menyatakan dukungan kepada Southgate. Meski sedih atas kekalahan dari Prancis di perempat final, FA menyebut Southgate sudah mempersiapkan tim dengan baik dan bekerja keras sepanjang turnamen.
"Ini adalah skuad muda Inggris yang sangat menarik dan meskipun sangat kecewa, mereka harus sangat bangga dengan penampilan mereka di Qatar," kata Bullingham melalui pernyataan resmi FA.
"Kami sangat bangga dengan Gareth, para pemain, pelatih, dan tim pendukung dan menghargai semua kerja keras yang mereka lakukan," imbuhnya.
Kekalahan Inggris kali ini mendapat respons berbeda ketimbang edisi 2018 maupun Piala Eropa 2020. Tidak ada suara sumbang yang menuntut untuk evaluasi besar ataupun desakan pergantian pelatih.
Sebaliknya, konsensus yang berkembang menyokong Southgate untuk lanjut setidaknya satu turnamen lagi.
Kondisi tersebut berkebalikan dengan yang terjadi ketika Inggris kalah dari Kroasia di semifinal edisi 2018 dan kegagalan pada final Piala Eropa tahun lalu dari Italia di Wembley.
Ketika itu, Southgate dikritik habis-habisan dan dinilai tidak mampu menerapkan strategi terbaik. Ketika kalah 1-2 dari Prancis, Minggu (11/12) kemarin, hanya segelintir yang menuduh Southgate tak kompeten.
Sang kapten Harry Kane, yang gagal mengeksekusi salah satu penalti melawan Prancis, juga berharap Southgate tetap bertahan.
"Kami senang memiliki Gareth sebagai manajer dan kami ingin dia bertahan tapi itu berpulang kepada keputusannya," kata Kane.
"Kami memiliki tim yang hebat, pemain-pemain muda hebat yang akan memasuki masa puncaknya dan masih ada Piala Eropa ke depan. Jadi, meskipun ini (kekalahan di Qatar) menyakitkan, kami harus terus maju," imbuh striker Tottenham Hotspur itu.
Skuad Inggris di Qatar dihuni potensi talenta muda yang kerap menjadi starting line-up seperti Jude Bellingham (19 tahun), Phil Foden (22 tahun), Bukayo Saka (21 tahun) dan Declan Rice (23 tahun). Mereka pada Piala Eropa di Jerman 2024 diproyeksikan bakal makin matang.
Sejak menangani Inggris pada 2016 mengikuti dua kali Piala Dunia dan satu Piala Eropa, Southgate belum mampu mempersembahkan trofi.
Dia sebenarnya masih terikat kontrak dua tahun lagi namun tersisihnya Inggris di Qatar membuatnya ingin menimang-nimang masa depannya.
Suara dari mantan penggawa timnas juga mendorong Southgate tak buru-buru mundur mengikuti jejak pelatih-pelatih lain yang timnya tersingkir di Qatar. "Inggris berada di tempat yang cukup bagus, mari kita perjelas tentang itu," kata mantan kapten Manchester United Gary Neville.
"Kami tersingkir dari turnamen dengan rasa malu dan bertanya-tanya seperti apa masa depan itu. Kami memiliki masa depan yang hebat dan dia (Southgate) adalah bagian dari itu," imbuh Neville.
Mantan rekan setim Neville di Manchester United Roy Keane juga setuju Southgate agar tak mundur karena kinerjanya dinilai positif dan berpeluang menghasilkan trofi ke depan. (AFP/Goal/OL-13)
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Gareth Southgate adalah manajer sepak bola ketujuh yang mendapatkan gelar bangsawan dari kerajaan Inggris.
Meski memiliki banyak pengalaman, pelatih berusia 51 tahun itu mengaku merasa cemas di awal era baru bagi Inggris.
Southgate adalah manajer Inggris keempat yang dianugerahi gelar kesatria.
Nama-nama lain seperti Jurgen Klopp, Graham Potter, dan Eddie Howe juga sempat dipertimbangkan, tetapi FA kini fokus kepada Tuchel sebagai pilihan utama.
Selanjutnya The Three Lions akan menjamu Yunani pada 10 Oktober sebelum bertandang ke Helsinki untuk menghadapi Finlandia tiga hari kemudian.
Gareth Southgate mengundurkan diri setelah timnas Inggris kalah di final Euro 2024 dari timnas Spanyol 2-1, Juli lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved