Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PERJALANAN tim nasional (timnas) sepak bola Inggris di Piala Dunia 2022 dapat dikatakan berjalan dengan mulus. Skuad berjuluk Three Lions itu tercatat belum menelan kekalahan dari tiga pertandingan di fase Grup B dengan raihan 9 gol.
Tim asuhan Gareth Southgate telah memetik dua kemenagan saat nelawan Iran (6-2) dan Wales (3-0), serta satu hasil imbang saat menghadapi Amerika Serikat (0-0). Hasil positif itu pun berhasil mengantarkan Inggris melaju ke babak 16 besar dengan status juara Grup.
Meski memiliki catatan baik di Qatar, namun Inggris tidak boleh jemawa. Menghadapi Senegal di babak 16 besar pada Senin (5/12) dini hari, bek Inggris John Stones meminta skuadnya untuk mewaspadai segala kemungkinan, karena dia menilai Piala Dunia tahun ini memiliki banyak kejutan.
Stones menjelaskan, kegagalan dua tim besar yakni Jerman dan Belgia untuk lolos ke babak 16 besar menjadi sinyal bahwa segala hal bisa terjadi di Piala Dunia, dia tak ingin Inggris mengalami hal yang sama saat menghadapi Senegal nanti.
"Selalu sulit ketika Anda melihat tim besar atau tim yang berisikan pemain besar tidak memiliki kesuksesan atau tidak bisa memenuhi harapan negara mereka dalam perjalanan di sini (Piala Dunia)," tutur Stones dikutip dari ESPN, Sabtu (3/12).
"Kami tidak pernah ingin jatuh ke dalam kategori itu. Jadi saya pikir itu menjadi motivasi besar bagi kami sebagai pengingat bahwa anda tidak pernah benar-benar tahu siapa yang Anda lawan," imbuhnya.
Stons menyebut, yang terbaik saat ini adalah mempersiapkan permainan serta strategi sebaik mungkin untuk menghadapi Senegal. Dia meminta skuadnya untuk dapat memberikan yang terbaik dalam pertandingan nanti, dengan harapan dapat menembus babak perempat final.
"Yang dapat kami lakukan untuk selanjutnya tergantung dari apa yang telah kami persiapkan, permainan apa yang akan kami mainkan dan siapa yang kami lawan, serta memberikan segalanya," tegas Stones.
Baca juga: Pembuktian Tim-tim Afrika di Piala Dunia 2022
Pertandingan Inggris dengan Senegal akan mencatatkan sejarah tersendiri untuk kedua tim, karena secara head to head, Inggris dan Senegal belum pernah bertemu baik di kompetisi Piala Dunia maupun laga persahabatan.
Menghadapi Senegal yang merupakan juara Piala Afrika 2021 tentu bukan pekerjaan mudah bagi Three Lions. Dalam perjalanannya di Qatar, Singa dari Teranga -julukan Senegal- telah mencatatkan dua menang dan satu kalah.
Satu-satunya kekalahan dialami Senegal di fase Grup A yakni saat bersua Belanda, skuad asuhan Aliou Cisse itu kalah dengan kedudukan 2-0 pada pertandingan pembuka.
Mantan striker Senegal El Hadji Diouf yang juga merupakan penasihat untuk tim Senegal memberi peringatan kepada Inggris untuk tak meremehkan negaranya. Dia pun mengisyaratkan kesuksesan Senegal atas Prancis pada Piala Dunia 2002 lalu bisa saja kembali dirasakan oleh Inggris.
"Itu mengingatkan saya ketika kami bermain melawan Prancis. Mereka pikir mereka telah memenangkan pertandingan sebelum mereka memainkannya," ujar Diouf seperti dikutip The Sun.
"Saya tahu kami bukan favorit tapi kami akan melakukan segalanya untuk mengalahkan mereka dan para pemain bisa melakukannya." tukasnya. (ESPN/The Sun/OL-4)
Reaksi marah pemain Timnas Uruguay pada laga melawan Ghana membuat FIFA menjatuhkan sanksi skorsing
AJANG gemerlap Piala Dunia telah berlalu sejak sepekan lalu. Pentas akbar sepak bola sejagat itu dimenangkan salah satu poros kekuatan tradisional Piala Dunia yakni Argentina.
MENGAPA sepak bola menjadi cabang olahraga paling populer di muka bumi? Salah satu alasannya sepak bola selalu diwarnai dengan drama dan kontroversi.
Sebelum dipecat, Michniewich dikritik oleh suporter Polandia dan PZPN karena minim visi tentang fungsi dan masa depan tim.
Kylian Mbappe dan kawan-kawan langsung menemui para suporter Prancis di balkon Hotel Crillon setelah mereka tiba di bandara dari Qatar.
LIONEL Messi larut dalam kegembiraan bersama rekan-rekannya begitu tendangan penalti keempat Argentina yang dieksekusi Gonzalo Montiel tidak mampu dihadang kiper Prancis Hugo Lloris.
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved