Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Blatter Akui Tunjuk Qatar Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 Adalah Kesalahan

Basuki Eka Purnama
11/11/2022 13:15
Blatter Akui Tunjuk Qatar Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 Adalah Kesalahan
Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter(AFP/Fabrice COFFRINI)

MANTAN Presiden FIFA Sepp Blatter mengakui bahwa keputusan untuk menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah sebuah kesalahan.

Pada 2010, Komite Eksekutif FIFA melalui voting, yang berakhir 14-8, menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 mengalahkan Amerika Serikat (AS).

"Itu adalah sebuah kesalahan," ujar Blatter dalam wawancara dengan platform olahraga Jerman SID. "Keputusan itu diambil saat saya menjabat sebagai presiden FIFA sehingga saya ikut bertanggung jawab atas hal itu."

Baca juga: Maddison Masuk Timnas Inggris untuk Piala Dunia 2022

Blatter mengaku dirinya memilih AS sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dan menuding mantan Presiden UEFA Michel Platini mempengaruhi kemenangan Qatar demi memuaskan Presiden Prancis kala itu Nicolas Sarkozy.

"Sarkozy meminta Platini agar dia dan teman-temannya memilih Qatar," ungkap Blatter.

Platini telah membantah tudingan Blatter itu.

Platini kepada penyelidik Prancis mengatakan, meski dirinya hadir dalam acara makan siang di Istana Elysee bersama Sarkozu dan putra mahkota Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani sebelum voting di FIFA, "Sarkozy tidak pernah meminta saya memilih satu negara secara khusus meski tampaknya dia mendukung Qatar."

Piala Dunia 2022 merupakan yang pertama digelar di Timur Tengah dan yang pertama digelar di musim dingin.

Piala Dunia 2022 akan digelar mulai 20 November hingga 18 Desember.

Voting yang mengantarkan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 disebut diwarnai oleh korupsi.

"Saya tidam tahu apakah ada yang dipengaruhi untuk memilih," ungkap Blatter yang mengakui saat proses pemilihan berlangsung ada kekuatan yang bekerja untuk memastikan Qatar menang.

"Qatar tidak menberikan hadiah kepada mereka yang memiliki hak suara. Mereka memberikan hadiah kepada negar mereka," pungkas Blatter. (AFP/OL-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya