Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BERDASARKAN tinjauan sistematis penelitian sebelumnya, mengonsumsi cabai secara teratur berkaitan dengan penurunan signifikan pada semua penyebab kardiovaskular dan kematian terkait kanker. Menurut Bo Xu dari Cleveland Clinic’s Heart, Vascular & Thoracic Institute, capsaicin yang menimbulkan rasa pedas pada cabai memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, antikanker, dan pengaturan glukosa darah.
Para peneliti menyaring 4.729 studi dari lima database kesehatan global, yaitu Ovid, Cochrane, Medline, Embase, dan Scopus. Untuk membandingkan hasil antara orang pengonsumsi cabai dan jarang atau tidak pernah makan cabai, para ilmuwan menganalisis catatan kesehatan dan pola makan 570 ribu orang di AS, Italia, Tiongkok, dan Iran.
“Hasilnya, pemakan cabai memiliki potensi kematian aki bat kardiovaskular 26% lebih rendah, meninggal akibat kanker 23% lebih rendah, dan berpotensi 25% lebih rendah pada semua penyebab kematian.” (Aiw/sci-news/X-7)
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Rasa pedas khas cabai berasal dari senyawa alami bernama capsaicin, yang merangsang reseptor panas di lidah dan kulit.
Tanaman cabai petani di Kulon Progo kini telah panen empat kali, dengan total rata-rata 224 gram per pohon—jauh melampaui angka biasa yang hanya sekitar 153 gram per pohon.
Berbeda dari cabai pada umumnya, cabai Palurah IPB tampil dengan bentuk unik menyerupai jambu air.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani.
Cabai bisa dikonsumsi segar, dikeringkan, atau diolah menjadi bubuk, saus, maupun sambal. Di banyak negara, termasuk Indonesia, cabai merupakan bahan pokok dalam masakan sehari-hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved