Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LUKA Modric mengakui sulit bagi tim nasional Kroasia untuk mencapai partai final Euro 2020, kendati tiga tahun yang lalu mereka mampu menjadi kejutan Piala Dunia 2018 dan menjadi runner-up di Rusia.
Modric yang mengemban ban kapten akan memimpin rekan-rekannya menghadapi salah satu tuan rumah turnamen, Inggris, dalam laga pembuka Grup D di Stadion Wembley, London, Minggu malam nanti.
Baca juga: Barbora Krejcikova Juara Tunggal Putri Prancis Open 2021
"Semua kepingan puzzle bisa kami satukan di Rusia, tapi kami tidak bisa mencapai final di setiap turnamen, walaupun kami sudah menaikkan standard penampilan," kata Modric, Sabtu malam tadi.
"Kami harus lebih realistis, terlepas dari betapa tingginya kepercayaan diri kami. Kami masih meyakini kami tim yang sangat bagus dan itu yang paling utama, tetap percaya," ujarnya menambahkan.
Pertandingan kontra Inggris tak ubahnya ulangan dari laga semifinal Piala Dunia 2018 yang berhasil dimenangi Kroasia.
Modric mengakui status non-unggulan yang disematkan oleh media kepada Kroasia kala itu turut memantik permainan ia dan rekan-rekannya.
"Kami tidak menganggap para pemain Inggris yang arogan, tetapi saat itu orang-orang di sekitar mereka yang bersikap demikian, beberapa jurnalis dan komentator," ujarnya.
"Sejujurnya belakangan saya tidak banyak membaca berita. Saya hanya fokus kepada pertandingan besok dan tidak terlalu peduli dengan apa yang orang bilang," tutup Modric. (Ant/OL-6)
PERJALANAN timnas Italia untuk lolos dari Grup A Piala Eropa 2020 berpotensi tak sepenuhnya mulus.
BELGIA bisa menjadi salah satu favorit di Piala Eropa karena penampilan mereka selama kualifikasi.
SETELAH gagal lolos ke Piala Eropa (Euro) 2016 dan Piala Dunia 2018, Belanda kini kembali ke Euro 2020 dengan harapan dapat membuat gebrakan besar.
HARAPAN the Three Lions Inggris untuk mengakhiri 55 tahun paceklik gelar internasional segera disemai.
PERSAINGAN menarik tersaji di Grup E Euro 2020 yang dihuni Spanyol, Swedia, Polandia, dan Slovakia.
FAKTA bahwa tiga peringkat terbaik dari empat tim akan lolos ke perempat final, tetapi Grup F Euro 2020 tetap penuh intrik.
Asosiasi sepak bola Swedia (SvFF) dan Kroasia (HNS), Jumat (13/7), masing-masing didenda 50.000 franc Swiss oleh FIFA karena sejumlah pemain mereka melangggar peraturan-peraturan pemasaran dan media badan sepak bola dunia itu terkait perlengkapan bermain.
Setelah Serbia tersingkir di babak awal, Djokovic memicu kontroversi ketika dia menyatakan akan mendukung Kroasia di laga semifinal melawan Inggris.
Kroasia bermain lebih lama 90 menit dan memiliki waktu istirahat yang lebih sedikit satu hari ketimbang Prancis menjelang laga final.
Luka Modric, Ivan Perisic, dan Mario Mandzukic bakal lebih tajam dibanding saat menjungkalkan Inggris pada laga semifinal.
Seusai pertandingan, kedua federasi yang menaungi timnas masing-masing pun saling berbalas pujian.
Meski kalah dari Prancis di Moskow, Minggu (15/7), Kroasia meraih hasil terbaik mereka di Piala Dunia, melampaui tempat ketiga yang dimenangkan 20 tahun lalu di Piala Dunia di Prancis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved