Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
LEGENDA sepak bola Brasil Formiga, Jumat (26/11), mengcapkan selamat tinggal kepada timnas Brasil setelah mencatatkan sejumlah rekor dalam karier yang berlangsung selama 26 tahun, yang mencakup tujuh Piala Dunia dan tujuh Olimpiade.
Gelandang berusia 43 tahun itu memainkan laga terakhirnya bersama Selecao pada Kami (25/11) dengan membukukan kemenangan telak 6-1 atas India dalam laga persahabatan di Manaus.
"Ini luar biasa, saya tidak bisa meminta lebih lagi," ujar Formiga dalam pernyataan yang dilansir Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF).
"Hasil hari luar biasa. Itu sama dengan perkiraan saya. Terima kasih semuanya," lanjutnya.
Baca juga: Legenda Sepak Bola Putri Brasil Formiga Gantung Sepatu
Pemain bernomor punggung 8 itu masuk ke lapangan pada menit 48 dan beberapa kali mengancam gawnag India namun gagal mencetak gol.
Laga melawan India merupakan penampilan ke-234 Formiga untuk timnas Brasil.
Formiga, yang meninggalkan Paris Saint-Germain, Juni lalu, untuk kembali ke Sao paulo hingga Desember 2022 merupakan satu-satunya pemain yang tampil di seluruh dari tujuh laga sepak bola putri di ajang Olimpiade.
Dia memenangkan dua medali perak Olimpiade, pada 2004 dan 2008.
Dia juga merupakan satu-satunya pemain, baik putra maupun putri, yang tampil di tujuh Piala Dunia.
Formiga memegang rekor untuk pemain tertua di Piala Dunia (41 tahun pada 2019) dan pemain tertua yang mencetak gol di Piala Dunia (27 tahun pada 2015). (AFP/OL-1)
Dalam laga di Neo Quimica Arena, Sao Paulo itu, gol Vinicius Junior menjadi penentu sekaligus memberikan kemenangan perdana bagi pelatih baru Brasil, Carlo Ancelotti.
Laga melawan timnas Ekuador ini merupakan kali pertama Carlo Ancelotti menukangi timnas Brasil usai didatangkan dari klub La Liga Real Madrid.
Sejak melakukan debut di Piala Dunia 2022 Qatar, Vinicius Junior menjadi pemain reguler dalam skuad Selecao, tetapi kerap gagal mereplikasi penampilan gemilangnya di level klub.
Carlo Ancelotti mendapatkan tantangan besar lainnya yaitu membuat Brasil menjadi juara dunia setelah terakhir kali melakukannya pada 2002.
"Ini benar-benar kesempatan yang menantang, karena Brasil pernah 4 kali juara dunia U-17, terakhir 2019, serta 14 kali juara CONMEBOL U-17, dengan gelar terbaru tahun ini,"
Carlo Ancelotti akan resmi menukangi timnas Brasil setelah La Liga musim 2024/2025 tuntas. Tim Samba mengalami penurunan performa sejak ditinggal Tite pada Desember 2022.
Gelandang itu juga merupakan satu-satunya pesepak bola, baik putra maupun putri, yang tampil di tujuh Piala Dunia ( 1995, 1999, 2003, 2007, 2011, 2015, dan 2019).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved