MANAJER timnas Inggris Gareth Southgate, Rabu (24/3), mengatakan dirinya akan berbincang dengan pemain seniornya mengenai apakah skuat The Three Lions untuk melanjutkan berlutut sebelum laga.
Aksi itu telah dilakukan sebelum setiap laga Liga Primer Inggris sejak kompetisi kembali bergulir selepas pembekuan karena covid-19, Juni lalu, sebagai simbol protes melawan rasisme.
Namun, aksi rasisme terhadap pemain, termasuk pemain timnas Inggris, terus berlanjut di media sosial.
Baca juga: Clarke Tantang Pemain Skotlandia Buktikan Diri
Penyerang Crystal Palace Wilfried Zaha menjadi pemain Liga Primer Inggris pertama yang menolak berlutut pada awal bulan ini.
"Tidak ada artinya berlutut atau tidak saat para pemain masih terus mendapatkan ejekan rasisme," seru Zaha.
Rangers dan Celtic juga memilih berdiri ketimbang berlutut di laga derby Old Firm, akhir pekan lalu, sebagai bentuk dukungan bagi gelandang Rangers Glen Kamara yang mengaku menjadi korban serangan rasisme dari pmeian Slavia Praha Ondrej Kudela di laga Liga Europa, pekan lalu.
Southgate mengaku telah meminta para pemain seniornya, yang membentuk kelompok pemimpin, untuk membahas masalah itu dengan rekan setim mereka menjelang laga kualifikasi Piala Dunia 2022 Inggris melawan San Marino, Jumat (26/3) dini hari WIB.
"Saya rasa adalah sebuah proses yang apik untuk mendengar sudut pandang masing-masing," kata Southgate.
"Yang pasti, kami akan bersatu. Jika kami tidak yakin, kami akan tetap berlutut," imbuhnya. (AFP/OL-1)