Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JADON Sancho buka suara soal penaltinya yang gagal saat Inggris kalah oleh Italia dalam adu penalti di final EURO 2020 serta hinaan rasial yang terjadi setelahnya. Sancho bersama Marcus Rashford dan Bukayo Saka gagal sebagai algojo saat adu penalti dalam laga yang berlangsung di Stadion Wembley tersebut.
Pemain 21 tahun itu meminta maaf kepada rekan satu tim dan para penggemar setelah gagal menendang penalti. Namun bersumpah untuk bangkit bersama tim nasional.
"Saya menghabiskan beberapa hari untuk introspeksi dan masih merasakan berbagai emosi. Saya ingin meminta maaf kepada semua rekan satu tim saya, staff kepelatihan, dan yang terpenting semua penggemar yang saya kecewakan. Ini adalah perasaan terburuk yang pernah saya alami sepanjang karier saya. Bahkan perasaan ini sulit untuk dituangkan ke dalam kata-kata, tapi ada banyak sisi positif yang bisa diambil dari turnamen ini meski kekalahan ini akan terasa perih untuk waktu yang lama," unggahnya di media sosial.
"Saya siap dan percaya diri untuk menjadai algojo penalti. Saya pernah mencetak gol melalui tendangan penalti di level klub, saya telah melatihnya berulang kali bagi klub dan timnas. Tetapi kali ini belum saatnya," imbuh Sancho.
Sancho juga membahas hinaan rasial yang ia dan dua koleganya alami setelah gagal penalti. Ia mengaku tidak akan berpura-pura tidak melihat hinaan rasial yang diterimanya bersama Rashford dan Saka.
"Kebencian tak akan pernah menang. Kepada semua pemuda yang pernah menerima hinaan yang sama, tegakkan kepala tinggi-tinggi dan terus kejar mimpi Anda. Saya bangga dengan tim Inggris ini dan bagaimana kami menyatukan satu bangsa di masa 18 bulan yang sulit bagi begitu banyak orang," tegasnya.
Sancho bukan satu-satunya yang membicarakan kekalahan mereka melalui media sosial. Melalui media sosial, Rashford mengaku dirinya merasa "mengecewakan semua orang" dengan gagal mengeksekusi penalti.
Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) juga mengutuk ujaran kebencian yang ditujukan kepada ketiga pemain tersebut dengan menuntut pemerintah dan perusahaan media sosial bertindak lebih untuk memerangi ujaran kebencian tersebut.
"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menghentikan diskriminasi dari sepakbola, tapi kami menuntut agar pemerintah bertindak cepat dan merumuskan peraturan yang sesuai sehingga ujaran kebencian bisa memiliki konsekuensi nyata," ujar pernyataan FA. (Goal.com/Ol-15)
Pickford kemungkinan tidak akan masuk dalam daftar pemain dengan Joe Hart akan menjadi penjaga gawang utama sementara Fraser Foster akan menjadi penjaga gawang cadangan.
SETELAH dipercaya menjadi pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate berusaha mendapatkan pemain-pemain yang dimiliki the Three Lions.
PELATIH tim nasional Inggris, Gareth Southgate, menyayangkan keputusan Wilfried Zaha untuk menjadi warga
WAYNE Rooney blak-blakan soal mantan pelatih tim nasional Inggris, Fabio Capello. Dia menyebut Capello bersorak sorai untuk Italia di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, padahal dia pelatih The Three Lions saat itu.
Pelatih berusia 71 tahun itu sempat dikaitkan dengan timnas Azzurri setelah meninggalkan klub Tiongkok Jiangsu Suning pada bulan lalu.
Alexander-Arnold yang belum pernah masuk skuat senior 'The Three Lions' secara mengejutkan dimasukkan dalam tim oleh pelatih Gareth Southgate.
Sancho yang untuk pertama kali mengawali debut bersama tim nasional Inggris pada Oktober lalu, bergabung dengan klub Bundesliga Borussia Dortmund pada 2017 dengan nilai 10 juta pound sterling.
Pemain sayap berusia 18 tahun itu mengatakan, sewaktu kecil, ia selalu terkagum-kagum melihat gaya permainan Ronaldinho Gaucho. Legenda Brasil itu pulalah yang memacu dia menjadi sekarang ini.
"Dia adalah salah satu pemain terbaik di generasinya. Dia memiliki sesuatu yang dimiliki semua pemain besar."
Sancho akan diberikan penawaran sebesar 80 juta pound sterling.
Dortmund disebut memasang banderol 130 juta euro untuk winger kelahiran Inggris itu
Greenwood, yang masih berusia 18 tahun, dinilai berpotensi menjadi pemain bintang di masa mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved