Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PEMAIN bertahan Atalanta Jose Palomino meminta tes ulang sampel yang membuat ia dijatuhi skorsing sementara oleh Pengadilan Antidoping Italia karena kandungan zat terlarang.
Organisasi antidoping Italia, pekan lalu, mengatakan hasil tes pemain asal Argentina itu positif mengandung metabolit clostebol, steroid yang masuk daftar terlarang Badan Anti Doping Dunia (WADA), yang juga ditemukan dalam beberapa obat.
"Keyakinan kuat, berdasarkan penyelidikan, dapat dibuktikan bahwa dia tidak bersalah tetap kuat," kata Atalanta dalam pernyataan resmi, dikutip Senin (1/8).
Baca juga: Palomino Gagal Tes Doping
Klub yang berbasis di Bergamo itu menambahkan Palomino juga akan meminta dokumentasi analisa lengkap dari sampel tersebut.
Skorsing tersebut terjadi sebelum dimulainya musim baru Serie A saat Atalanta akan mengawalinya pada 13 Agustus di Sampdoria setelah finis di urutan delapan klasemen akhir musim lalu. (Ant/OL-1)
Lookman menghapus seluruh konten yang menunjukkan keterkaitannya dengan Atalanta di media sosial.
Ademola Lookman, pemain timnas Nigeria berusia 27 tahun, menjadi target utama Inter Milan untuk memperkuat lini serang mereka menjelang musim 2025/2026.
Atalanta diyakini menginginkan total 50 juta euro atau sekira Rp946 miliar untuk melepas Ademola Lookman di bursa transfer musim panas ini.
Mateo Retegui menjadi pemain Italia termahal dalam sejarah, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang Sandro Tonali saat pindah ke Newcastle United seharga 59 juta euro pada 2023.
Ademola Lookman telah menunjukkan performa gemilang bersama Atalanta, termasuk mencetak hattrick bersejarah dalam kemenangan final Liga Europa 2024 melawan Bayer Leverkusen.
Matteo Ruggeri, yang menjalani tes medis pada akhir Juni 2025, diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk lini pertahanan Atletico Madrid di bawah asuhan Diego Simeone.
Badan antidoping Italia, NADO, menyatakan bek Argentina itu tidak bersalah setelah menyatakan dirinya tidak sengaja mengonsumsi steroid.
Pemain belakang Argentina itu kini diskors sembari penyelidikan lebih lanjut dilakukan dan sampel kedua dites.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved