Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
INSIDEN berdarah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, usai laga Arema kontra Persebaya, Sabtu (1/10) masih menyisakan duka bagi Indonesia karena hilangnya ratusan nyawa. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyelesaikan pengusutan insiden ini bersama Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Ia menegaskan bersama FIFA, pemerintah akan membentuk Tim Transformasi untuk menyelidiki segala penyebab Tragedi Kanjuruhan. Selain itu, Jokowi juga mengatakan FIFA akan berkantor di Indonesia untuk sementara waktu.
"Selama proses pembentukan tim, FIFA akan berkantor di Indonesia," ujar Jokowi.
Tidak hanya itu, Presiden FIFA Giani Infantino akan berkunjung ke Indonesia, sekitar Oktober atau November, untuk melakukan diskusi dengan pemerintah Indonesia.
Jokowi juga menyampaikan, meskipun terjadi tragedi yang menelas sedikitnya 131 nyawa dan ratusan lainnya luka-luka, FIFA tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Kepastian tersebut didapatkan dari surat resmi yang dikirimkan FIFA kepada pemerintah Indonesia.
"Kemarin, saya menerima surat dari FIFA, yang merupakan tindak lanjut dari hasil bicara saya per telpon dengan Presiden FIFA Giani Infantino 3 Oktober lalu. Berdasar surat itu, Alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," ujar Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan pemerintah akan berupaya memperbaiki sepak bola Indonesia agar tragedi serupa tidak akan terjadi kembali.
Melalui kerja sama dengan FIFA dan AFC, setidaknya ada lima fokus utama yang akan dilakukan. Pertama membangun standar keamanan stadion. Kedua, menyusun standar protokol dan pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan stadion.
Ketiga, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub sepak bola di Indonesia termasuk input dari perwakilan suporter.
Keempat, memperbaiki pengaturan jadwal pertandingan dan terakhir melakukan pendampingan dari para ahli.
Pengamat sepak bola nasional Sigit Nugroho mengatakan kabar kunjungan FIFA ke Indonesia benar-benar di luar dugaan. Karena, biasanya, FIFA akan langsung menghukum federasi sepak bola negara anggota jika melakukan pelanggaran berat, seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Sigit Nugroho pun mendukung langkah tegas Presiden Jokowi untuk mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang dengan menggandeng FIFA dan AFC.
“Sangat mendukung. Ini kesempatan, sebab FIFA di luar dugaan, mau menemui Jokowi. Biasanya, FIFA langsung banned negara yang intervensi federasi, seperti PSSI,” kata Sigit Nugroho saat dihubungi, Senin (10/10).
Menurut Sigit Nugroho, kelemahan di sepak bola Indonesia adalah sistem keamanan yang sangat lemah. Pasalnya, sistem keamanan yang disampaikan oleh pihak PSSI dan penyelenggara lainnya berbeda jauh dengan yang terjadi di lapangan, hingga perlu ada langkah tegas dari FIFA kepada PSSI.
“Perbaikan protokol keamanan. Implementasi atas protokol keamanan. Teori dan praktek di sepak bola kita kerap ga ada sinkronisasi. Kontrol terhadap Komisi Disiplin dan Banding PSSI. Galak, tapi lembek,” ucapnya.
“Ada pelanggaran serius, hukuman berat seumur hidup, tapi hanya 1-2 tahun bebas. Tidak ada efek jera, keputusan di kemudian hari berpotensi disepelekan, lalu Presiden Jokowi, FIFA dan AFC langsung kontrol lebih ketat,” jelasnya.
Sigit Nogroho pun menegaskan, jika dalam penyelidikan terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan ada kesalahan yang bermuara ke PSSI, FIFA harus membekukan pengurus PSSI sekarang dan melakukan Kongres Luar Biasa (KLB).
“Jokowi minta FIFA untuk membekukan kepengurusan PSSI sekarang, lalu KLB dan FIFA langsung kontrol dengan ketat, tidak ada money politic. Sekarang kesempatan sepak bola Indonesia berbenah dengan orang-orang yang jadi pengurus dengan bersih,” tutupnya. (OL-1)
Laga itu dimenangkan PSS Selaman dengan skor 3-1.
Saling lempar botol kemasan minuman hingga pecahan lantai keramik tidak terhindarkan hingga banyak menelan korban.
MENDAPAT sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI seusai melakoni laga perdana Liga 1 2019/2020 membuat Arema FC bereaksi
Borneo FC mengaku sudah megentahui karakter permainan Arema.
Dalam evaluasi tersebut, pihak manajemen akan meminta masukan dari pelatih Robert Rene Albert terkait peran para pemainnya saat ini.
Tim Bajul Ijo melakukan rotasi demi mengatasi minimnya waktu recovery yang dimiliki dan menjaga tim tetap bugar.
Pelatih Madura United (MU), Dejan Antonic menegaskan seluruh pemainnya sudah siap menjalani laga kedua meski hanya punya waktu istirahat dua hari.
Jika pada laga semifinal kedua, United juga menang 1-0 dalam waktu normal ditambah babak perpanjangan waktu, terjadilah babak adu penalti.
DUEL sengit dipastikan akan tersaji pada partai final Piala Presiden 2019. Hal itu setelah Persebaya mengikuti jejak klub asal Jawa Timur lainnya, Arema FC, melaju ke partai puncak.
Madura United memberi selamat kepada saudara tuanya yang akan bertemu Arema di laga final
Suporter Persebaya dan Arema memiliki hubungan tidak bagus. Bentrokan antarsuporter sering terjadi jika kedua kesebelasan berhadapan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved