Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PELATIH Arema FC Javier Roca berharap tidak ada pemain Arema Malang yang nantinya mundur dari klub, pascatragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan sekitar 133 orang meninggal dunia. Hal ini disampaikan Javier, karena para pemain masih merasa berat menyusul tragedi tersebut.
“Jadi tujuan saya secara pribadi jangan sampai ada pemain yang menyatakan mundur atau tidak mau bermain lagi, dan memutuskan kontrak. Karena, setelah kejadian yang mengerikan di ruang ganti itu, 1 minggu setelah itu mereka masih menelepon saya, mereka masih kesusahan dan trauma atas hal itu. Ada yang pulang, berlibur dan pergi ke rumah keluarga untuk mengatasi trauma itu,” kata Javier Roca dalam acara Metro Sport Podcast, Rabu (19/10).
Javier akan melakukan terapi dengan psikolog untuk menilai trauma para pemain atas kejadian tersebut.
“Sampai sekarang tidak ada yang menyatakan mundur. Tapi tetap besok, kita masih melihat hasil pertemuan dengan psikolog. Disitu kita bisa nilai hasil pemain. Karena saya yakin, olahraga ini ada koneksi dengan mental, jadi kalau mental kita tidak baik, biasanya ada hubungannya dengan performa kita,” ungkapnya.
Baca juga: Javier Roca Ungkap Alasan Mau Tukangi Arema
Javier juga mengungkapkan Kapten Arema menjadi salah satu pemain yang paling terpukul atas kejadian yang menimpa para suporter tersebut.
“Ya, kapten kita itu yang paling terpukul, karena mereka orang yang paling dekat dengan suporter, jadi mereka punya rasa tanggung jawab paling besar,” tukasnya.(OL-5)
Selama berkostum Macan Kemayoran, juru taktik yang ketika bermain mengisi posisi gelandang itu mencatatkan 15 penampilan dan melesakkan tujuh gol.
"Saya rasa mental pemain siap. Semuanya termotivasi untuk meraih kemenangan," ujar Roca.
Roca menekankan apa yang terjadi di dalam Tragedi Kanjuruhan, bukan hanya tanggung jawab orang yang ada di stadion saat itu, namun seluruh orang yang berkaitan dengan sepak bola.
“Banyak yang ngasih semangat, bilangnya ayo cepat bangkit, jangan sedih terus, bimbing anak-anak tetap semangat. Karena nama Arema harus terus berjalan, dan terus berjaya,"
Pihaknya akan lebih dulu melakukan terapi bersama psikolog sebelum pelatihan dimulai.
Roca merasa Arema adalah tim yang unik, karena selalu satu langkah di depan. Hal inilah, yang mendorong dirinya mau menjadi pelatih Arema, saat itu.
Presiden pada kesempatan tersebut juga menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan 129 orang meninggal dunia.
Ini tragedi kemanusiaan. Pukulan telak untuk kita semua. Hari yang kelam dalam sejarah olahraga Indonesia.
Ia mengatakan kejadian memilukan itu sudah menjadi sorotan internasional yang tentunya ikut menjadi perhatian federasi sepakbola bola dunia FIFA.
Perlu ada evaluasi secara menyeluruh sebelum menyimpulkan apakah tindakan aparat kepolisian dalam penanganan sesuai prosedur atau tidak.
PSM Makassar meminta PSSI dan PT Liga untuk berbenah agar jika menonton di stadion orang merasa aman. Sebab kejadian di Stadion Kanjuruhan bukan bentrok antar suporter.
"Citra kita sebagai bangsa yang beradab bisa berubah karena tragedi ini. Bayangkan, ada ratusan orang meninggal dunia."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved