Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EMPAT tahun lalu Afrika dibiarkan tanpa perwakilan di babak 16 besar Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak babak tersebut diperkenalkan pada 1986. Namun, pada tahun ini dua negara Afrika membuktikan tajinya bahwa mereka layak bertahan di Qatar.
Maroko dan Senegal berhasil menjadi dua negara Afrika yang mengamankan tempat di babak 16 besar, dua tim itu melanjutkan kesuksesan Aljazair dan Nigeria yang mencapai babak yang sama pada 2014 lalu.
Dalam perjalanan di fase grup, Maroko tampil mengejutkan dengan mengalahkan tim nomor dua dunia yakni Belgia dengan skor 2-0, Singa Atlas juga sukses menjungkalkan Kanada dengan kedudukan 2-1, yang kemudian membuat mereka melaju ke babak 16 besar sebagai pemuncak klasemen grup.
Sementara Senegal berhasil merebut tiket 16 besar setelah bangkit dari kekalahan laga pembukaan oleh Belanda (0-2), skuad asuhan Aliou Cisse itu sukses mencatat kemenangan atas Qatar (3-1) dan Ekuador (2-1).
Bagi Maroko, pertandingan mereka di 16 besar melawan Spanyol pada Selasa (6/12) akan menjadi penampilan pertama mereka di babak sistem gugur setelah 36 tahun. Ribuan penggemar mereka pun diperkirakan akan kembali muncul untuk menyemangati Hakim Ziyech dkk.
"Kami berharap dapat mengibarkan bendera sepak bola Afrika setinggi-tingginya," kata pelatih Maroko Walid Regragui dikutip dari AFP, Sabtu (3/12).
"Seringkali kami digambarkan sebagai tim di bawah standar, Tapi saya pikir di Piala Dunia ini kami menunjukkan bahwa kami dapat memberikan pembuktian, apakah itu kepada tim Eropa atau tim Amerika Selatan," jelasnya.
Baca juga: Polandia Maksimalkan Peluang Untuk Tekuk Prancis
Sedangkan untuk Senegal, kembali memiliki kesempatan untuk tampil di 16 besar Piala Dunia adalah hal yang luar biasa, terlebih mereka telah absen pada tiga edisi Piala Dunia yakni 2006, 2010 dan 2014, sementara pada 2018 perjalanan mereka terhenti di fase grup.
"Kami melihat apa yang Maroko lakukan. Mereka menang indah atas Belgia," kata pelatih Senegal Aliou Cisse. "Ya, itu menjadi sumber inspirasi bagi kami untuk bertahan di sini," tuturnya.
Meski benua Afrika hanya meloloskan dua wakilnya di babak 16 besar, namun perjalanan wakil Afrika di Qatar tidak bisa di pandang sebelah mata. Negara-negara Afrika tercatat meraup total 24 poin di babak penyisihan grup, memecahkan rekor terbaik mereka sebelumnya dengan 15 poin pada tahun 1998.
Maroko menjadi negara Afrika dengan poin tertinggi yakni 7 poin, disusul Senegal dengan 6 poin, Tunisia 4 poin, Kamerun 4 poin dan Ghana 3 poin.
Tak hanya itu, dalam perjalanan di Qatar negara-negara Afrika juga banyak memberikan kejutan. Termasuk saat Tunisia menumbangkan Prancis dengan skor 1-0 hingga Kamerun yang memetik kemenangan dari Brasil 1-0.
Dengan Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko yang akan melibatkan lebih banyak tim pada fase grup yakni diperluas dari 32 menjadi 48 tim. Empat tahun mendatang tentu diharapkan lebih banyak tim negar-negara Afrika yang berpartisipasi di Piala Dunia.
"Saya berharap di masa depan ini berarti kita akan melihat lebih banyak tim Afrika tampil di Piala Dunia. Buka tidak mungkin akan ada negara Afrika pertama yang keluar sebagai juara," tukas Regragui. (AFP/OL-4)
"Saya berharap bisa terus main dengan Portugal untuk beberapa tahun lebih lama lagi. Saya merasa termotivasi, saya punya ambisi,"
Spanyol belum mampu mencapai performa terbaiknya di pertandingan internasional menjelang Piala Dunia Qatar 2022. Tetapi kemenangan ini memberikan dorongan moral untuk pemain
Presiden Joko Widodo menerima undangan resmi dari Presiden FIFA Gianni Infantino untuk hadir dalam perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar November mendatang.
ALIOU Cisse akan menangani timnas Senegal dalam gelaran Piala Dunia 2022, setelah mengantar klub berjuluk Singa Teranga itu meraih juara Piala Afrika 2021.
SEWINDU lalu, Moises Caicedo yang baru berusia 12 tahun punya kenangan tersendiri menonton timnas Ekuador di Piala Dunia Brasil. Kini, ia akan meraih impiannya di Piala Dunia 2022.
LEBIH dari dua dekade, karier kepelatihan Gustavo Alfaro dihabiskan pada level klub. Dia malang melintang di kompetisi Argentina dan terakhir menangani Boca Juniors menjuarai dua gelar.
JAWA Barat sudah siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Stadion Si Jalak Harupat, di Soreang, Kabupaten Bandung, akan menjadi salah satu lokasi pertandingan.
Pemkot Bandung merasa bangga terhadap generasi muda yang siap mengharumkan nama baik Kota Bandung
Kegiatan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Midea dan Rumah Cemara di Bandung, Jawa Barat.
Persikas mengalami krisis keuangan, sehingga managemen tidak dapat membayar gaji pemain. Akibatnya, performa pemain di lapangan pun terimbas.
Piala Gothia merupakan salah satu turnamen sepak bola pemuda terbesar di dunia yang rutin digelar sejak 1975. Ajang tersebut diikuti oleh tim-tim dari berbagai negara dunia.
Peneliti Liverpool Hope University merekrut 30 pemain sepak bola berusia antara 18 dan 21 tahun yang bermain seminggu sekali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved