Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEMBARI mengibarkan bendera dan melakukan swafoto, ribuan perempuan Iran, Kamis (10/10), menghadiri laga sepak bola secara langsung untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Hal itu terjadi setelah FIFA mengancam akan menskors negara itu atas aturan diskriminatif itu.
Perempuan penggemar sepak bola mengenakan bendera Iran di bahu mereka saat masuk ke dalam Stadion Azadi di Teheran untuk duduk di seksi khusus agar bisa menonton laga kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Kamboja.
Beberapa dari mereka mengenakan topi di atas hijab mereka sementara yang lain menggambar warna bendera Iran di wajah.
Baca juga: Iran Akhirnya Izinkan Perempuan Nonton Sepak Bola Secara Langsung
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di akhir laga, Iran menang telak 14-0 atas Kamboja.
Selama hampir 40 tahun, pemerintah Iran melarang perempuan masuk ke dalam stadion sepak bola dan venue olahraga lainnya. Ulama Iran beralasan itu dibuat untuk melindungi perempuan dari atmosfer maskulin dan melihat laki-laki berpakaian minim. (AFP/OL-2)
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved