Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM penyidik Polda Jawa Timur menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dan Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto sebagai saksi tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Seharusnya, Iwan Bule dan Iwan Budianto diperiksa di Polda Jatim, hari ini, namun PSSI mengirimkan surat permohonan penundaan pemeriksaan yang ditandatangani Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi.
"Rencananya, penyidik memeriksa ketua PSSI dan wakil ketua. Namun demikian, ada surat permohonan penundaan pemeriksaan dari Sekjen PSSI," kata Dirmanto di Surabaya, hari ini.
Baca juga: Menpora Amali Pantau Persiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Dalam surat permohonan PSSI tersebut, lanjut dia, Sekjen PSSI meminta kalau pemeriksaan dijadwalkan ulang setelah 20 Oktober.
"Penyidik akan menjadwalkan ulang ya, terkait dengan permohonan resmi tersebut," kata Dirmanto.
Baik Iwan Bule dan Iwan Budianto, kata Dirmano, pemeriksaannya dibatalkan pada Selasa, dan dijadwalkan ulang di kemudian hari karena masih ada kegiatan lain yang sudah terjadwal.(OL-4)
Indonesia dan FIFA sepakat melakukan transformasi sepak bola nasional secara menyeluruh.
FIFA akan membantu seluruh proses persiapan mulai dari manajemen sampai infrastruktur sehingga kompetisi tersebut dapat berjalan dengan baik.
Polri akan meminta keterangan dari ketua Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad iriawan alias Iwan Bule dan juga Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto.
Sejumlah Aremania mengirimkan surat untuk Presiden melalui Kantor Pos Cabang Utama Malang pada Kamis sekitar pukul 11.30 WIB.
KELUARGA korban hingga penyintas tragedi Kanjuruhan sambangi Bareskrim Mabes Polri guna melakukan pelaporan atas tragadi maut pada 1 Oktober lalu
Presiden pada kesempatan tersebut juga menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan 129 orang meninggal dunia.
Ini tragedi kemanusiaan. Pukulan telak untuk kita semua. Hari yang kelam dalam sejarah olahraga Indonesia.
Ia mengatakan kejadian memilukan itu sudah menjadi sorotan internasional yang tentunya ikut menjadi perhatian federasi sepakbola bola dunia FIFA.
Perlu ada evaluasi secara menyeluruh sebelum menyimpulkan apakah tindakan aparat kepolisian dalam penanganan sesuai prosedur atau tidak.
PSM Makassar meminta PSSI dan PT Liga untuk berbenah agar jika menonton di stadion orang merasa aman. Sebab kejadian di Stadion Kanjuruhan bukan bentrok antar suporter.
"Citra kita sebagai bangsa yang beradab bisa berubah karena tragedi ini. Bayangkan, ada ratusan orang meninggal dunia."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved