Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wenger Jadi Petinggi FIFA

Basuki Eka Purnama
14/11/2019 11:15
Wenger Jadi Petinggi FIFA
Arsene Wenger(AFP/JOEL SAGET)

MANTAN pelatih Arsenal Arsene Wenger, Rabu (13/11), kembali ke sepak bola setelah ditunjuk menjadi Kepala Perkembangan Sepak Bola Global FIFA. Penunjukkan itu mengakhiri kemungkinan pelatih Prancis itu menukangi Bayern Muenchen.

FIFA mengatakan mantan pelatih Arsenal dan Monaco itu akan bertanggung jawab atas perkembangan sepak bola baik untuk putra maupun putri di dunia dan juga akan bertanggung jawab melakukan pengembangan teknis termasyk mengubah sejumlah aturan di sepak bola.

Asosiasi Sepak Bola Dunia itu menambahkan pria berusia 70 tahun itu akan bertanggung jawab melatih para pelatih dan membuat program untuk membantu pemain yang ingin menjadi pelatih.

"Saya tidak sabar menghadapi tugas yang sangat penting ini," ujar Wenger. "Bukan hanya karena saya senang menganalisa sepak bola namun karena misi FIFA ini sangat mengglobal."

Baca juga: Simon McMenemy Disarankan tak Dampingi Timnas di Malaysia

Rumor kembalinya Wenger sebagai pelatih menguat pada akhir pekan ini setelah Wenger membantah pernyataan Bayern Muenchen bahwa klub Bundesliga itu menolak tawaran dirinya untuk menukangi klub itu menggantikan Niko Kovac yang dipecat.

Ketua Bayern Karl-Heinz Rummenigge mengatakan ada kesalahpahaman dan Die Roten berencana menghubungi Wenger dalam waktu dekat.

Namun, peluang pelatih yang menukangi Arsenal selama 22 tahun itu menjadi pelatih Bayern pupus setelah Wenger menerima tawaran FIFA.

Wenger membuat the Gunners menjadi salah satu klub terkuat di Eropa dengan meraih tiga gelar Liga Primer Inggris, tujuh gelar Piala FA, serta mengantarkan klub itu ke final Liga Champions 2006.

Wenger juga menjadi juara Ligue 1 1987 saat masih menukangi Monaco serta Coupe de France pada 1991 sebelum hijrah ke Jepang pada 1995. (AFP/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya