Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
TImnas Ekuador memastikan diri lolos ke perempat final Copa America setelah sukses menahan imbang tuan rumah Brasil di Copa America.
Dalam laga hadapi Ekuador, tim Samba bermain tanpa kehadiran bintangnya Neymar harus puas dengan skor akhir 1-1 di Goiania, Senin (28/6) WIB.
Bermain tanpa penonton, Brasil yang berupaya memperpanjang rekor 10 laga tidak terkalahkan mereka, langsung tampil menyerang dalam laga pamungkas Grup B di Goiania itu.
Tim Selecao tetap bisa mendominasi permainan di babak pertama walaupun pelatih Brasil, Adenor Leonardo Bacchi atau kerap disapa Tite mengistirahatkan pemain andalan Paris Saint-Germain Neymar.
Tendangan bebas pemain Brasil, Everton pada menit ke-37 disambut Eder Militao dengan menyundul bola ke sudut kanan gawang yang tidak terjangkau oleh penjaga gawang Ekuador Hernan Galindez.
Di menit ke-45, pemain pengganti Brasil Firmino, Vinícius Júnior hampir mencetak gol ke gawang Ekuador tetapi bola itu bergulir melewatinya dan gagal dimanfaatkannya menjadi angka.
Namun, Ekuador yang di ambang tersingkir dari laga Copa America juga melakukan perlawanan balik di babak kedua.
Ekuador menyamakan kedudukan di menit ke-53 saat Brasil berusaha mengamankan tendangan penjuru.
Penyerang Ekuador, Enner Valencia dengan cepat menyambar bola, memberi umpan ke pemain pengganti Moises Caideo karena cedera yakni Angel Mena.
Angel Mena yang melepaskan tendangan dari jarak dekat itu gagal dihentikan penjaga gawang Brasil Alisson.
"Kami bermain apik di babak pertama dengan tampil dominan. Babak pertama jauh lebih baik dibandingkan babak kedua," ujar bek Brasil Marquinhos.
"Kini, kami akan bermain di sistem gugur. Jadi, kami harus memberikan penampilan terbaik kami," lanjutnya.
Sembari mencari peluang terciptanya gol kedua bagi Mena,saat 7 menit sebelum akhir waktu babak kedua, pemain Ekuador lainnya, Enner Valencia harus ditandu ke luar lapangan karena mengalami cedera. Namun pemain pengganti Brasil, Casemiro berhasil menghalau ancaman tersebut.
Tite, enggan memanggil pemain megabintang Neymar untuk turun ke lapangan walau Brasil sedang terus digempur skuad Ekuador.
Umpan Ayrton Preciado dan Pervis Estupiñán menyebabkan ancaman serius bagi Brasil.
Brasil yang terus mencoba mengecoh Ekuador yang sedang kelelahan di paruh babak kedua.
Dengan akhir imbang, tim asuhan Gustavo Alfaro pun memastikan melaju ke babak berikutnya.
Dilansir dari laman resmi konferedasi sepak bola Brasil (CBF), Brasil ingin kembali fokus dalam merebut gelar Copa America.
"Fokus ke tahap selanjutnya! Di tempat pertama dalam grup, dengan tiga kemenangan dan satu hasil imbang. Mari rebut piala kesepuluh!" ucap Tite. (And/dailymail/OL-09)
Laga melawan timnas Ekuador ini merupakan kali pertama Carlo Ancelotti menukangi timnas Brasil usai didatangkan dari klub La Liga Real Madrid.
Kemenangan atas Kolombia membuat Ekuador naik ke peringkat tiga klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL dengan raihan 19 poin dari 12 laga.
Argentina melaju ke babak semifinal Copa America 2024 setelah mengatasi perlawanan Ekuador lewat drama adu penalti dengan skor 4-2
Pelatih timnas Argentina Lionel Scaloni akan berbicara dengan Lionel Messi sebelum pertandingan perempat final Copa America untuk lebih memastikan kesiapan fisiknya.
Uruguay dan Brasil yang memainkan laga terakhir perempat final Copa America, tepatnya di Stadion Allegiant, Paradise, pada Minggu (7/7) pukul 08.00 WIB.
Babak perempat final Copa America 2024 akan dimulai dengan laga Argentina melawan Ekuador di Stadion NRG, Houston, Jumat (5/7) pukul 08.00 WIB.
Neymar kembali ke Santos dengan kontrak berdurasi enam bulan pada Januari setelah pemutusan kontraknya dengan klub Liga Pro Saudi, Al-Hilal.
Dalam laga di Neo Quimica Arena, Sao Paulo itu, gol Vinicius Junior menjadi penentu sekaligus memberikan kemenangan perdana bagi pelatih baru Brasil, Carlo Ancelotti.
Sejak melakukan debut di Piala Dunia 2022 Qatar, Vinicius Junior menjadi pemain reguler dalam skuad Selecao, tetapi kerap gagal mereplikasi penampilan gemilangnya di level klub.
Carlo Ancelotti mendapatkan tantangan besar lainnya yaitu membuat Brasil menjadi juara dunia setelah terakhir kali melakukannya pada 2002.
"Ini benar-benar kesempatan yang menantang, karena Brasil pernah 4 kali juara dunia U-17, terakhir 2019, serta 14 kali juara CONMEBOL U-17, dengan gelar terbaru tahun ini,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved