Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gandeng FIFA dan AFC, Jokowi Tegaskan Komitmen Tuntaskan Tragedi Kanjuruhan

Mediaindonesia.com
10/10/2022 13:38
Gandeng FIFA dan AFC, Jokowi Tegaskan Komitmen Tuntaskan Tragedi Kanjuruhan
Presiden Joko Widodo (tengah)(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

INSIDEN berdarah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, usai laga Arema kontra Persebaya, Sabtu (1/10) masih menyisakan duka bagi Indonesia karena hilangnya ratusan nyawa. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyelesaikan pengusutan insiden ini bersama Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Ia menegaskan bersama FIFA, pemerintah akan membentuk Tim Transformasi untuk menyelidiki segala penyebab Tragedi Kanjuruhan. Selain itu, Jokowi juga mengatakan FIFA akan berkantor di Indonesia untuk sementara waktu.

"Selama proses pembentukan tim, FIFA akan berkantor di Indonesia," ujar Jokowi.

Tidak hanya itu, Presiden FIFA Giani Infantino akan berkunjung ke Indonesia, sekitar Oktober atau November, untuk melakukan diskusi dengan pemerintah Indonesia.

Jokowi juga menyampaikan, meskipun terjadi tragedi yang menelas sedikitnya 131 nyawa dan ratusan lainnya luka-luka, FIFA tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Kepastian tersebut didapatkan dari surat resmi yang dikirimkan FIFA kepada pemerintah Indonesia.

"Kemarin, saya menerima surat dari FIFA, yang merupakan tindak lanjut dari hasil bicara saya per telpon dengan Presiden FIFA Giani Infantino 3 Oktober lalu. Berdasar surat itu, Alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," ujar Jokowi.

Kendati demikian, Jokowi menegaskan pemerintah akan berupaya memperbaiki sepak bola Indonesia agar tragedi serupa tidak akan terjadi kembali.

Melalui kerja sama dengan FIFA dan AFC, setidaknya ada lima fokus utama yang akan dilakukan. Pertama membangun standar keamanan stadion. Kedua, menyusun standar protokol dan pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan stadion.

Ketiga, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub sepak bola di Indonesia termasuk input dari perwakilan suporter. 

Keempat, memperbaiki pengaturan jadwal pertandingan dan terakhir melakukan pendampingan dari para ahli.

Pengamat sepak bola nasional Sigit Nugroho mengatakan kabar kunjungan FIFA ke Indonesia benar-benar di luar dugaan. Karena, biasanya, FIFA akan langsung menghukum federasi sepak bola negara anggota jika melakukan pelanggaran berat, seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Sigit Nugroho pun mendukung langkah tegas Presiden Jokowi untuk mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang dengan menggandeng FIFA dan AFC. 

“Sangat mendukung. Ini kesempatan, sebab FIFA di luar dugaan, mau menemui Jokowi. Biasanya, FIFA langsung banned negara yang intervensi federasi, seperti PSSI,” kata Sigit Nugroho saat dihubungi, Senin (10/10).

Menurut Sigit Nugroho, kelemahan di sepak bola Indonesia adalah sistem keamanan yang sangat lemah. Pasalnya, sistem keamanan yang disampaikan oleh pihak PSSI dan penyelenggara lainnya berbeda jauh dengan yang terjadi di lapangan, hingga perlu ada langkah tegas dari FIFA kepada PSSI. 

“Perbaikan protokol keamanan. Implementasi atas protokol keamanan. Teori dan praktek di sepak bola kita kerap ga ada sinkronisasi. Kontrol terhadap Komisi Disiplin dan Banding PSSI. Galak, tapi lembek,” ucapnya.

“Ada pelanggaran serius, hukuman berat seumur hidup, tapi hanya 1-2 tahun bebas. Tidak ada efek jera, keputusan di kemudian hari berpotensi disepelekan, lalu Presiden Jokowi, FIFA dan AFC langsung kontrol lebih ketat,” jelasnya.

Sigit Nogroho pun menegaskan, jika dalam penyelidikan terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan ada kesalahan yang bermuara ke PSSI, FIFA harus membekukan pengurus PSSI sekarang dan melakukan Kongres Luar Biasa (KLB). 

“Jokowi minta FIFA untuk membekukan kepengurusan PSSI sekarang, lalu KLB dan FIFA langsung kontrol dengan ketat, tidak ada money politic. Sekarang kesempatan sepak bola Indonesia berbenah dengan orang-orang yang jadi pengurus dengan bersih,” tutupnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya